C. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran bahasa mencakup empat keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seorang siswa atau pembelajar. Keterampilan tersebut adalah
membaca, menyimak, menulis dan berbicara. Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan, saling terkait dan tidak dapat dipisah. Selain itu, empat
keterampilan bahasa tersebut dikembangkan dan disajikan secara terpadu. Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang penting dalam
pembelajaran bahasa, karena sebagian besar pemerolehan ilmu didapat melalui aktivitas membaca. Tujuan pembelajaran membaca dapat tercapai apabila materi
yang disampaikan dapat dikuasai dengan baik oleh siswa. Untuk itu diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dapat menguasai materi yang
diberikan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca
yaitu strategi reciprocal teaching. Strategi reciprocal teaching dapat membantu pembelajar untuk memahami isi bacaan serta dapat membuat pembelajaran turut
aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, keunggulan strategi reciprocal teaching yaitu Melatih kemampuan siswa belajar mandiri. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Achamadi dalam Khabibah 2000:27 yang menyatakan bahwa melalui pembelajaran
reciprocal teaching ini, diharapkan siswa dapat
mengembangkan kemampuan belajar mandiri, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri, dan guru cukup berperan sebagai
fasilitator, mediator, dan manajer dari proses pembelajaran. Reciprocal teaching juga melatih siswa untuk menjelaskan kembali kepada pihak lain. Dengan
demikian, penerapan pembelajaran ini dapat dipakai untuk melatih siswa dalam meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Pembelajaran membaca melalui strategi reciprocal teaching pembelajar akan dilibatkan dalam kegiatan memprediksi, membaca, membuat pertanyaan,
mengklarifikasi dan meringkas Wiesendanger 2001: 189-190. Pada awalnya, pembelajar membuat prediksi isi teks berdasarkan judul yang dibacakan guru.
Kemudian pembelajar membaca teks dalam hati. Pembelajar membuat pertanyaan terkait isi teks kemudian salah seorang pembelajar berperan sebagai guru dan
memberikan pertanyaan tentang teks yang telah dibaca. Selanjutnya pembelajar membuat klarifikasi atau penjelasan apabila terdapat kata-kata dan informasi-
informasi yang kurang dipahami dalam sebuah teks. Terakhir, pembelajar membuat ringkasan dari teks yang telah dibaca.
Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Sleman. Hal ini disebabkan karena pada observasi awal pembelajar XI IPA 1 masih mengalami
kesulitan dalam membaca dan memahami teks berbahasa Prancis. Selain itu, kebiasaan pembelajar yang kurang mandiri sehingga pembelajar tidak terbiasa
aktif atau lebih banyak bergantung pada guru, sehingga pembelajaran menjadi membosankan selama proses pembelajaran bahasa Prancis berlangsung.
Dengan serangkaian kegiatan memprediksi, membaca, membuat
pertanyaan, mengklarifikasi dan meringkas, diharapkan pembelajar akan terlibat secara aktif dalam pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman pembelajar dalam membaca teks bahasa Prancis.
D. Pengajuan Hipotesis