Solid Marker One Way Marker

- Garis jahitan - Lipatan bawah b Memastikan arah serat dan motif kain sesuai lembar order c Menyiapkan pinpemberat agar peletakkan pola tidak bergeser d Menyiapkan alat tulis pencil, pencil warna dan kapur jahit e Menyiapkan rader, perekat f Menyiapkan meja marker 2 Orientasi dan arah pola pada kain Orientasi dan arah pola tergantung pada konstruksi kain, diantaranya ada tiga tipe orientasi penempatan pola pada kain yaitu: a Penempatan secara acak, biasanya dilakukan pada kain non woven. b Penempatan pola yang seharusnya mengikuti arah kain, tetapi polanya harus terbalik mengikuti arah kain, misalnya pada kain lapisan atau lining. c Penempatan pola kain yang harus mengikuti arah kain dan peletakannya pun harus searah, misalnya pada kain salurcorduroy.‟ 3 Kesesuaian motif kain Dalam penempatan pola perlu diperhatikan kesesuaian motif, dan untuk pengaturan penempatan pola di kain yang perlu menjadi pertimbangan adalah: a Keseimbangan motif bagian kiri dan kanan baju b Kesesuaian jalur supaya bisa serasi, baik ke arah vertical maupun arah horizontal c Keserasian motif yang berulang

6. Kualitas Mutu Marker

a. Memastikan set pola yang akan digunakan adalah pola yang telah disetujuai buyer b. Memastikan kain yang kan diproduksi sesuai dengan order c. Memastikan jumlah produksi pada setiap ukuran Size razio d. Memastikan kelengkapan semua komponen pola telah ditata diatas kertas marker e. Memastikan tanda tanda pola dan garis potong telah sesuai. f. Memastikan peletakan setiap komponen pola telah sesuai dengan desain busana

7. Master Marker

Pembuatan master marker berdasarkan teknologinya dibedakan menjadi 3 yaitu : 1 Pembuatan Marker manual Pembautan marker secara manual dilakukan dengan cara : a Digambar langsung diatas kain Pola diletakkan langsung diatas kain kemudian garis-garis pola di duplikat dengan pensilkapur jahit Umumnya digunakan untuk produksi pada 1 lembarlapis kain b Digambar diatas kertas marker Pola diletakkan diatas kertas marker kemudian garis-garis pola di duplikat dengan pensil diatas kertas marker. Teknik ini banyak digunakan di industri. 2 Pembuatan Marker dengan Komputer Pengaturan pola diatas motif kain dilakukan simulasi di layar komputer, komponen- komponen pola bisa digeser dan diputar oleh operator untuk memperoleh efisieansi bahan. Kalkulasi panjang marker secara otomatis dihitung oleh komputer dan hasilnya di cetak dengan plotter. 3 Pembuatan Marker dengan Photograpy Pola diletakkan diatas kertas peka cahaya kemudain disinari dengan sinar Ultraviolet dan kemuadian dicetak dengan diuapi ammonia sehingga pola tercetak. Proses ini mirip dengan proses pembuatan master desain sablon. Untuk produksi dalam jumlah banyak seringkali dibutuhkan beberapa kali proses pemotongan bahan pada desain yang sama. Untuk itu master marker layout perlu diperbanyakdiduplikasi sesuai kebutuhan Teknik memperbanyakmenduplikasi master marker dilakukan dengan cara : a Duplikasi dengan kertas karbon Kertas karbon diletakkan diantara 2 kertas marker. Kemudian garisgaris pola ditekan dengan raderpensil agar terduplikasi pada lapisan kertas marker yang berada dibawah karbon. Dengan kertas karbon ini bias digunakan untuk 2-4 lapis, b Duplikasi Dengan mesin fotocopymesin cetak Master marker di duplikasi dengan mesin fotocopy besar c Di cetak dengan Plotter Master marker yang dibuat dengan komputer dapat dicetak beberapa lembar. d Duplikasi dengan teknik fotografi Hampir sama dengan membuat marker dengan teknik fotografi e Dengan Teknik Perforasi Salah satu teknik lama dengan melupangi garis garis pola dan kemudian ditaburi dengan debu kapur jahit.

8. Merancang Bahan Berdasarkan Panjang Marker

Setelah perencanaan marker dilakukan maka akan diperoleh panjang marker yang dibutuhkan. Berdasarkan panjang marker kemudian ditentukan kebutuhan bahan yang diperlukan. Jika sebuah perusahaan garmen memperole pesanan busana ukuran S sebanyak 100 piece ukuran M sebanyak 200 piece dan ukuran L sebanyak 100 piece.