c. Teknik Analisis Data
1. Asumsi Klasik
Pengujian gejala asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis regresi memenuhi kriteria BLUE Best, Linear, Unbiased Estimator. Uji asumsi klasik
ini terdiri dari uji normalitas data, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji di dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Uji
normalitas dilakukan untuk meyakinkan bahwa variabel yang dibandingkan rata-ratanya mengikuti sebaran atau distribusi normal. Dalam penelitian ini,
teknik uji normalitas yang digunakan adalah one sampel kolmogorov smirnov test, yaitu pengujian dua sisi yang dilakukan dengan membandingkan
signifikansi hasil uji p value dengan taraf signifikan 10. Apabila signifikansi data lebih dari 10, maka data dapat dikatakan normal. Apabila
signifikansi data kurang dari 10, maka data dikatakan tidak normal. b.
Uji Linearitas
Uji lineritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel independen mempunyai hubungan yang linier secara
signifikan atau tidak Imam Ghozali, 2011:166. Pengambilan keputusan dalam uji linearitas dapat dilakukan dengan melihat signifikansi data. Data
dikatakan signifikan bila signifikansi lebih dari 10. Apabila data yang diperoleh lebih dari 510 maka data dapat dikatakan linier, sebaliknya apabila
data yang diperoleh kurang dari 10 maka data dikatakan tidak linier.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain Imam Ghozali, 2011:139. Heterokedastisitas terjadi apabila tidak adanya kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel
independen. Bila terjadi gejala heterokedastisitas akan menimbulkan akibat varians koefisien regresi menjadi minimum dan confidence interval melebar
sehingga hasil uji signifikansi statistik tidak valid lagi.
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas menurut Imam Ghozali 2011:105 bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas independen. Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni
dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah
yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10, atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10. Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi
seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya.
2. Uji Hipotesis