36 bahwa studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai
berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas, suatu program atau situasi sosial.
Lincoln dan Guba Dedy Mulyana, 2004: 201 mengungkapkan bahwa penggunaan studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki
beberapa keuntungan, yaitu: 1.
Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti. 2.
Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca kehidupan sehari-hari.
3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan
antara peneliti dan responden. 4.
Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi penilaian atau transferabilitas.
Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui suatu hal secara mendalam. Peneliti menggunakan metode studi kasus untuk mengungkapkan
lebih dalam informasi dan gambaran pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo melalui uraian kata-kata. Berdasarkan uraian
tersebut, penelitian pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo merupakan penelitian deskriptif kualitatif jenis studi kasus.
B. Setting Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti pada bulan Agustus
– September 2015 di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo. Letak
37 sekolah ini sangat mudah untuk dicari. Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo
terletak di Jalan Parangtritis km 08, tepatnya di Pedukuhan Tembi, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
C. Subjek Penelitian
Sugiyono 2009: 216 mengungkapkan bahwa subjek penelitian merupakan orang-orang pada situasi sosial tertentu yang dipandang tahu
tentang situasi sosial tersebut. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan beberapa cara salah satunya purposive yaitu dipilih dengan pertimbangan dan
tujuan tertentu. Subjek dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hal diteliti. Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif
disebut dengan informan. Dalam penelitian ini subjek yang dijadikan sebagai sumber informasi adalah kepala sekolah, 6 orang guru serta 4 siswa di
Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo. Adapun tujuan pemilihan kepala sekolah sebagai subjek penelitian yaitu
kepala sekolah berperan sebagai pihak yang memimpin dan mengevaluasi pelaksanaan sistem among. Selanjutnya, tujuan pemilihan 6 orang guru
sebagai subjek penelitian yaitu guru-guru tersebut mempunyai semangat yang kuat dalam melaksanakan sistem among sehingga peneliti ingin mengetahui
pelaksanaan sistem among di setiap tingkatan kelas. Selanjutnya alasan peneliti memilih 4 siswa yaitu siswa-siswa tersebut memiliki tingkat
kepatuhan yang tinggi terhadap peraturan di sekolah.
38
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Hal i ni diperkuat oleh pendapat Djam’an Satori dan Aan
Komariah 2011: 103 yang mengungkapkan bahwa pengumpulan data tidak lain adalah suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian.
Sementara itu, Sugiyono 2013: 308-109 juga mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang normal
natural setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta participan observation, wawancara
mendalam in depth interview dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Nasution Sugiyono, 2009: 226 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan dapat bekerja
berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Sutrisno Hadi Sugiyono, 2010: 203 mengungkapkan
bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan non participant observation. Dalam
39 observasi non partisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen Sugiyono, 2013:204. Hal ini dikarenakan peneliti hanya datang sebagai seorang pengamat yang melakukan kegiatan
pencatatan serta menuliskan semua peristiwa yang terjadi dalam pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo.
Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung kondisi yang terjadi di lapangan yaitu pelaksanaan sistem among di Sekolah
Dasar Negeri Timbulharjo. Melalui observasi diperoleh data kualitatif mengenai kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan sistem among di
Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo. Dalam observasi ini yang diamati adalah pelaksanaan sistem among di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo.
2. Wawancara
Wawancara digunakan peneliti untuk menemukan permasalahan yang ingin diteliti dan mendalam. Pada penelitian kualitatif ini, peneliti
menggunakan wawancara semiterstruktur. Wawancara semiterstruktur merupakan jenis wawancara yang termasuk dalam kategori in-depth
interview. Tujuan wawancara semiterstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat dan ide-idenya Sugiyono, 2013: 319. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan kepala sekolah,
6 orang guru, dan 4 siswa. Isi dari wawancara sesuai dengan fokus masalah yaitu Pelaksanaan Sistem Among di Sekolah Dasar Negeri
Timbulharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.
40 3.
Dokumentasi Sugiyono 2013: 329 mengungkapkan bahwa dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Pada penelitian, ini
peneliti menggunakan dokumentasi foto dan dokumentasi administrasi. Dokumentasi foto berupa foto pelaksanaan sistem among di Sekolah
Dasar Negeri Timbulharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul dan objek lain yang berhubungan. Dokumen administratif berupa
pengumpulan dokumen administratif guru dan sekolah yang berhubungan dengan sisrem among yaitu Piagam dan Peraturan Besar Tamansiswa.
. E.
Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto 2010: 203 mengungkapkan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Lebih lanjut Sugiyono 2013: 305 juga mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat dalam penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan
dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data sebagaimana adanya. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi.
41
F. Teknik Pengujian Keabsahan Data