Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

Tabel 20. Hasil Uji Linearitas Variabel Deviation from Linearity Keterangan YX1 0,164 Linier YX2 0,168 Linier YX3 0,404 Linier Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,164, dimana 0,1640,10. Terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh Sanksi Denda terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,1681, dimana 0,1680,10. Terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhada Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,404 dimana 0,4040,10. Keseluruhan hasil tersebut dikatakan signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen bersifat linear.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Berikut ini hasil dari pengolahan data uji heteroskedastisitas dengan program SPSS versi 21 adalah sebagai berikut : Tabel 21. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Sig. keterangan X1 .313 Tidak terjadi heteroskedastisitas X3 .999 Tidak terjadi heteroskedastisitas X2 .475 Tidak terjadi heteroskedastisitas Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,313 dimana 0,3130,10. Terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh Sanksi Denda terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,474 dimana 0,4740,10. Terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,999 dimana 0,9990,10. Kesimpulan dari pengujian tersebut adalah tidak terjadi adanya heteroskedastisitas.

b. Uji Multikolinearitas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10, atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Berikut adalah tabel hasil pengujian multikolinieritas : Tabel 22. Hasil Pengujian Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant Pemahaman_Peraturan_Pajak Sanksi_Denda Kesadaran_Wajib_Pajak 0.638 0.346 0.415 1.568 2.894 2.411 a. Dependent Variable: Kepatuhan Berdasarkan data di atas diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel independen Pemahan Peraturan Pajak, Sanksi Denda, dan Kesadaran Wajib Pajak lebih besar dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Nilai VIF semua variabel independen lebih kecil kurang dari 10,00. Berdasarkan nilai di atas, disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel.

2. Pengujian Hipotesis