Keunggulan dan Kelemahan Strategi Reciprocal Teaching Langkah-Langkah Strategi Reciprocal Teaching

dalam pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman sekaligus memotivasi siswa untuk belajar. Pada strategi ini siswa berperan sebagai “guru” menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi kemudahan, dan pembimbing yang melakukan scaffolding. Slavin dalam Rohman, 2009:129 mendefinisikan Scaffolding sebagai pemberian sejumlah bantuan kepada peserta didik selama tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya. Pengaruh model Reciprocal Teaching sangat beragam, antara lain mempengaruhi keterampilan komunikasi, motivasi, prestasi belajar, dan hasil belajar kognitif.

c. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Reciprocal Teaching

Strategi Reciprocal Teaching sebagai salah satu strategi pembelajaran memiliki keunggulan dan juga kelemahan. Menurut Achmadi dalam Khabibah 2000: 27, keunggulan strategi reciprocal teaching yaitu: 1 melatih kemampuan peserta didik belajar mandiri, sehingga peserta didik dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan, 2 melatih peserta didik untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak lain. Dengan demikian penerapan pembelajaran ini dapat dipakai untuk melatih peserta didik tampil di depan umum, 3 orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Dengan demikian kemampuan bernalar peserta didik juga semakin berkembang, 4 mempertinggi kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah, 5 siswa belajar dengan mengerti, 6 karena belajar dengan mengerti, maka siswa tidak mudah lupa, 7 siswa belajar dengan mandiri, dan 8 siswa termotivasi untuk belajar. Sementara kelemahan strategi reciprocal teaching menurut Achmadi dalam Khabibah 2000: 27 yaitu menuntut peserta didik untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hal ini menjadikan sebagian dari peserta didik tidak percaya diri untuk dapat tampil atau menunjukkan kemampuannya di depan teman-teman mereka, dan bisa jadi peserta didik yang aktif hanyalah orang-orang itu saja. Dengan demikian, peserta didik yang belum bisa percaya diri merasa kesulitan dalam menerima pelajaran. Selain itu, kelemahan pembelajaran reciprocal teaching membutuhkan waktu yang lama.

d. Langkah-Langkah Strategi Reciprocal Teaching

Langkah-langkah dalam strategi reciprocal teaching menurut Amin Suyitno 2006: 34 adalah sebagai berikut: 1 Guru menyiapkan materi yang akan dikenai model Reciprocal Teaching. Materi tersebut diinformasikan kepada siswa. 2 Siswa mendiskusikan materi tersebut bersama dengan teman satu kelompoknya. 3 Siswa diminta untuk membuat pertanyaan terkait materi yang sedang dipelajari. 4 Guru menyuruh salah satu siswa sebagai wakil dari kelompoknya untuk menjelaskan hasil temuannya di depan kelas. 5 Siswa diberi kesempatan untuk mengklarifikasi materi yang sedang dibahas yaitu dengan bertanya tentang materi yang masih dianggap sulit sehingga tidak dapat dipecahkan dalam kelompok. Guru juga berkesempatan untuk melakukan kegiatan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep siswa. 6 Siswa mendapat tugas soal latihan secara individual termasuk soal yang mengacu pada kemampuan siswa dalam memprediksi pengembangan materi tersebut. 7 Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang sedang dibahas. Sementara menurut Wiesendanger 2001: 189-190 terdapat beberapa tahapan dalam strategi Reciprocal Teaching dalam proses pembelajaran yaitu membuat prediksi, bertanya, melakukan klarifikasi dan membuat kesimpulan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing strategi a. Membuat prediksi Pada tahap ini, pembelajar diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah diperolehnya dahulu. Kemudian informasi yang sudah diperolehnya dahulu digabungkan dengan informasi baru dari teks yang dibaca untuk memprediksi berbagai kemungkinan yang akan diperoleh pada teks selanjutnya. Dengan demikian para pembelajar diharapkan dapat membuat dugaan tentang topik yang dibicarakan dari kelanjutan teks selanjutnya. b. Bertanya Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitor dan mengevalusi sejauh mana pemahaman pembelajaran terhadap bahan bacaan. Pembelajar mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri, teknik ini seperti sebuah proses metakognitif. c. Klarifikasi Dalam suatu aktivitas membaca mungkin saja seorang pembelajar menganggap pengucapan kata yang benar adalah hal yang terpenting walaupun mereka tidak memahami makna dari kata-kata yang diucapkan tersebut. Pembelajar diminta untuk mencerna makna dari kata-kata atau kalimat-kalimat yang tidak familier, apakah meraka dapat memaknai maksud dari suatu paragraph. d. Membuat Rangkuman Dalam membuat rangkuman dibutuhkan kemampuan untuk dapat membedakan hal-hal yang penting dan hal-hal yang tidak penting. Menentukan intisari dari teks bacaan tersebut. Strategi reciprocal teaching hampir sama dengan strategi peer teaching. Persamaan kedua strategi tersebut yakni kegiatan pembelajarannya melalui rekan atau bantuan teman sendiri dan guru sebagai fasilator. Namun kedua strategi tersebut juga memiliki perbedaan dalam tahapannya pada strategi peer teaching dilaksanakan bersamaan dengan metode diskusi. Sementara strategi reciprocal teaching dapat dilakukan tanpa metode diskusi tetapi siswa dituntut lebih aktif dalam pembelajaran melalui kegiatan membuat prediksi, bertanya, melakukan klarifikasi dan membuat kesimpulan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Titis Kusumaningrum Witdaryadi Putri, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY pada tahun 2013, dengan judul penelitian Keefektifan Strategi Pengajaran Resiprokal dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman

Dokumen yang terkait

STRATEGI RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS MULTILEVEL DI SEMARANG MULTINATIONAL SCHOOL

0 17 27

Pengaruh Reciprocal Peer Tutoring Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

3 37 219

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching Bagi Siswa Kelas XI Semester Gasal SMK Harapan Kartasura Tahun 20

0 2 15

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching Bagi Siswa Kelas XI Semester Gasal SMK Harapan Kartasura Tahun 20

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN METODE RECIPROCAL TEACHING ‘PENGAJARAN TIMBAL BALIK’ TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PAGARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 9

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 MEDAN.

0 1 44

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING DAN RECIPROCAL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING DAN RECIPROCAL LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA (Pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Colo

0 1 16

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Banjar.

0 3 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECIPROCAL TEACHING SISWA KELAS XI IPA 5 SMA PLUS NEGERI 7 KOTA BENGKULU SKRIPSI

0 0 48

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECIPROCAL TEACHING SISWA KELAS XI IPA 5 SMA PLUS NEGERI 7 KOTA BENGKULU - UNIB Scholar Repository

0 0 127