Teknik Observasi Teknik Pengumpulan Data

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari tindakan atau data itu diperoleh dari sumber tertulis. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber baku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dokumen resmi Moleong, 2009: 159. Data sekunder sebagai data pendukung yang diperoleh peneliti dalam penelitian yang berupa dokumen-dokumen penunjang tentang subyek dan lokasi penelitian, seperti data monografi tempat dan arsip-arsip mengenai kondisi gelandangan di Kawasan Pasar Johar Semarang.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Metode observasi bertujuan untuk: a mendapatkan pemahaman data yang lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti; b melihat hal-hal yang oleh partisipasi atau subyek peneliti sendiri kurang disadari; c memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan oleh subyek peneliti secara terbuka dalam wawancara karena berbagai sebab; d memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang ditampilkan subyek peneliti atau pihak-pihak lain Moleong, 2007: 174. Observasi mempunyai peran penting dalam mengungkap realitas subjek. Intensitas hubungan subjek dengan bagaimana subjek berperilaku ketika bersosialisasi dengan orang lain ataupun dengan peneliti ketika wawancara maupun di luar wawancara merupakan pembanding yang baik dengan hasil wawancara dalam mengidentifikasi dinamika yang terjadi dalam diri subjek. Berbagai pertimbangan tersebut menjadikan pilihan observasi yang dilakukan adalah jenis observasi yang terbuka, dimana diperlukan komunikasi yang baik dengan lingkungan sosial yang diteliti, sehingga mereka dengan sukarela dapat menerima kehadiran peneliti atau pengamat. Selain itu, observasi yang dilakukan juga merupakan observasi yang tidak terstruktur, dimana peneliti tidak mengetahui dengan pasti aspek-aspek apa yang ingin diamati dari subjek penelitian. Konsekuensinya, peneliti harus mengamati seluruh hal yang terkait dengan permasalahan penelitian dan hal tersebut dianggap penting. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu “Identifikasi Kebutuhan Belajar Gelandangan Remaja Di Kawasan Pasar Johar Semarang” dilakukan pengamatan secara langsung di lapangan, dengan mencari informasi dari gelandangan remaja yang berusia 12-22 tahun di Kawasan Pasar Johar Semarang. Pada proses ini, peneliti melihat dan mencoba mendekati subjek dengan cara ikut bergabung ketika subjek sedang berkumpul di jembatan penyebrangan maupun di tempat pangkalan Bus di Jalan KH. Agus Salim, melakukan perkenalan dan berusaha dekat dengan subjek. Hambatan dalam melakukan observasi ini terletak pada saat pertama kali peneliti bertemu dan berkenalan langsung dengan anak-anak, mereka kurang bisa dan mau menerima kedatangan peneliti sehingga peneliti terkesan diacuhkan. Akan tetapi setelah peneliti mendatangi anak-anak secara intens akhirnya mereka mau menerima dan dekat dengan peneliti. Dalam melakukan pendekatan ini, peneliti membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan yaitu dari bulan April-Mei. Dengan waktu yang tidak menentu karena keberadaan mereka sulit untuk ditentukan, sehingga peneliti hanya menyesuaikan waktu mereka. Biasanya peneliti datang ke lokasi penelitian antara pukul 13.00WIB sampai pukul 18.00WIB karena mereka baru akan keluar ke jalanan dan mencari uang antara pukul 11.00WIB dan akan pulang 18.00WIB dan peneliti mengamati kegiatan mereka dari mulai mengamen, mengemis, berjualan Koran dan ada yang hanya berkumpul-kumpul saja.

3.6.2 Teknik Wawancara