determinan R
2
= 0,665. Hasil analisis regresi tiga prediktor di peroleh F
hiting
= 34,462 2,F
tabel
= 2,786.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Kemampuan Mata Pelajaran Produktif Terhadap Kesiapan
Menjadi Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi.
Secara umum penguasaan masing-masing siswa terhadap mata pelajaran kejuruan dapat diketahui dari hasil akhir semester yang diberikan oleh guru
melalui nilai raport, semakin tinggi penguasaan siswa terhadap mata pelajaran produktif yang diberikan oleh guru, maka semakin tinggi pula kesiapan kerja
siswa dalam pelaksanaan praktik kerja di bengkel. Dalam hal ini diduga bahwa pengaruh siswa yang memiliki nilai tinggi dalam
mata pelajaran produktif akan memiliki kesiapan yang tinggi pula terhadap praktik kerja di bengkel, sehingga akan lebih siap untuk memasuki dunia kerja
industri sangat berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa untuk menjadi tenaga kerja industri jasa konstruksi. Dengan demikian tinggi rendahnya mata pelajaran
produktif sangat mempengaruhi kesiapan kerja siswa dalam memasuki dunia kerja industri. Siswa yang memiliki prestasi mata pelajaran produktif pastinya akan
lebih percaya diri dan besar harapanya terhadap kemampuan kejuruan yang dimilikinya. Dengan demikian diduga akan lebih siap memasuki dunia kerja
industri nantinya. Dengan demikian bedasarkan uraian di atas diduga bahwa semakin tinggi
motivasi berprestasi mata pelajaran kejuruan sisma maka semakin tinggi pula kesiapannya untuk memasuki dunia kerja industri sangat berpengaruh terhadap
kesiapan kerja siswa untuk menjadi tenaga kerja industri jasa konstruksi.
2. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Lapangan Terhadap Kesiapan
Menjadi Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi.
Praktik kerja lapangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempersiapakan diri siswa ketika memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,
sehingga siswa memiliki bayangan-bayangan yang perlu diperhatikan. Kegiatan praktik kerja lapangan ini merupakan aspek utama dalam membentuk siswa agar
bias terampil dalam memasuki dunia kerja industri. Kegiatan praktik kerja lapangan ini akan menghadapakan siswa secara langsung dengan macam dan
situasi kerja yang sesungguhnya. Sehingga diduga siswa akan memiliki kemampuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan di dunia imdustri.
Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan cendrung siswa memiliki kemampuan yang berfariatif ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan ada
pula siswa yang memiliki kemampuan rendah. Tinggi rendahnya kemampuan praktik kerja lapangan siswa menunjukkan tinggi rendahnya penguasaan mata
pelajaran produktif yang dikuasainya. Disamping itu pula akan mempengaruhi mental siswa, di mana siswa yang memiliki pengalaman kerja lapangan yang
tinggi akan memiliki rasa percaya diri yang besar terhadap kemampuan kerja yang dimilikinya. Dengan demikian diduga akan siap dalam memasuki dunia
kerja industri. Dengan demikian bedasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diduga
terdapat pengaruh antara praktik kerja lapangan yang dicapai siswa dengan kesiapan kerjanya dalam memasuki dunia kerja industri nantinya.
3. Pengaruh Kemampuan Mata Pelajaran Produktif Dan Pengalaman