kesangsian atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dapat dilihat pada Lampiran 1 tentang pedoman
pernyataan pendapat going concern.
2.1.5 Likuiditas
Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh
tempo secara tepat waktu. Likuiditas suatu perusahaan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh current ratio yaitu membandingkan aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Rasio ini dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas yang cepat, mudah digunakan dan mampu menjadi indikator terbaik sampai
sejauh mana klaim dari kreditor jangka pendek telah ditutupi oleh aktiva yang diharapkan dapat diubah menjadi kas dengan cukup cepat Brigham
Houston, 2009:95.
2.1.6 Leverage
Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya. Leverage
mengacu pada jumlah pendanaan yang berasal dari utang perusahaan kepada kreditor. Rasio leverage dapat diukur dengan menggunakan rasio debt to total
assets . Rasio ini mengukur tingkat presentasi hutang perusahaan terhadap total
aktiva yang dimiliki atau seberapa besar tingkat presentase total aktiva dibiayai oleh hutang. Rasio leverage yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kondisi
keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio leverage, semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan dapat menimbulkan
Universitas Sumatera Utara
ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going
concern .
Rasio leverage yang tinggi dapat menimbulkan kerugian yang tinggi pula bagi perusahaan, dan kerugian yang tinggi tersebut akan membawa
perusahaan pada kondisi keuangan yang bermasalah. Kondisi keuangan yang bermasalah tersebut dpat menjadi indikasi bagi auditor dalam penerbitan opini
going concern .
2.1.7 Kualitas Audit
Auditor memiliki tanggung jawab yang besar dalam menghasilkan informasi berkualitas tinggi yang akan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan. Auditor yang memilki kualitas yang baik akan lebih cenderung mengeluarkan opini audit going concern
terhadap perusahaan yang memang seharusnya mendapatkan opini tersebut. Kualitas audit diproksikan dengan kantor akuntan publik KAP yang
berafiliasi dengan The Big Four maupun dengan Non Big Four. Umumnya KAP the big four memiliki kualitas audit yang lebih baik dibanding dengan
non big four . Ukuran kantor akuntan publik the big four didasarkan atas
besarnya jumlah pendapatan yang diterima atas jasa audit atau jasa lainnya. Kantor Akuntan Publik dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
kantor akuntan publik yang berafiliasiasi dengan KAP yang Big Four dan kantor akuntan publik lainnya.Kategori KAP the big four di Indonesia :
1. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerja sama dengan
Universitas Sumatera Utara
KAP Osman Bing Satrio dan rekan, 2. KAP Ernst dan Young, yang bekerja sama dengan KAP
Purwantoro, Sarwoko dan Sandjaja, 3. KAP Price Waterhouse, yang bekerja sama dengan KAP
Haryanto Sahari dan rekan, 4. KAP KPMG Klynveld Peat Marwick Goerdeler, yang bekerja
sama dengan KAP Siddharta-Siddharta dan Widjaja.
2.1.8 Opini Audit Tahun Sebelumnya