Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

b. Ketertiban dan kedisiplinan wajib pajak dalam membayar pajak. Semakin tinggi tingkat ketertiban dan kedisiplinan Wajib Pajak dalam membayar pajak diharapkan akan meningkatkan kepatuhan dalam membayar pajak. Dikatakan tertip dan disiplin apabila wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai peraturan perpajakan, tidak pernah terlambat dalam membayar dan menyetorkankan surat pemberihuan pajak dan tidak pernah terkena sanksi administrasi.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap ” oleh Arum Harjanti Puspa 2012. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak sedangkan variabel terikat adalah kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada variabel bebas variabel independen dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Arum Harjanti Puspa menggunakan Pelayanan Fiskus sedangkan pada penelitian ini tidak mengunakannya hanya menggunakan sanksi denda dan kesadaran wajib pajak. 2. Penelitian yang berjudul “Pengaruh denda, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, dan kondisi keuangan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Makassar Utara ” oleh Nurmiati 2014. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kepatuhan wajib pajak, sedangkan variabel bebas adalah denda, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, dan kondisi keuangan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel denda tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, kondisi keuangan, berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel bebas variabel independen dimana penelitian yang dilakukan oleh Nurmiati mengunakan kualitas pelayanan fiskus, dan kondisi keuangan sedangkan pada penelitian ini tidak mengunakannya, tetapi terdapat persamaan dengan sama-sama menggunakan variabel sanksi denda dan kesadaran wajib pajak. 3. Penelitian yang berjudul “Pengaruh sikap wajib pajak pada pelaksanaan sanksi denda, pelayanan fiskus, dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak ” studi empiris pada wajib pajak orang pribadi di kota Semarang oleh Agus Nugroho 2006. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak sedangkan variabel bebas adalah sikap wajib pajak pada pelaksanaan denda, pelayanan fiskus, dan kesadaran perpajakan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Perbedaan dengan penelitian ini pada variabel bebas variabel independen yang digunakan adalah pelayanan pajak sedangkan penelitian ini tidak menggunakan pelayanan pajak sebagai variabel bebasnya. 4. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kesadran Wajib Pajak Badan Dan Pelayanan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Sleman” Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana pengaruh kesadran wajib pajak badan dan pelayanan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayaanan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Sleman Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Artiningsih hanya menggunakan dua variabel bebas variabel dependen yaitu kesadaran wajib pajak badan dan pelayanan perpajakan, sedangkan penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas pemahaman peraturan pajak, sanksi denda dan kesadaran wajib pajak 5. Penelitian yang berjudul “Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi untuk membayar pajak dengan kondisi keuangan dan preferensi risiko wajib pajak sebagai variabel moderating ” oleh Murni Julianti 2014. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak, variabel bebas adalah pengetahuan dan pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan, sedangkan vaiabel moderating dalam penelitian ini adalah kondisi keuangan dan preferensi resiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi wajib pajak tentang kualitas pelayanan perpajakan serta pengetahuan dan pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Variabel kondisi keuangan dan preferensi risiko wajib pajak juga berperan sebagai pure moderator yang memperkuat maupun memperlemah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Perbedaan pada penelitian ini pada penggunaan kondisi keuangan dan preferensi risiko sebagai varibel moderatingnya, sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan variabel moderating hanya menggunakan variabel bebas yaitu pemahaman peraturan pajak, sanksi denda dan kesadaran wajib pajak.

C. Kerangka Berpikir