ilmiah serta mengesampingkan pengaruh-pengaruh subyektivitas, emosional, dan irasional.
9 Prinsip Demokrasi Prinsip demokrasi memiliki arti bahwa dalam pengembangan
kurikulum harus dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung tinggi keadilan,
menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik. Dalam praktiknya, pengembangan kurikulum
hendaknya memposisikan peserta didik sebagai insane yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk
mengembangkan potensinya.
16
b. Prinsip Khusus
Di samping prinsip-prinsip umum di atas, ada juga prinsip-prinsip khusus yang bersumber dari anatomi kurikulum, yaitu:
1 Prinsip-Prinsip Tujuan Kurikulum Prinsip yang berorientasi pada tujuan berarti bahwa sebelum
ditentukan, langkah pertama yang perlu dilakukan oleh seseorang pendidik adalah menentukan tujuan terlebih dahulu. Prinsip ini
ditinjau dari tujuan sebagai salah satu komponen pokok dalam pengembangan kurikulum.
17
Tujuan yang dimaksud meliputi tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan
pembelajaran umum, dan tujuan pembelajaran khusus behavioral objective. Tujuan pendidikan harus mencakup semua aspek perilaku
peserta didik, baik dalam domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.
18
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek.
19
Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
20
16 Zainal Arifin, Konsep dan Model…, h. 35 17 Zainal Arifin, Konsep dan Model…, h. 38
18 Ibid., h. 31 19 Reksoatmojo, Pengembangan Kurikulum…, h. 152
20 Ibid., h. 153
8
a Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lembaga Negara mengenai tujuan, dan
strategi pembangunan termasuk di dalamnya pendidikan; b Survei mengenai presepsi orang tuamasyarakat tentang kebutuhan
mereka yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka;
c Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai
media massa; d Survei tentang manpower;
e Pengalaman Negara-negara lain dalam masalah yang sama; f Penelitian.
Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional.
21
Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan
satuan dari jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai;
yang selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalian dengan aspek-
aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional. 2 Prinsip-Prinsip Isi Kurikulum
Prinsip ini menunjukkan:
22
a Isi kurikulum harus mencerminkan falsafah dan dasar suatu Negara;
b Isi kurikulum harus diintregasikan dalam nation dan character building;
c Isi kurikulum harus mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya agar peserta didik memiliki mental, moral, budi pekerti luhur,
tinggi keyakinan agamanya, cerdas, terampil, serta memiliki fisik yang sehat dan kuat;
d Isi kurikulum harus mempersiapkan sikap dan mental peserta didik untuk dapat mandiri dan bertanggung jawab dalam masyarakat;
e Isi kurikulum harus memadukan teori dan praktik;
21 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h. 31 22 Zainal Arifin, Konsep dan Model…, h. 38-39
9
f Isi kurikulum harus memadukan pengetahuan, keterampilan dan sikap dan nilai-nilai;
g Isi kurikulum harus diselaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern;
h Isi kurikulum harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat;
i Isi kurikulum harus dapat mengintegrasikan kegiatan intra, ekstra dan kokurikuler;
j Isi kurikulum harus memungkinkan adanya kontinuitas antara satu lembaga dengan lembaga pendidikan lainnya; dan
k Isi kurikulum harus dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat.
Memilih dan menentukan materi, isi, atau bahan pembelajaran harus memperhatikan hal-hal berikut:
23
a Penjabaran tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar ke dalam bentuk perbuatan belajar yang khusus, nyata dan operasional;
b Isi materi pembelajaran harus meliputi tiga ranah yaitu ranah pengetahuan cognitive, ranah sikap affective, dan ranah
keterampilan phychomotoric; c Unit-unit bahan pembelajaran harus disusun dalam urutan
sequence yang logis dan sistematis. 3 Prinsip-Prinsip Didaktik-Metodik
Prinsip ini meliputi:
24
a Semua pengetahuan dan kegiatan yang diajarkan harus fungsional dan praktis;
b Pengetahuan dan kegiatan harus diselaraskan dengan taraf pemahaman dan perkembangan peserta didik;
c Guru harus membangkitkan dan memupuk minat, perhatian, dan kemampuan peserta didik;
d Penyajian bahan pelajaran harus berbentuk jalinan teori dan praktik;
e Dalam pembelajaran, guru harus dapat membentuk perpaduan antara kegiatan belajar individual dengan kegiatan belajar
kelompok;
23 Zaini, Pengembangan…, h. 113-114 24 Zainal Arifin, Konsep dan Model…, h. 39
10
f Guru harus dapat mengembangkan sikap dan nilai-nilai peserta didik;
g Penyajian bahan pelajaran harus dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan YME;
h Penyajian bahan hendaknya menggunakan multimetode, media, sumber belajar dan variasi teknik penilaian; dan
i Dalam hal tertentu, guru perlu memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode atau proses pembelajaran adalah:
25
a Metode yang digunakan harus sesuai dengan jenis materi pembelajaran;
b Metode yang dipilih dan digunakan harus bervariasi sehingga mampu mengeliminir perbedaan individual anak didik;
c Metode yang dipilih dan digunakan harus mampu menciptakan kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran;
d Metode yang dipilih dan digunakan harus mampu mengaktifkan guru dan siswa;
e Metode yang dipilih dan digunakan harus mampu mendorong berkembangnya kemampuan atau kompetensi baru;
f Metode yang dipilih dan digunakan harus mampu menjalin sinergi kegiatan dan pemanfaatan sumber belajar yang ada di sekolah, di
rumah, maupun dii masyarakat. 4 Prinsip yang Berkenaan dengan Media dan Sumber Belajar
Prinsip ini menunjukkan kesesuaian media dan sumber belajar dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pelajaran,
karakteristik media pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kemampuan guru, praktis-ekonomis.
26
Proses belajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu
pengajaran yang tepat.
27
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal:
28
25 Zaini, Pengembangan…, h. 114 26 Zainal Arifin, Konsep dan Model…, h. 40
27 Reksoatmojo, Pengembangan Kurikulum…, h. 154 28 Zaini, Pengembangan…, h. 114-115
11
a Ketersediaan media pembelajaran di sekolah, apabila tidak tersedia maka harus mencari alternatif pengganti;
b Media yang harus dibuat sendiri perlu mempertimbangkan waktu, tenaga dan biaya serta siapa saja yang melakukannya;
c Pengorganisasian media tersebut harus jelas misalnya dalam bentuk, modul, paket belajar atau bentuk lainnya;
d Pengintergrasian media dengan seluruh kegiatan pembelajaran; e Mengupayakan belajar dengan berbasis aneka sumber bebas,
dengan memanfaatkan multimedia sehingga mudah mencapai keberhasilan.
5 Prinsip-Prinsip Evaluasi Prinsip ini meliputi: prinsip mendidik, prinsip keseluruhan,
prinsip kontinuitas, prinsip obyektivitas, prinsip kooperatif, prinsip praktis, dan prinsip akuntabilitas.
29
Dalam prakteknya paling tidak ada lima fase yang harus diperhatikan pengembang kurikulum dalam
kegiatan evaluasi, yaitu perencanaan evaluasi, pengembangan alat evaluasi, pengumpulan data, pengolahan hasil evaluasi, laporan dan
pemanfaatan hasil evaluasi.
c. Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi