melakukan perkenalan dan berusaha dekat dengan subjek.
Hambatan dalam melakukan observasi ini terletak pada saat pertama kali peneliti bertemu dan
berkenalan langsung dengan anak-anak, mereka kurang bisa dan mau menerima kedatangan peneliti sehingga peneliti terkesan diacuhkan. Akan tetapi setelah peneliti
mendatangi anak-anak secara intens akhirnya mereka mau menerima dan dekat dengan peneliti.
Dalam melakukan pendekatan ini, peneliti membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan yaitu dari bulan April-Mei. Dengan waktu yang tidak menentu
karena keberadaan mereka sulit untuk ditentukan, sehingga peneliti hanya menyesuaikan waktu mereka. Biasanya peneliti datang ke lokasi penelitian
antara pukul 13.00WIB sampai pukul 18.00WIB karena mereka baru akan keluar ke jalanan dan mencari uang antara pukul 11.00WIB dan akan pulang
18.00WIB dan peneliti mengamati kegiatan mereka dari mulai mengamen, mengemis, berjualan Koran dan ada yang hanya berkumpul-kumpul saja.
3.6.2 Teknik Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dimana terjadi komunikasi secara verbal antara pewawancara dan subjek wawancara. Menurut
Moleong 2007 : 186 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dengan yang di wawancarai yang memberikan jawaban pertanyaan. Wawancara secara garis besar di bagi menjadi 2 yaitu
wawancara berstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara berstruktur adalah wawancara yang pewawancara menetapkan sendiri masalah
dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara yang berbeda dengan wawancara terstruktur dalam hal
waktu bertanya dan cara memberikan respon, pada wawancara tidak berstruktur ini responden biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena
sifat-sifat yang khas Moleong, 2007:190-1991. Wawancara ini terjadi percakapan antara pewawancara dan yang
diwawancarai dalam suasana santai, kurang formal, dan tidak disediakan jawaban pewawancara. Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh
informasi yang sifatnya mendalam terhadap masalah-masalah yang diajukan. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai “Identifikasi
Kebutuhan Belajar Gelandangan Remaja Di Kawasan Pasar Johar Semarang” dengan mencari informasi tentang latar belakang gelandangan yang berada di
Kawasan Pasar Johar Semarang ditinjau dari segi pendidikan dan sosial ekonomi serta kebutuhan belajar mereka.
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara dengan pedoman umum. Wawancara secara terbuka, akrab, dan penuh kekeluargaan. Hal ini
dimaksudkan agar memperoleh data yang sesuai dengan pokok permasalahan. Isu-isu yang bersifat umum ditetapkan untuk menjaga perkembangan
pembicaraan dalam wawancara tetap dalam fokus penelitian. Selain itu, tema pertanyaan yang akan dijawab subjek adalah tema yang masih bisa
berkembang dalam pelaksanaan wawancara nantinya. Setiap gelandangan remaja bisa memiliki persepsi yang bebeda-beda terhadap norma kehidupan
dan penghidupan, sehingga pengembangan pertanyaan wawancara yang menyesuaikan dengan kehidupan subjek sangat diperlukan. Jadi, pedoman
umum untuk pertanyaan awal wawancara akan dibuat sama, sedangkan
perkembangan berikutnya akan menyesuaikan dengan kekhasan di lapangan pada masing-masing subjek.
Wawancara tersebut dilakukan kepada 10 responden yang dimulai dari bulan Juni-Juli 2011. Wawancara dengan subjek pertama dilakukan pada
tanggal 22 Juni 2011 dan berlokasi di emperan warung makan Padang yang berada tidak jauh dari jembatan penyebrangan Jalan KH. Agus Salim.
Wawancara dilakukan tanpa menggunakan alat perekam apapun, sehingga terlihat seperti bercerita dan peneliti sebagai pendengar, akan tetapi sesekali
peneliti mencatat inti dari keseluruhan jawaban dari subjek. Wawancara dengan subjek kedua dan ketiga dilakukan pada tanggal 25 Juni 2011 dan
berlokasi di dekat tempat parkir pasar Johar karena ia sedang menjaga tempat parkir yang berada di depan masjid Kauman Semarang. Wawancara dilakukan
menggunakan alat perekam dengan tujuan untuk memudahkan peneliti dalam mengetahui informasi dari subjek. Wawancara dengan subjek keempat dan
kelima dilakukan pada tanggal 28 dan 29 Juni 2011 dan berlokasi di jembatan penyebrangan, karena waktu itu subjek sedang berada di jembatan, kemudian
untuk subjek yang keenam dan ketujuh dilakukan pada tanggal 2 Juli 2011 yang berlokasi di Masjid Kauman Semarang, karena mereka sedang
beristirahat setelah berjualan Koran di bawah terik matahari. Untuk subjek kedelapan dilakukakan wawancara pada tanggal 5 Juli 2011 berolakasi di
emperan Toko Mas ABC, sedangkan subjek kesembilan dan kesepuluh wawancara dilakukan pada tanggal 9 Juli 2011 dan berlokasi di dekat
pemberhentian Bus, karena ketika dilakukan wawancara subjek juga meminta
izin kepada peneliti untuk tetap mengamen. Sedangkan subjek kesepuluh wawancaranya dilakukan di lorong yang tidak jauh dari pangkalan Bus.
Pada proses penelitian ini, peneliti mengalami kendala yaitu susahnya bertemu dengan subjek di siang hari, karena mobilitas mereka sangat
tinngi sehingga keberadaan mereka sulit diketahui. Mereka berkumpul di dekat jembatan di sore hari sekitar pukul 15.00WIB, dan akan pulang setelah pukul
18.00WIB. Selain itu, kendala yang dihadapi peneliti adalah ketika subjek diwawancara meminta untuk disediakan jajan atau makanan untuk subjek,
awalnya hanya subjek tertentu saja yang meminta disediakan jajan, akan tetapi setelah subjek memberitahukan kepada teman yang lain akhirnya peneliti harus
selalu menyediakan makanan untuk mereka ketika dilakukan wawancara walaupun tidak semua subjek menginginkan hal itu dilakukan oleh peneliti.
3.6.3 Teknik Dokumentasi