BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  tindakan  kelas  yang  telah  dilakukan  secara kolaboratif antara peneliti dan guru bahasa Prancis kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2
Sleman dapat  disimpulkan yaitu  kurangnya  strategi  yang  digunakan  oleh  guru dalam  pembelajaran  membaca  teks berbahasa  Prancis menyebabkan pembelajar
menjadi kurang
aktif selama
proses pembelajaran
berlangsung dan
pemahamannya  menjadi  tidak  berkembang. Peneliti  memberikan  solusi  dengan memberikan strategi Reciprocal  Teaching. Dengan strategi Reciprocal  Teaching
dapat  melatih  kemampuan pembelajar untuk  belajar  mandiri,  melatih pembelajar untuk dapat menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari kepada pembelajar
lain  dan  melatih  kemampuan pembelajar dalam  pemecahan  masalah. Langkah strategi Reciprocal Teaching meliputi 1 penjelasan materi yang akan dibahas dan
memberikan  contoh  cara  memprediksi, membaca,
membuat  pertanyaan, mengklarifikasi dan meringkas setelah  selesai  membaca. 2 Pembagian teks
tentang yang sedang  dibahas dan pembelajar memprediksi isi  bacaan  dalam  teks dan membacakan teks. 3 Pembagian kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa.
4  Pembelajar berdiskusi. 5 Pembelajar  mempresentasikan  hasil  kinerja kelompoknya  dan kelompok lain menanggapi. 6  Peneliti memberi  tes  tentang
teks yang telah dibahas dan membahas bersama-sama hasil pekerjaan pembelajar. Strategi Reciprocal Teaching membantu meningkatkan kemampuan membaca
teks  berbahasa  Prancis pada pembelajar kelas XI  IPA  1  SMA  Negeri  2  Sleman.
Hal ini terlihat dari peningkatan sikap dan motivasi pembelajar saat pembelajaran. Pembelajar  terlihat  antusias  dan  memperhatikan  penjelasan  yang  disampaikan
guru. Pembelajar  juga  menjadi  lebih  aktif  mengemukakan  pertanyaan  maupuan berani menjawab pertanyaan serta pembelajar juga membantu pembelajar lainnya
yang mengalami kesulitan dalam membaca teks bahasa Prancis.  Selain itu, nilai rata-rata tes siklus mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada pra siklus nilai
rata-rata sebesar 5,63, dan pada siklus I nilai rata-rata sebesar 6,84 kemudian pada siklus II nilai rata-rata menjadi 8,13. Nilai rata-rata tersebut telah mencapai nilai
KKM. Jumlah pembelajar yang  telah  mencapai  nilai  KKM  tuntas  sebanyak 75.  Hal  ini  sesuai  dengan  indikator  keberhasilan  dalam  penelitian  ini.  Oleh
karena  itu,  peneliti  dengan  guru  sebagai  kolaborator  sepakat  untuk  tidak melanjutkan pada siklus II.
B. Implikasi