Prinsip Umum Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

UUD 1945 yang diacukan pada kerangka dasar pembangunan nasional yang tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara. 3 Beberapa prinsip pengembangan kurikulum yaitu prinsip umum, prinsip khusus dan prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.

a. Prinsip Umum

Prinsip-prinsip umum pengembangan kurikulum meliputi: 1 Prinsip Relevansi Menurut Tedjo Narsoyo prinsip relevansi terdiri atas dua jenis, yaitu relevansi ke luar eksternal dan relevansi di dalam internal. 4 Relevansi ke luar maksudnya tujuan, isi dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Sedangkan relevansi di dalam yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen- komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian. Ahmad berpendapat pendidikan dikatakan relevan jika hasil pendidikan tersebut berguna secara fungsional bagi masyarakat. Masalah relevansi pendidikan dengan masyarakat dalam pembicaraan ini adalah bekenaan dengan: a Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik berarti bahwa dalam mengembangkan kurikulum atau dalam menetapkan pengajaran yang diajarkan hendaknya dipertimbangkan atau disesuaikan dengan kehidupan nyata di sekitar peserta didik. b Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang Bahwasanya yang diajarkan kepada peserta didik pada saat ini hendaknya bermanfaat baginya untuk menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang. c Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja 3 M. Ahmad, Pengembangan Kurikulum, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998, h. 66 4 Tedjo Narsoyo Reksoatmojo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Bandung: Refika Aditama, 2010, h. 150-151 4 Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja bukan hanya dari segi bahan atau isi, tetapi juga menyangkut segi belajar dan pengalaman belajar. d Relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Maksudnya pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dan bahkan memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. 5 2 Prinsip Efisiensi Prinsip efisien yaitu kurikulum hendaknya mendayagunakan waktu, tenaga, biaya, dan sumber-sumber lain secara cermat dan tepat sehingga hasil kegiatan kurikuler memadai dan memenuhi harapan. 6 Untuk menyelesaikan suatu program diperlukan waktu, tenaga dan biaya yang kadang-kadang sangat besar jumlahnya. Yang kesemuanya itu sangat bergantung kepada banyak program yang akan diselesaikan. 7 3 Prinsip Efektifitas Prinsip efektivitas artinya kurikulum dalam pengembangannya mengusahakan agar dapat membuahkan hasil atau mencapai tujuan tanpa ada kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas. Efektifitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana apa yang direncanakan atau dapat diinginkan dapat terlaksana atau tercapai. 8 Prinsip ini dapat ditinjau dari dua dimensi, yaitu proses dan produk. Dimensi proses mengacu pada keefektifan proses pembelajaran sebagai real curriculum keefektifan guru mengajar dan keefektifan peserta didik belajar, sedangkan dimensi produk mengacu pada hasil yang ingin dicapai. 9 4 Prinsip Fleksibilitas 5 Ahmad, Pengembangan…, h. 67-68 6 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, h. 33 7 Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: Teras, 2009, h. 111-112 8 Ahmad, Pengembangan…, h. 69 9 Zainal Arifin, Konsep dan Model…, h. 33 5 Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur, tidak kaku, terutama dalam hal pelaksanaannya. Para pengembang kurikulum harus memperhatikan dan mengusahakan agar pendidikan dapat menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul dan manusia seutuhnya. Kurikulum harus dikembangkan secara lentur dalam dimensi proses maupun dimensi hasil yang diharapkan. Dalam dimensi proses, guru harus fleksibel mengembangkan program pembelajaran, terutama penggunaan strategi, pendekatan, metode, media pembelajaran, sumber belajar, dan teknik penilaian. Peserta didik juga fleksibel memilih program pendidikan. Begitu juga hasil yang diharapkan, tidak hanya untuk satu jenis pekerjaan tertentu saja, tetapi bisa juga untuk pekerjaan yang lain. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan dan latar belakang anak. 10 Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi : a Fleksibel bagi guru, artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak bagu guru untuk mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada. b Fleksibel bagi siswa, artinya kurikulum harus menyediakan berbagai kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa. 11 5 Prinsip Integritas Prinsip ini mengusahakan dalam pengembangan kurikulum harus berdasarkan suatu keseluruhan atau kesatuan yang bermakna dan berstruktur. Implikasinya adalah para pengembang kurikulum harus memperhatikan dan mengusahakan agar pendidikan dapat menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul dan manusia seutuhnya. 12 6 Prinsip Kontinuitas 10 Reksoatmojo, Pengembangan Kurikulum…, h. 151 11 Ecky Aulia Putri, “Prinsip-prinsip kurikulum” dalam http:eckyaulia.blogspot.co.id diakses pada 10 Oktober 2015 12 Zainal Arifin, Konsep dan Model…, h. 34 6 Prinsip kontinuitas artinya kurikulum dalam pengembangannya merupakan bagian yang berkesinambungan dengan kegiatan-kegiatan kurikuler lainnya, baik secara vertikal bertahap, berjenjang maupun secara horizontal. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 13 Sehingga kurikulum harus dikembangkan secara berkesinambungan, baik sinambung antarmata pelajaran, antarkelas maupun antarjenjang pendidikan. 14 Kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah pendidikan dan bidang studi ini berarti bahwa kurikulum harus disusun mempertimbangkan: a Bahan pelajaran yang diperlukan sekolah yang lebih tinggi harus sudah diajarkan di sekolah sebelumnya, misalnya pelajaran tentang angka. b Bahan pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah lebih rendah tidak perlu diajarkan bagi sekolah yang lebih tinggi. c Pengembangan perlu dilakukan serempak dan bersama-sama, perlu selalu ada komunikasi dan kerjasama antara para pengembang kurikulum. 15 7 Prinsip Sinkronisasi Prinsip sinkronisasi artinya kurikulum dikembangkan dengan usaha agar semua kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler serta pengalaman belajar lainnya dapat serasi, selaras, seimbang, searah, dan setujuan. Jangan sampai terjadi suatu kegiatan kurikuler menghambat, berlawanan dan mematikan kegiatan-kegiatan kurikuler lainnya termasuk dengan kegiatan ekstra dan kokurikuler. 8 Prinsip Obyektivitas Prinsip obyektivitas artinya kurikulum harus dikembangkan dengan mengusahakan agar semua kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler dilakukan dengan tatanan kebenaran 13 Wahidmurni, Pengembangan Kurikulum IPS Ekonomi di SekolahMadrasah, Malang: UIN-Maliki Press, 2010, h. 61 14 Ibid 15 Zaini, Pengembangan…, h. 111 7 ilmiah serta mengesampingkan pengaruh-pengaruh subyektivitas, emosional, dan irasional. 9 Prinsip Demokrasi Prinsip demokrasi memiliki arti bahwa dalam pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung tinggi keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik. Dalam praktiknya, pengembangan kurikulum hendaknya memposisikan peserta didik sebagai insane yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya. 16

b. Prinsip Khusus