101 Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511, Kerajaan Aceh menjadi
pusat perdagangan yang penting. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda. Pada masa itu kekuasaan Kerajaan Aceh mencapai Semenanjung Malaya. Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, Kerajaan Aceh
mengalami kemunduran. Peninggalan sejarah Kerajaan Aceh adalah: a.
Makam Sultan Iskandar Muda yang terletak di komplek Museum Banda
Aceh.
b.
Muhamad Syah Kuala yang terletak di Muara Kreung Aceh.
c.
Monumen Darussalam di dekat Universitas Syah Kuala. 4.
Kasultanan Pajang
Kasultanan Pajang adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan Kerajaan Demak. Kompleks Keraton yang sekarang tinggal
batas-batas pondasinya saja, berada di perbatasan Kelurahan Pajang, Kota Solo dan Desa Makamhaji, Karatsura, dan Sukoharjo.
Joko Tingkir adalah raja pertama dari kerajaan Pajang, kedudukannya yang disahkan oleh Sunan Giri Seorang Wali 9 , segera mendapat pengakuan
dari adipati-adipati di seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peninggalan sejarah Kasultanan Pajang adalah:
d. Masjid Laweyan, yaitu masjid yang didirikan oleh Joko Tingkir yang
merupakan raja pertama Kerajaan Pajang. e.
Makam Ki Ageng Henis. f.
Batik Laweyan yang dikenalkan oleh Ki Ageng Henis.
5. Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram didirikan di Kota Gede, Yogyakarta. Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo. Sultan
Agung banyak berjasa dalam bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sasta Gending yang berisi filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun
Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam seperti penggunaan gamelan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
6. Kasultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon adalah salah satu kesultanan Islam yang berdiri sejak abad ke 15 M di Jawa Barat. Kesultanan Cirebon adalah pangkalan penting bagi
jalur perdagangan, pelayaran, dan penyebaran Islam di Jawa selain Demak. Kesultanan ini pada masa silam sempat mengalami masa kejayaan di masa
kepemimpinan Fatahillah
sebelum akhirnya
terpecah pada
tahun 1677. Peninggalan Kasultanan Cirebon adalah:
102 a.
Keraton Kasepuhan Cirebon terletak di Kecamatan Lemah Wungkuk, Kotamadya Cirebon.
b. Masjid Sang Cipta Rasa adalah masjid yang dibangun Wali Songo pada
tahun 1498 di kompleks keraton Kasepuhan. c.
Makam Fatahillah. d.
Makam Sunan Gunung Jati.
7. Kerajaan Banten
Pusat Kerajaan Banten terletak di Kabupaten Serang, Banten. Raja Banten yang pertama adalah Sultan Hasanuddin. Kerajaan Banten berkembang pesat.
Kerajaan Banten mempunyai pelabuhan internasional. Pelabuhan tersebut didatangi pedagang dari berbagai bangsa.
Raja Banten yang terkenal adalah Sultan Ageng Tirtayasa, namun sepeninggal Sultan Agung Banten mengalami kemunduran. Peninggalan
Kerajaan Banten adalah: a.
Masjid Banten yang dibangun oleh Sultan Maulana Yusuf tahun 1566 M.
b.
Keraton Surosowan.
c.
Benteng Speelwijk, yaitu bekas banteng kesultanan Banten.
d. Meriam Kuno Ki Amuk yang terbuat dari perunggu dan bertuliskan huruf
Arab.
e.
Pelabuhan Karang Hantu yang terletak di Teluk Banten. 8.
Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate berdiri sekitar abad ke-13 di Maluku Utara dengan ibu kota di Sempalu. Kerajaan Ternate mendapat pengaruh Islam dari para pedagang
Jawa dan Melayu. Kerajaan Ternate mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Baabulah. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Ternate adalah:
a. Istana Sultan Ternate yang didirikan pada awal abad ke – 18.
b. Banteng Kerajaan Ternate yang dilengkapi dnegan meriam.
c. Masjid Ternate.
Kerajaan Islam lainnya di Maluku adalah Kerajaan Tidore dengan raja yang terkenal adalah Sultan Nuku. Diantara Ternate dan Tidore terjadi persaingan
untuk mempengaruhi daerah-daerah disekitar Kepulauan Maluku. Persaingan antara Ternate dan Tidore menyebabkan peperangan. Kerajaan Ternate dibantu
oleh Portugis, sementara Tidore dibantu oleh Spanyol. Portugis dan Spanyol bermaksud mempererat kedua kerajaan untuk memonopoli perdangangan di
Maluku. Pada tahun 1529 dilakukan perjanjian perdamaian antara Portugis dan
Spanyol di kapal Tordesilas. Isi perjanjian Tordesilas adalah: