Strategi dalam Memanfaatkan Faktor Pendukung serta Mengurangi

106 Selain itu, adanya pengaruh perkembangan zaman dan lingkungan luar sehingga pergaulan dan sopan santun siswa menjadi berkurang. Hal ini bertentangan dengan yang diungkapkan Ki Hadjar Dewantara H. Moesman Wiryosentono, 1989: 97 bahwa ada tiga lingkungan pendidikan yang memiliki peranan besar dalam proses tumbuh kembangnya seorang anak. Dalam hal ini yang menjadi faktor penghambat adalah lingkungan masyarakat dan gerakan pemuda. Perkembangan zaman mempunyai banyak efek bagi kehidupan masyarakat baik yang sifatnya positif maupun negatif. Efek negatif inilah yang menjadi faktor penghambat. Siswa yang belum bisa memilih mana yang baik dan buruk akan menyerap perkembangan zaman secara keseluruhan tanpa adanya filter sehingga siswa yang melanggar peraturan serta pergaulan dan sopan santun siswa menjadi berkurang.

c. Strategi dalam Memanfaatkan Faktor Pendukung serta Mengurangi

Faktor Penghambat Pelaksanaan Sistem Among Strategi penyelenggara dalam memanfaatkan faktor pendukung dan mengurangi faktor penghambat untuk proses pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo adalahdengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti MTQ, hadroh, karawitan, drumband, pramuka, dan TIK. Kegiatan ekstrakurikuler ini mempunyai tujuan supaya bakat dan minat siswa lebih terasah lagi. Selain itu, pihak sekolah juga mengikutsertakan siswanya dalam berbagai lomba. Berdasarkan data prestasi non akademik, siswa Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo 107 berhasil menjuarai lomba catur dan sepak bola tingkat provinsi pada tahun 2011 dan 2012. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Ki Soeratman 1983: 11 bahwa dasar kodrat alam memberikan keyakinan akan adanya kekuatan kodrati pada manusia makhluk Tuhan sebagai bekal dasar yang perlu untuk tumbuh demi kemajuan hidupnya sehingga manusia dapat mengusahakan keselamatan dan kebahagiaan hidup lahir batin baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat. Guru mempunyai tugas untuk melayani serta mengarahkan supaya potensi yang dimiliki oleh siswa yang dibawa sejak lahir. Guru tidak bisa merubah potensi yang ada pada diri siswa. Guru hanya dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa secara benar dan maksimal. Jika ada perilaku siswa yang melenceng, guru berhak meluruskan kembali dengan sikap penuh kasih sayang dan kekeluargaan. Dengan demikian potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara maksimal dan baik tanpa melenceng dari yang seharusnya. Sementara itu, Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo juga mempunyai program pembinaan baik guru maupun siswa-siswa serta pelayanan bimbingan kepada guru, siswa maupun orang tua. Untuk lebih mendekatkan pihak sekolah dengan pihak orang tua, guru kelas memberikan nomor HP supaya orang tua siswa mudah berkomunikasi dengan guru. Selain itu, di masing-masing kelas juga dibentuk perkumpulan orang tua siswa dan diketuai oleh orang tua siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ki Suratman 1991: 10 yang 108 mengungkapkan bahwa salah satu sikap laku among adalah tugas mendidik dilaksanakan dengan penuh pengabdian. Pengabdian bisa berupa memberikan pelayanan dan pembinaan kepada siswa-siswanya. Pelayanan dan pembinaan dilakukan secara intens. Ketika berada di luar jam sekolah, guru tetap memberikan pelayanan dengan memberikan nomor HP kepada orang tua siswa. Orang tua siswa bisa langsung menanyakan anaknya kepada guru. Dengan demikian antara orang tua siswa dengan pihak sekolah mempunyai komunikasi yang intens dan berjalan lancar.

C. Keterbatasan Penelitian

Melalui proses yang dilakukan selama penelitian, peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk menggali data. Akan tetapi, peneliti menyadari beberapa kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan penelitian, yaitu: 1. Peneliti tidak dapat mengikuti aktifitas siswa di luar lingkungan sekolah. 2. Peneliti kesulitan mengamati seluruh aktifitas warga sekolah. Hal ini dikarenakan tempat penelitian yang terlalu luas.