BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian yang telah peneliti laksanakan di Kawasan Pasar Johar Semarang, dapat
disimpulkan berikut ini : 1.
Gelandangan remaja mayoritas berusia antara 12-22 tahun, dan pendidikan mereka rata-rata tamatan SD yang berjumlah 5 orang, SMP 1 orang,
SMASMK 2 orang, DO SD 1 orang dan DO SMP 1 orang. Mereka keseharian bekerja sebagai pengemis, pengamen, penjual Koran, tukang
parkir, dan pembantu Warung Makan. 2.
Kebutuhan belajar Gelandangan remaja yaitu pada dasarnya mereka membutuhkan program yang bisa menjamin kehidupan mereka, bukan
program yang asal-asalan dan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kaum gelandangan memiliki potensi yang dimiliki untuk merubah kehidupannya menjadi lebih baik. Semua orang diciptakan memiliki hak
dan kesempatan yang sama, namun yang membedakan adalah kemampuan dari masing-masing individu. Sebagai usaha pengembangan diri, kaum
gelandangan ada yang menginginkan untuk melanjutkan sekolahnya dan ada pula yang lebih memilih untuk menguasai keterampilan seperti
menjahit, memasak, salon, dan perbengkelan. Kebutuhan yang dijadikan prioritas untuk dipenuhi adalah Program Kesetaraan kemudian
136
keterampilan bengkel. Semua usaha tersebut dilakukan mereka untuk dapat mensejahterakan hidup dan masa depan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di
atas, maka ada beberapa saran yang perlu untuk diperhatikan, yaitu:
1. Berkaitan dengan latar belakang Gelandangan remaja yang menyangkut
pendidikan hendaknya pemerintah kota lebih memperhatikan kaum gelandangan yang putus sekolah, baik yang DO Dropout, SD dan
SMP, setidaknya gelandangan ditangani melalui program pendidikan kesetaraan gratis. Selain itu, dari aspek sosial ekonomi dapat
diberikannya perlindungan dalam bekerja dan tinggal yang aman untuk kaum gelandangan agar dapat mempertahankan hidup diantara kerasnya
kehidupan jalanan. 2.
Berkaitan dengan identifikasi kebutuhan belajar Gelandangan remaja agar Dinas Sosial, Lembaga Rehabilitasi, Rumah Singgah, maupun
Sanggar Kegiatan Belajar SKB mampu menciptakan program pengentasan gelandangan yang dapat dilaksanakan dengan sungguh
sungguh dan sesuai dengan kebutuhan kaum gelandangan sehingga dapat dipakai sebagai bekal hidup dijaman seperti sekarang ini dengan
memperhatikan hasil identifikasi kebutuhan yakni kebutuhan belajar melalui Program Kesetaraan dan Program Kecakapan Hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. dan Asrori. 2010. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bugin, B. ed. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dhyfa, Faiz.
2011. Psikologi
Perkembangan Remaja.
http:www.scribd.comdoc19444424psikologi-perkembangan-remaja [diakses 9 april 2011
] Hartono,
Rudi. 2008.
Gelandangan di
Indonesia. http:jurnalarahkiri.bloganol.com 2011 09 04-gelandangan-di-
indonesia , [diakses tanggal 9 April 2011]
Iqbali, Saptono. 2006. Studi Kasus Gelandangan – Pengemis gepeng Di Kecamatan
Kubu Kabupaten
Karangasem, Jurnal
Nasional http:
Downloadsjurnal saptono-iqbali.Pdf.htm, [diakses 15 Maret 2011]
Ismail, M. Ilyas. 2010. Pendidikan Wajib Belajar Wajar 9 Tahun dan Peningkatan
Kualitas Sumber
Daya Manusia.
http:www.gudangmateri.com201006pendidikan-wajib-belajar-9- tahun.html
, [diakses 5 Agustus 2011] Kaufman, R. 1987. Identifikasi Masalah dan Pemecahannya: Suatu Pendekatan
Sistem. Jakarta: Intermedia. Moleong, L.J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya. . 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya. . 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya. Mudana,
I.W. Survey
Baseline: The
Caracteristic of
Wortwhile. http:ejournal.umm.ac.idindex.phpsalamarticleviewFile463470_um
m_scientific_journal.pdf[13 Juni 2011]
Narwoko, J.D. dan B. Suyanto. 2006. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana.
Raharjo, T.J. 2005. Pengembangan Model Pembelajaran Kesetaraan SLTP Bagi kaum Miskin Gelandangan. Semarang: UPT UNNES Press.
. 2005. Proses Interaksi Belajar Pendidikan Luar Sekolah. Semarang: UPT UNNES Press.
Rifa’i, A. dan Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS. Salim, A. ed. 2002. Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi
Kasus Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Sather, L. et al. 2008. Creating Cultural Exchange Between Homeless Youth. The
Internatoinal Journal of Interdisciplinary Social Science, Volume 4, Issue 5, pp.127-142.
Setyaningsih, I. 2005. Pendidikan Anak Di Lingkungan Keluarga Gelandangan Studi Kasus di Pekojan Kelurahan Jagalan Kecamatan Semarang
Tengah. Semarang: PLS Unnes. Soeparwoto, dkk. 2007. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT MKK
UNNES. Suparlan, P. 1984. Kemiskinan Di Perkotaan. Jakarta: Sinar Harapan.
Sutarto, J. 2008. Identifikasi Kebutuhan Dan Sumber Belajar Pendidikan Nonformal. Semarang: UNNES PRESS.
Twikromo, Y.A. 1999. Gelandangan Yogyakarta. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Lampiran 1 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA REMAJA GELANDANGAN
“IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR REMAJA GELANDANGAN DI KAWASAN PASAR JOHAR SEMARANG
”
No
Kajian Fokus
Sub Fokus Item
A. Latar Belakang
Remaja Gelandangan
Profil remaja
gelandangan identitas diri,
pendidikan dan sosial ekonomi
1.1 Identitas keluarga
1.2 Keberadaan gelandangan
1.3 Awal pergi dari rumah,
waktu 1.4
Alamat rumah 1.5
Alasan pergi dari rumah 1.6
Kesiapan mental hidup diluar rumah
1.7 Keseharian gelandangan
1.8 Pekerjaan gelandangan
1.9 Pendapatan gelandangan
1-4 5
6 7
8 9-10
11 12-13
14-16
B. Identifikasi
Kebutuhan Belajar
Kebutuhan Belajar
Gelandangan 1.1
Kebutuhan fisiologisfisik 1.2
Kebutuhan rasa aman 1.3
Kebutuhan kasih sayang 1.4
Kebutuhan harga diri 1.5
Kebutuhan aktualisasi diri 1-16
17-22 23-27
28-32 33-35
Lampiran 2 PEDOMAN OBSERVASI
“IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR REMAJA GELANDANGAN DI KAWASAN PASAR JOHAR SEMARANG
”
No Kegiatan
Lokasi 1.
Mengemis Perempatan Lampu merah Jalan H.
Agus Salim, depan Hotel Metro
2. Mengamen
dan berkumpul
Bus-bus, Dalam Pasar dan lingkungan sekitar Pasar Johar, Pangkalan Bus
3. Menjual Koran dan
Tukang Parkir Sekitar Masjid Kauman dan Kantor
Pos
4. Kondisi fisik anak
PEDOMAN OBSERVASI “IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR REMAJA GELANDANGAN
DI KAWASAN PASAR JOHAR SEMARANG ”
No Perilaku
Jenis Subyek
1. Negatif
1. Merokok
2. Minum-minuman keras
3. Mengamen
4. Mengemis
2. Positif
1. Interaksi Sosial
2. Kesetiakawanan
3. Bekerja
No Penampilan
Subyek
1. Bertato
2. Bertindik
3. Rambut Kemerah-merahan
4. Pakaian Kusam
5. Jarang Mandi
Lampiran 3 INSTRUMEN WAWANCARA
“IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR REMAJA GELANDANGAN DI KAWASAN PASAR JOHAR SEMARANG
” Responden Remaja Gelandangan
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat, Tanggal Lahir : Alamat
: Agama
: Sekolah tidak
: A LATAR BELAKANG
1. Siapa nama orang tua anda?
2. Apa pekerjaan orang tua anda?
3. Berapa jumlah saudara anda?
4. Anda anak keberapa?
5. Dimanakah anda tinggal saat ini?
6. Kapan waktu pertama kali anda pergi dari rumah meninggalkan rumah?
7. Dimana alamat asal rumah anda?
8. Apa alasan anda meninggalkan rumah?
9. Ketika anda meninggalkan rumah, apakah anda sudah siap segala resikonya?
10. Bagaimana perbedaan yang anda rasakan ketika tinggal diluar rumah
dibandingkan dengan di rumah anda? 11.
Bagaimana keseharian anda? 12.
Apakah anda bekerja? 13.
Apa pekerjaan anda? 14.
Berapa pendapatan anda setiap harinya? 15.
Apa yang kamu gunakan dengan uang yang kamu punya?
16. Apakah pernah untuk disimpan?
B IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR a. Kebutuhan fisiologisfisik
1. Bagaimana yang anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan sandang?
2. Bagaimana yang anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan?
3. Bagaimana yang anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan papan atau tempat
tinggal? 4.
Bagaimana yang anda rasakan selama berada di jalanan? 5.
Apakah anda ingin tinggal di tempat yang lebih baik dari sekarang? 6.
Apa alasan anda? 7.
Apakah anda mengetahui tentang penampungan sosial? 8.
Bagaimana menurut anda tentang penampungan sosial? 9.
Apakah anda tertarik untuk tinggal di penampungan sosial? 10.
Apa alasan anda? 11.
Kebutuhan apa yang ingin anda penuhi saat ini selain sandang, pangan, dan papan?
12. Apakah anda butuh belajar?
13. Apa alasan anda?
14. Apakah anda tertarik untuk menguasai keterampilan tertentu?
15. Keterampilan apa yang ingin anda kuasai?
16. Apa alasan anda?
b. Kebutuhan rasa aman
17. Bagaimana perasaan anda ketika berada di jalanan?
18. Bagaimana perasaan anda ketika berada di emperan?
19. Bagaimana keamanan yang anda rasakan selama berada di tempat tinggal anda
sekarang? 20.
Bagaimana tindakan yang anda lakukan ketika petugas keamanan melakukan razia?
21. Bagaimana upaya yang anda lakukan untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih aman dan nyaman? 22.
Bagaimana upaya yang anda lakukan untuk masa depan anda?
c. Kebutuhan kasih sayang
23. Bagaimana perasaan anda ketika anda berkumpul bersama teman-teman anda
di tempat singgah anda saat ini? 24.
Apa saja kegiatan yang anda dan teman-teman lakukan ketika berkumpul bersama?
25. Apakah pernah terjadi konflik antara anda dan rekan gelandangan yang lain?
26. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam menyelesaikan konflik?
27. Bagaimana hubungan kerjasama yang terjalin antara anda dengan rekan
gelandangan yang lain?
d. Kebutuhan untuk dihargai atau harga diri
28. Apa bakat atau keahlian yang anda kuasai?
29. Dengan bakat tersebut apa yang ingin anda kembangkan?
30. Bagaimana upaya anda untuk mendapatkan pengakuan di dalam masyarakat?
31. Bagaimana pandangan masyarakat sekitar terhadap keberadaan anda?
32. Bagaimana hubungan yang terjalin antara anda dengan warga masyarakat
sekitar?
e. Kebutuhan aktualisasi diri
33. Seandainya anda sudah mendapatkan bekal hidup serta pengetahuan sesuai
dengan yang anda butuhkan, tindakan apa yang akan anda lakukan untuk mensejahterakan kehidupan anda dimasa depan?
34. Perubahan apa yang ingin anda lakukan pada diri anda untuk masa depan?
35. Keterampilan apa yang ingin anda kuasai untuk mensejahterakan masa depan
anda?