SDM Kesehatan Hasil dan Pembahasan

33 Susila moral keagamaan, dan Upacara upacara keagamaan, menjadi landasan utama dan memberikan corak khas bagi identitas masyarakat. Dalam keseharian, implementasi ajaran agama ini akan tercermin dalam kehidupan sosial budaya masyarakat dan berpengaruh penting terhadap integrasi dan pengendalian masyarakat. Kehidupan sosial budaya masyarakat yang bersifat komunal dan guyub sangat mendukung khususnya penyebaran informasi tentang budaya bersih, kebiasaan hidup sehat, dan akan berimplikasi positif terhadap rencana pembangunan RS Kelas D Pratama.

f. SDM Kesehatan

Kajian ketersediaan Sumber Daya Manusia SDMKetenagakerjaan di bidang kesehatan sangat dibutuhkan sebagai pertimbangan dalam menentukan jenis layanan kesehatan RS Kelas D Pratama terutama dikaitkan dengan layanan unggulan. Karena keberadaan SDM yang padat karya dan berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan pengabdian kepada kepentingan masyarakat merupakan salah satu unsur utama pendukung terciptanya iklim kesehatan yang baik. Untuk maksud tersebut, di bawah ini ditampilkan review terhadap hasil analisis sumber daya kesehatan dalam Rencana Induk Pembangunan Kesehatan Kabupaten Buleleng Tahun 2013 yang secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Tenaga kesehatan di Kabupaten Buleleng tersebar pada beberapa unit kerja. Dari 180 tenaga medis, sebagian besar bertugas di Rumah Sakit yaitu 96 53. Dari 969 perawatbidan sebagian besar bertugas pada Rumah Sakit Umum yaitu 548 orang 56,55. Dari 46 tenaga farmasi sebagian besar bertugas di RSU yaitu 32 orang 69,57. Dari 62 tenaga Gizi, sebagian besar bertugas di RSU yaitu 28 orang 45,16 , Dari 50 tenaga teknisi medis sebagian besar bertugas di RSU yaitu 40 orang 80. Dari 67 tenaga sanitasi sebagian besar bertugas di Puskesmas yaitu 43 orang 64,18. 2 Rasio Dokter Spesialis per 100.000 Penduduk Jumlah dokter spesialis di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 berjumlah 41 orang yang terdiri dari dokter spesialis laki-laki berjumlah 37 dan dokter spesialis perempuan sebanyak 4 orang. Rasio dokter spesialis di Kabupaten Buleleng pada 34 tahun 2012 adalah 6,2 per 100.000 penduduk, masih di bawah target tahun 2014 yaitu 12 per-100.000 penduduk. 3 Rasio Dokter umum per 100.000 penduduk Jumlah dokter umum di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 yang tersebar di puskesmas, RSU Pemerintah dan RSU Swasta berjumlah 102 orang yang terdiri dari dokter laki-laki sebanyak 60 dan dokter perempuan 42 orang. Sehingga rasio dokter umum di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 adalah 15,4 per 100.000 penduduk. Rasio dokter umum di Kabupaten Buleleng masih dibawah rata-rata rasio dokter umum provinsi Bali sebesar 24,2 per 100.000. Rasio dokter umum ini juga masih di bawah standar yang ditetapkan SPM yaitu sebesar 30 per 100.000. 4 Rasio Dokter Gigi per 100.000 Penduduk Jumlah dokter gigi di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 berjumlah 33 orang yang tersebar di puskesmas, Rumah Sakit pemerintah dan Rumah Sakit swasta. Dari 33 orang dokter gigi diketahui dokter gigi laki-laki sebanyak 15 orang dan perempuan 18 orang. Rasio dokter laki-laki terhadap penduduk sebesar Sehingga rasio dokter gigi di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 adalah 5 per 100.000 penduduk. Angka ini masih jauh di bawah rata-rata provinsi Bali dimana 7 per 100.000 penduduk dan di bawah standar SPM yaitu 20 per 100.000 penduduk. 5 Rasio Tenaga Kefarmasian per 100.000 Penduduk Tenaga kefarmasian yang ada di Kab. Buleleng terdiri dari tenaga apoteker, sarjana farmasi, D3 farmasi dan asisten apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kabupaten Buleleng pada tahun 2011 berjumlah 46 orang yang tersebar di puskesmas 11 orang, rumah sakit 32 orang, dan dinas kesehatan 3 orang. Sehingga rasio tenaga kefarmasian di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 adalah 6,49 per 100.000 penduduk. Dari 46 orang tenaga kefarmasian yang ada dapat diketahui bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 38 orang dan sisanya 8 orang laki-laki. Juga masih di bawah target tahun 2014 yaitu untuk apoteker 12 per- 100.000 penduduk dan asisten apoteker 24 per-100.000 penduduk. 6 Rasio Ahli Gizi per 100.000 Penduiduk Jumlah tenaga Gizi di Kabupaten Buleleng tahun 2012 berjumlah 62 orang yang tersebar di Puskesmas dan Rumah sakit masing-masing sebanyak 28 orang, dan di dinas kesehatan sebanyak 6 orang. Sehingga rasio Tenaga Gizi di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 adalah 8,45 per 100.000 penduduk, di bawah target tahun 2014 yaitu 24 per-100.000 penduduk. 35 7 Rasio Perawat per 100.000 Penduduk Jumlah perawat di Kabupaten Buleleng pada tahun 2011 berjumlah 675 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 256 orang dan perempuan sebanyak 419 orang. Sehingga rasio Perawat di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 adalah 101,82 per 100.000 penduduk. Rasio perawat di kabupaten Buleleng merupakan yang terendah dari seluruh Kabupaten yang terdapat di wilayah Provinsi Bali. Hal ini menjadi salah satu indikasi bahwa belum cukup adanya SDM perawat di kabupaten Buleleng. 8 Rasio Bidan per 100.000 Penduduk Jumlah Bidan di Kabupaten Buleleng pada tahun 2011 yang tersebar di Puskesmas dan Rumah Sakit berjumlah 386 orang. Sehingga rasio Bidan di Kabupaten Buleleng pada tahun 2011 adalah 58,23 per 100.000 penduduk. Rasio bidan di Kabupaten Buleleng juga belum menunjukkan angka yang signifikan. Rasio bidan di kabupaten Buleleng masih di bawah standar rata-rata provinsi Bali sebesar 61.3 per 100.000 penduduk. 9 Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000 Penduduk Jumlah Ahli Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Buleleng di Kabupaten Buleleng tahun 2011 berjumlah 16 orang yang terdiri dari ahli kesmas laki-laki sebanyak 5 orang dan ahli kesmas perempuan sebanyak 11 orang. Sehingga rasio Ahli Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 adalah 2,41 per 100.000 penduduk. 10 Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 Penduduk Jumlah tenaga Sanitasi di Kabupaten Buleleng tahun 2012 berjumlah 54 orang yang tersebar di puskesmas, Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan. Sehingga rasio tenaga sanitasi di Kabupaten Buleleng pada tahun 2011 adalah 8,15 per 100.000 penduduk. Dari 54 orang tenaga sanitasi yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang dan perempuan 28 orang. 11 Rasio Tenaga Teknis Medis per 100.000 Penduduk Jumlah Teknisi Medis di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 berjumlah 50 orang yang tersebar Puskesmas dan RSU. Rasio tenaga teknis medis terhadap jumlah penduduk tahun 2012 adalah 7,54 per 100.000 penduduk. Dari 50 orang tenaga teknisi medis yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang dan perempuan 20 orang. 36 Menyimak review terhadap hasil analisis di atas, maka keberadaan SDMketenagakerjaan di bidang kesehatan di Kabupaten Buleleng secara umum masih kurang, baik dilihat dari target yang dicanangkan tahun 2014, rata-rata Provinsi Bali maupun Standar Pelayanan Minimal SPM. Kondisi ini menjadi tantangan dalam pembangunan RS Kelas D Pratama khususnya penyediaan SDM bidang kesehatan sesuai standar yang ditetapkan. Tidak hanya untuk menunjang operasional RS Kelas D Pratama, penyediaan SDM bidang kesehatan secara kualitas dan kuantitas juga akan membantu kekurangan tenaga kesehatan di Kabupaten Buleleng secara umum.

g. Derajat Kesehatan