Jenis dan Desain Penelitian

47 BAB III METODE PENELIT IAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research CAR. Pendekatan ini dipilih karena bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran IPS, khususnya aspek nilai-nilai moralitas. Jenis ini dianggap sesuai untuk melakukan perbaikan- perbaikan dan pengajaran di Kelas. Penelitian menggunakan pendekatan ini karena fokus penelitian ini berhubungan dengan masalah perilaku sosial manusia atau siswa dalam setting alamiah di sekolah. Pemilihan Metode penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu: a Penelitian tentang implementasi pendidikan nilai ini berhubungan langsung dengan masalah perilaku manusia atau sosial siswa dalam setting alamiah. b Masalah penelitian yang dikaji sangat deskriptif. c Penelitian tentang implementasi pendidikan nilai berarti mementingkan proses maupun produk, serta mencari makna secara deskriptif. d Data yang diutamakan tentang pendidikan nilai siswa adalah data primer. 48 3.1.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah desain Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini terdiri dari empat komponen yaitu, Perencanaan planning, Tindakan acting, Pengamatan observing, dan Refleksi reflecting. Hubungan dari keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 1 Desain Penelitian Model Kemmis dan Mc. Taggart Keterangan : 0 = Refleksi Awal 5 = Tindakan dan Observasi II 1 = Perencanaan 6 = Refleksi II 2 = Tindakan dan Observasi I 7 = Rencana Terevasi II 3 = Refleksi I 8 = Tindakan dan Observasi III 4 = Rencana Terevasi I 9 = Refleksi III Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa penelitian ini bersifat kolaboratif didasarkan pada 49 permasalahan-permasalahan yang muncul di dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang setiap siklusnya ada empat kali tindakan. Perlakuan tiga siklus ini dianggap cukup ideal, karena alokasi waktu yang ada di dalam setiap siklus cukup rasional. Di dalam setiap siklus terdapat empat kali tindakan. Setiap tindakan adalah dua jam pem- belajaran. Berarti dalam setiap siklus ada delapan jam aktivitas pembelajaran, sehingga untuk tiga siklus akan ada 24 jam pembelajaran. Jumlah tersebut telah cukup untuk pemberian perlakuan di dalam upaya peningkatan materi pembelajaran pada kelas.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian