Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

17

4.3. Sumber Bahan Hukum

Dalam penelitian hukum, secara umum dipahami bahwa sumber bahan hukum dibedakan antara bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Ketiga jenis bahan hukum tersebut akan dipergunakan dalam penelitian ini. Bahan hukum primer dalam penelitian ini meliputi sejumlah instrumen hukum nasional, di antaranya Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Undang-Undang No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian serta peraturan perundang- undangan lainnya. Sejumlah instrumen internasional juga akan digunakan sebagai bahan hukum primer, di antaranya Universal Declaration on Human Rights, International Covenant on Civil and Political Rights , International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Workers and Members of Their Families . Sedangkan bahan hukum sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen atau bahan- bahan yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer seperti buku-buku, artikel, jurnal, hasil penelitian, makalah dan bahan bacaan lainnya yang terkait dengan deportasi, tenaga kerja asing, hukum dan hak orang asing, keimigrasian, Hak Asasi Manusia, dan bacaan lain yang menunjang penelitian ini. Sebagai pelengkap dari bahan hukum primer dan sekunder, bahan hukum tersier juga akan digunakan dalam penelitian ini. Bahan hukum tersebut dapat berupa kamus umum, kamus hukum dan dokumen-dokumen lainnya, serta bahan penunjang di luar bidang hukum, di antaranya bahan dari ilmu politik yang dapat mendukung dan memperjelas bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. 44 Dalam penelitian ini, selain sumber hukum yang diperoleh dari sumber hukum primer, sekunder, dan tersier, akan ditunjang pula dengan hasil wawancara kepada aparat Keimigrasian di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali.

4.4. Lokasi Penelitian

Selain penelitian kepustakaan yang nampaknya akan lebih banyak dilakukan, lokasi penelitian yang direncanakan pada penelitian ini adalah Kantor Imigrasi yang berada di bawah lingkup Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali. 44 Lihat Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, 1985, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, CV. Rajawali, Jakarta, h.41 18

4.5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan bahan hukum berupa telaah pustaka dengan menggunakan sistem kartu card system yaitu meneliti berbagai literatur yang ada kaitanya dengan materi yang akan dibahas dalam penelitian ini dan untuk selanjutnya dicatat dalam kartu lepas dengan mencantumkan nama pengarang, judul buku, nama penerbit, alamatkota tempat penerbit, tahun, serta nomor halaman yang dikutip. 45 Langkah awal pengumpulan data yang akan dilakukan adalah kegiatan inventarisasi, kemudian dilakukan pengoleksian dan identifikasi bahan-bahan hukum ke dalam suatu sistem informasi yang komprehensif sehingga memudahkan untuk melakukan penelusuran kembali bahan-bahan yang diperlukan. Dalam rangka memperkaya informasi serta melakukan konfirmasi mengenai substansi-substansi penelitian ini, akan dilakukan wawancara dengan aparat keimigrasian di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali.

4.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Dalam penelitian hukum normatif, pengolahan bahan hukum pada hakekatnya merupakan kegiatan untuk melakukan sistemisasi terhadap bahan-bahan hukum. Dalam hal ini bahan-bahan hukum yang telah dikumpulkan diklasifikasikan untuk mempermudah menganalisa bahan-bahan tersebut. Setelah itu dilakukan interpretasi hukum yang berkaitan dengan kata-kata dari peraturan hukum yang dapat memberikan penafsiran yang berbeda- beda serta ketidakpastian hukum. 46 Selanjutnya dilakukan analisis terhadap bahan hukum yang diolah untuk dapat melakukan penelitian terhadap bahan-bahan yang diperoleh, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai ada atau tidaknya pengormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak asasi manusia dalam pengaturan hukum keimigrasian mengenai tindakan deportasi terhadap tenaga kerja asing di Indonesia serta mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk menjamin bahwa tindakan deportasi yang dilakukan oleh pejabat kemigrasian tidak melanggar hak asasi manusia yang dimiliki oleh tenaga kerja asing tersebut dalam kaitannya dengan proses deportasi terhadap tenaga kerja asing di Bali. 45 Lihat Setyo Yowono Sudikni, 1983, Pengantar Karya Ilmiah, Cet.III, Aneka Ilmu, Jakarta, h. 37 46 LB. Curzon, 1979, Yurisprudence, ME Handbooks, Mac Donald and Evans, Ltd., Estover, Plymouth PL6 7PZ, h. 253 – 255. 19

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN