Aspek Substansi Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan Untuk Menjamin Tindakan Deportasi yang

26 imigrasi dalam bernegara meliputi pula perlindungan dan penghormatan Hak Asasi Manusia setiap orang dengan tetap menjunjung tinggi kedaulatan negara. 68

5.2 Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan Untuk Menjamin Tindakan Deportasi yang

Dilakukan oleh Pejabat Kemigrasian Tidak Melanggar Hak Asasi Manusia Tenaga Kerja Asing di Bali Dalam melakukan tindakan Deportasi terhadap Tenaga Kerja Asing di Bali, ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan agar tindakan yang Dilakukan oleh Pejabat Kemigrasian Tidak Melanggar Hak Asasi Manusia yang dimiliki TKA tersebut.

5.2.1 Aspek Substansi

Ada sejumlah hal substansi yang perlu diklarifikasi sebelum mengenakan tindakan administratif deportasi kepada TKA. Dalam istilah lain, proses ini dapat disebut sebagai due dilligent obligation . Berkaitan dengan unsur pelanggaran yang dijadikan dasar bagi pengenaan sanksi, misalnya seorang TKA dapat dideportasikan karena bekerja di luar profesi atau jabatan atau jenis pekerjaan yang diperbolehkan berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan Indonesia. Di Bali misalnya, cukup sering terdengar rumor yang menyebutkan bahwa orang lokal hanya bekerja sebagai pekerja biasa, sementara „bos‟nya adalah orang asing. Terhadap hal ini, petugas imigrasi dan dinas ketenagakerjaan terkait tentu penting untuk memastikan jenis-jenis pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh orang asing sebagaimana diatur di dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Jabatan-Jabatan Tertentu Yang Dilarang Diduduki Tenaga Kerja Asing, yang sebelumnya telah diuraikan di sub bab 2.1. Status pekerja ilegal atau yang biasa dikenal sebagai undocumented worker 69 juga perlu dicermati sebagai aspek substantif bagi pengenaan tindakan deportasi. Hal lain adalah mengenai kejelasan status orang yang akan dideportasi tersebut apakah memang masih tercatat sebagai TKA atau tidak. Terhadap hal ini, klarifikasi dapat dilakukan kepada pemberi kerja danatau Dinas Ketenagakerjaan Dalam aspek substansi, ada satu catatan lagi yang kiranya penting untuk dicermati. Berkaitan dengan isu Hak Asasi Manusia yang akan lebih lanjut dibahas pada sub bab 5.2.3, 68 Pasal 6 huruf d Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-02.KP.05.02 Tahun 2010 tentang Kode Etik Pegawai Imigrasi 69 Lihat Chizuko Hayakawa, Labor Law and Policy Issues Relating to Foreign Workers in Japan, Japan Labor Review, vol. 7, no.3, Summer 2010, h. 24-25 27 perlu dilakukan penelusuran bahwa rekomendasi dilakukannya deportasi bukan disebabkan oleh praktik yang terjadi di tempat kerja, seperti misalnya diskriminasi ras, diskriminasi jender, sexual harassment , orientasi seksual, diskriminasi agama, diskriminasi berbasis kewarganegaraan, diskriminasi usia, diskriminasi kaum difabel. 70

5.2.2 Aspek Prosedural