Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

31 Ki Suratman 1990: 35 mengungkapkan bahwa dalam sistem among pribadi dan peran guru sangat penting karena gurulah yang akan bersikap laku among. Sikap laku among itulah yang merupakan ciri dan mewarnai sistem tersebut. Melalui sikap laku among peserta didik diharapkan dapat mengembangkan kreativitas sesuai aspirasinya dan dapat memperkuat rasa percaya diri akan kemampuannya. Dengan demikian pamong akan bertindak demokratis dan peserta didik akan menjadi manusia yang merdeka pikirannya dan merdeka perbuatannya. Sementara itu untuk pengawasannya Van Meter dan Van Horn H.A.R Tilaar dan Riant Nugroho, 2008:214 mengungkapkan bahwa pengawasan dan kontrol dilakukan dari struktur yang ada di atas terhadap struktur yang ada di bawahnya. Namun, dalam pelaksanaanya terkadang terdapat kendala dalam mengupayakan tujuan sehingga hasil yang didapat kurang memuaskan.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan judul “Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara: Studi Kasus Pelaksanaan Sistem Among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul ” pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut berjudul “Proses Implementasi Kebijakan Sistem Among di SMA Taman Madya Yogyakarta ”. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lia Zulfa Fauziah 2013 tersebut menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah kepala sekolah, 5 orang pengurus yayasan, 8 pamong atau guru, dan 5 siswa yang dipilih secara purposive.. 32 Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian tersebut mengungkap bahwa proses implementasi kebijakan sistem among di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta belum dapat dimplementasikan secara sungguh-sungguh. Sementara itu faktor pendukung proses implementasi kebijakan sistem among di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta yaitu adanya trilogi Kepemimpinan Tamansiswa yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tutwuri Handayani; sarana dan prasarana yang mendukung; pengembangan teknologi informasi; mata pelajaran Ketamansiswaan dan Budi Pekerti; dan pendekatan kekeluargaan. Faktor penghambat proses implementasi kebijakan sistem among di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta yaitu sosialisasi kurang efektif, pengaruh perkembangan zaman dan lingkungan luar, tidak ada asrama, kurangnya minat masyarakat, adanya sistem kuota dalam penerimaan siswa baru. Strategi penyelenggara dalam memanfaatkan faktor pendukung dan mengurangi faktor penghambat yaitu sosialisasi dilakukan secara rutin, bimbingan, pengarahan dan home visit kepada para siswa, promosi dari sekolah untuk menarik minat masyarakat, menjalin kerjasama dengan orang tua dan instansi terkait. Penelitian tentang Proses Implementasi Kebijakan Sistem Among di SMA Taman Madya Yogyakarta telah memberikan kontribusi positif bagi peneliti. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mendapatkan gambaran tentang teori-teori dan kajian tentang pelaksanaan sistem among yang telah 33 dikemas dengan sistematis. Hal tersebut dapat digunakan peneliti sebagai referensi untuk menyusun kajian pustaka dalam penelitian ini.

D. Kerangka Pikir