32 menjawab pertanyaan guna mengetahui kemampuan anak menjawab
pertanyaan. 3
Langkah ketiga, anak melakukan kegiatan monolog yang berupa setiap anak bercerita mengenai gambar yang sudah disediakan oleh
peneliti dihadapan
teman-teman dan
guru guna
mengetahui kemampuan anak dalam menceritakan gambar. Selama anak bercerita
maka akan dapat terlihat juga kemampuan anak dalam berbicara lancar atau tidaknya dengan kalimat sederhana dan dipahami orang
lain. d. Tahap penutup, guru memotivasi siswa yang masih pasif dan memberikan
reward kepada siswa yang aktif, diharapkan dapat memicu motivasi siswa yang pasif untuk lebih aktif.
E. Kerangka Pikir
Keterampilan berbicara dapat menjadikan anak memiliki bahasa lisan yang benar dan tepat selain itu anak dapat mengutarakan ide atau pendapat dan dapat
menjawab pertanyaan dengan tepat. Metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menyebabkan anak merasa bosan dan kurang optimal dalam kegiatan
pembelajaran berbahasa. Keterampilan berbicara harus dilatihkan sejak anak usia dini karena anak berada pada masa peka. Metode pembelajaran yang tepat
diberikan untuk anak yaitu metode yang tidak membosankan bagi anak, dan dapat mengandung interaksi antar keduanya, baik itu antara anak dengan guru, maupun
antar anak.
33 Pada masa peka yang baik, ketika saraf-saraf anak berkembang, anak dapat
dibekali berbagai keterampilan, salah satunya keterampilan berbicara. Untuk membekali keterampilan tersebut harus melibatkan suasana yang menyenangkan
dan diperlukan keaktifan siswa, yaitu dengan metode bercakap-cakap. Metode bercakap-cakap adalah komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak
dengan anak melalui kegiatan dialog maupun monolog. Ditambah lagi dengan media pembelajaran yang menarik motivasi siswa untuk belajar, memberikan
informasi nyata atau konkret kepada anak yaitu dengan media gambar. Maka dari itu, dalam penelitian ini menggunakan metode bercakap-cakap
dengan media gambar untuk menarik minat anak dalam belajar dan diharapkannya terjadi
interaksi dialog
maupun monolog
sehingga dapat
meningkatkan keterampilan berbicara. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat diperjelas
dengan bagan sebagai berikut Gambar 1