Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian mengenai proses pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo dapat disimpulkan: 1. Pelaksanaan sistem among harus mempunyai jiwa kekeluargaan serta bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Sistem among mencakup 3 aspek yaitu asah, asih dan asuh. Sistem among digunakan dalam melayani siswa. Dalam melayani siswa, guru memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepada siswa supaya tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya Guru berpijak pada 3 tuntunan dalam pendidikan yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Dasar hukum pelaksanaan sistem among adalah Piagam dan Peraturan Besar Tamansiswa. Tujuan pelaksanaan sistem among untuk mendidik siswa sesuai dengan kodrat alam dan kemerdekaan, teladan yang baik, memberi motivasi, menjadi spirit bagi orang lain, saling mengingatkan, serta menjadi support bagi siswa. Dalam melaksanakan sistem among tersebut guru menciptakan suasana yang kental akan kekeluargaan. Dengan suasana kekeluargaan, penanaman nilai- nilai luhur juga akan semakin mudah dengan memperhatikan unsur asah, asih, dan asuh. Agar dapat dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan sistem among dalam pembelajaran berpedoman pada Majelis Ibu Pawiyatan Tamansiswa dan Tim Sistematisasi Ajaran Hidup Tamansiswa. Dengan memperhatikan pedoman tersebut diharapkan menjadi acuan dalam pelaksanaan sistem 110 among di sekolah. Dalam melaksanakan sistem among, guru harus memiliki ketelatenan dan kesadaran diri individu dalam melaksanakan sistem among serta adanya interaksi yang saling memahami antara semua warga sekolah. Selain itu keikutsertaan semua pihak baik warga sekolah maupun orang tua siswa juga menjadi faktor agar sistem among dapat dilaksanaan dengan baik. Menyikapi pelaksanaan sistem among, guru Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo sangat mendukung pelaksanaan sistem among itu. Guru-guru memberikan contoh terbaik buat siswa-siswanya seperti datang lebih awal, berpakaian rapi, bertutur kata yang baik, menjadi teladan. Dalam pelaksanaan sistem among tetap memerlukan adanya pengawasan. Pengawasan dan kontrol dilakukan dari struktur yang ada di atas terhadap struktur yang ada di bawahnya. Pengawasan utama berasal dari kepala sekolah. Kepala sekolah menanyakan keadaan kelas serta mengingatkan supaya tetap menanamkan asah, asih dan asuh tersebut. kepala sekolah rutin memberikan saran, masukan, mengingatkan satu sama lainnya dalam acara evaluasi mingguan pada hari sabtu. 2. Faktor pendukung proses pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo yaitu adanya Trilogi Kepemimpinan Tamansiswa yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Selain itu juga terdapat pengalaman guru dalam mengajar serta mendidik, adanya sertifikat profesional pendidik, adanya keterbukaan komunikasi antara guru dengan orang tua, serta adanya wadah pengembangan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, guru-guru mempunyai kesadaran tidak 111 hanya menyampaikan ilmu pengetahuan tetapi juga penanaman nilai moral dengan kasih sayang. Faktor penghambat proses pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo yaitu pengaruh perkembangan zaman dan lingkungan luar, adanya beban kerja selain mengajar, lingkungan sekitar siswa, guru yang masih perlu adaptasi, dan masih adanya siswa yang melanggar peraturan. Strategi penyelenggara dalam memanfaatkan faktor pendukung dan mengurangi faktor penghambat untuk proses pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo adalah dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti MTQ, hadroh, karawitan, drumband, pramuka, dan TIK. Kegiatan ekstrakurikuler ini mempunyai tujuan supaya bakat dan minat siswa lebih terasah lagi. Pihak sekolah juga mengikutsertakan siswanya dalam berbagai lomba. Sementara itu Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo juga mempunyai program pembinaan baik guru maupun siswa-siswa serta pelayanan bimbingan kepada guru, siswa maupun orang tua. Untuk lebih mendekatkan pihak sekolah dengan pihak orang tua, guru kelas memberikan nomor handphone supaya orang tua siswa mudah berkomunikasi dengan guru. Selain itu di masing-masing kelas juga dibentuk perkumpulan orang tua siswa dan diketuai oleh orang tua siswa.

B. Saran