68
Robbins Judge, 2009 menyatakan bahwa kepuasan kerja itu berangkat dari pekerjan itu sendiri, bayaran, kenaikan pangkat,
pengawasansupervisor dan rekan kerja instrument penelitian kepuasan kerja, diadaptasi dari Robbins dalam Shun Shi 2009 kemudian
dimodifikasi oleh penulis sesuai tujuan penelitian ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan menggunakan metode skala pengukuran psikologi sebagai suatu alat ukur. Sugiyono 2011, mengatakan bahwa
skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Selanjutnya, Sugiyono 2011 menyatakan
bahwa skala yang dibuat dalam bentuk skala likert untuk mengukur sesuai atau setuju, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian, dengan 4 alternatif jawaban, yakni Sangat
Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS.
3.3.1 Skala Motivasi Kerja
Pengukuran variabel motivasi kerja menggunakan skala dari Vance dan Moudgil dalam Mas’ud 2004, yang meliputi kebutuhan
keamanan, kebutuhan social, kebutuhan harga diri, kebutuhan otonomi dan kebutuhan aktualisasi diri dengan empat skala Likert yang
menggunakan pilihan jawaban Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Dalam pelaksanaan
69
penelitian subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia. Skala tersebut terdiri dari item-item
yang bersifat Favorable postif dan item-item yang bersifat Unfavorable negatif. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula
motivasi kerja, dan semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah motivasi kerjanya.
Tabel 3.1 Daftar sebaran item skala motivasi kerja
Aspek Indikator
Item Jumlah
item F
U
1. Kebutuhan keamanan
Kebutuhan akan
kondisi kerja yang aman dan nyaman
a. Saya merasa
aman berprofesi
sebagai seorang
pendeta pada
organisasi ini b.
c. Sebagai seorang pendeta, saya merasa
keamanan dalam
menjalankan tugas dan pelayanan sangat terjamin.
d. e. Sebagai seorang pedeta pekerjaan
atau profesi ini, membuat saya mengorbankan urusan pribadi saya
f. g. Saya merasa aman berada pada
kedudukan di unit kerja saya sekarang
1 2
4 3
70 Kebutuhan
akan kepastian pekerjaan
a. Sebagai seorang pendeta saya diberikan hak berupa gaji yang
memadai b.
c. Sebagai seorang pendeta saya diberikan hak berupa tunjangan
kesejahteraan yang memadai . d.
e. Saya masih
secara samar
memprediksi kedudukan saya pada masa yang akan datang dalam
organisasi ini. f.
g. Profesi sebagai seorang pendeta, bukan merupakan jaminan bagi
seseorang untuk menjadi pekerja tetap pada organisasi ini.
5 6
7 8
c. Kebutuhan jaminan sosial
sebagai bentuk perlindungan
a. Sebagai pendeta, saya mendapat jaminan sosial,
membuat saya merasa
aman dari
ancaman kecelakaan kerja
b. c. Profesi ini, belum secara nyata
memperlihatkan perubahan kualitas hidup
baik sekarang,
maupun terhadap masa yang akan datang
9 10
2. Kebutuhan sosial a. Kebutuhan berelasi
dengan orang lain a. Sebagai seorang pendeta, saya
memiliki kesempatan
untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran
dengan rekan sekerja saya b.
c. Profesi pendeta yang saya geluti, memberikan
peluang untuk
mengembangkan hubungan dekat dengan rekan-rekan kerja
d. Profesi saya
sebagai seorang
pendeta , memungkinkan untuk saya bertemu dengan orang lain di
luar organisasi ini 11
12
13
b. Kebutuhan memberikan
serta mendapatkan kasih
sayang a. Sebagai seorang pendeta, saya
memiliki kesempatan
untuk memberikan bantuan kepada orang
lain 14
71 b. Bila saya memerlukan bantuan
dalam bekerja rekan kerja selalu memberikan bantuan
15
3. Kebutuhan harga
diri a. Kebutuhan
harga diri
karena berprestasi
a. Saya merasa
berharga dengan
kedudukan atau posisi yang saya sekarang ini, karena prestasi kerja
saya b.
c. Saya merasa diberikan penghargaan dari organisasi ini karena prestasi
kerja saya d.
e. Saya dihargai dari orang-orang di luar organisasi ini karena prestasi
kerja saya 16
17 18
b. Mempunyai harga
diri karena memilki kemampuan
a. Saya mendapat kesempatan untuk belajar hal-hal baru
b. c. Saya merasa dihargai dari rekan
sekerja ketika
berhasil melaksanakan pekerjaan dengan
baik 19
20
4. Kebutuhan otonomi a. Kebutuhan otonomi
metode dan pada prosedur organisasi
a. Sebagai pendeta, saya diberikan kesempatan untuk bertindak dan
berfikir secara mandiri b.
c. Sebagai pendeta, saya diberikan kesempatan untuk berpartisipasi
dalam menentukan metode dan prosedur dalam organisasi
21 22
72
Tebel 3.2 Item Favorabel dan Unfavorabel
NO Aspek
Favorabel Unfavorabel
Total 1
Kebutuhan keamanan 1,2,4,5,6,9
3,7,8,10 10
2 Kebutuhan sosial
11,12,13,14 -
4
3 Kebutuhan harga diri
15,16,17,18,19 -
5
4 Kebutuhan otonomi
20,21,22 23
4
5 Kebutuhan aktualisasi diri
25,27 24,26,28
5
Jumlah Item 20
8 28
Total 28
b. Kebutuhan otonomi keputusan
secara independent
a. Sebagai pendeta pada unit kerja saya, wewenang yang saya miliki
sangat kecil terhadap kemajuan organisasi.
b. c. Sebagai pendeta pada unit kerja
saya, sangat sedikit peluang untuk berpartisipasi
dalam penentuan
tujuan organisasi. 23
24
5. Kebutuhan aktualisasi diri
a. Kebutuhan
memenuhi keberadaan diri self
fulfillment a. Saya diberi kesempatan untuk
pengembangan dan pertumbuhan pribadi dalam profesi saya sebagai
seorang pendeta b.
c. Kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas diri sangat sulit karena
aturan-aturan organisasi
yang membentengi
25 26
b. Kebutuhan memaksimumkan
penggunaaan kemampuan
dan potensi diri.
a. Dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan, saya membutuhkan usaha
yang baik
demi hasil
yang maksimal.
b. c. Saya merasa rendah diri, bila
mengalami kegagalan
dalam menjalankan tugas pelayanan.
27 28
73
3.3.2 Skala Budaya Organisasi