Tahun II: Tahun III.

21 mencari bukti validitas empirik untuk mengukur kreativitas dalam keterampilan proses sains terhadap fenomena kehidupan dalam Mata Pelajaran IPA sesuai dengan karakteristik learning continuum SD kepada guru SD di Provinsi DIY. b. Melakukan diseminasi tes pengukur kreativitas keterampilan proses sains terhadap fenomena kehidupan dalam Mata Pelajaran IPA sesuai dengan karakteristik learning continuum SD di Provinsi DIY.

4. Hasil Akhir yang Direncanakan

Hasil akhir yang direncanakan dari penelitian ini yaitu: a. Tersusunnya panduan pengembangan panduan pengembangan instrumen pengukur kreativitas keterampilan proses sains terhadap fenomena kehidupan dalam Mata Pelajaran IPA SD yang berdasarkan hasil riset, yang berisi cara merancang dan menyusun item tes serta cara mencari bukti validitas empirik untuk mengukur kreativitas dalam keterampilan proses sains terhadap fenomena kehidupan dalam Mata Pelajaran IPA sesuai dengan karakteristik learning continuum. b. Terdiseminasikannya tes pengukur kreativitas keterampilan proses sains terhadap fenomena kehidupan dalam Mata Pelajaran IPA SD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memetakannya berdasarkan wilayah KabupatenKota dan UPTD di masing-masing KabupatenKota. c. Tersajikannya hasil penelitian tahun pertama dalam seminar nasional tahun 2016 d. Terpublikasikannya hasil penelitian tahun ketiga ini dalam jurnal nasional terakreditasijurnal internasional. 22 B. Manfaat Penelitian Penerapan hasil penelitian ini yaitu dengan tersedianya buku panduan yang berisi cara pengembangan instrumen pengukur kreativitas dalam keterampilan proses sains terhadap fenomena kehidupan dalam Mata Pelajaran IPA di SD akan dapat dijadikan pegangan bagi guru untuk mengukur hasil belajat yang berkaitan dengan pengembangan kreativitas pada aspek biologi pada khususnya maupun pada seluruh aspek IPA SD pada umumnya sepanjang berkaitan dengan keterampilan proses sains. Manfaat kedua dengan terpetakannya kreativitas peserta didik menurut KabupatenKota dan UPTUPTD dimasing- masing KabupatenKota dapat dijadikan masukan bagi Dinas terkait untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilaksanakan guru menggunakan pendekatan assessment for learning.