Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

a Ketersediaan media pembelajaran di sekolah, apabila tidak tersedia maka harus mencari alternatif pengganti; b Media yang harus dibuat sendiri perlu mempertimbangkan waktu, tenaga dan biaya serta siapa saja yang melakukannya; c Pengorganisasian media tersebut harus jelas misalnya dalam bentuk, modul, paket belajar atau bentuk lainnya; d Pengintergrasian media dengan seluruh kegiatan pembelajaran; e Mengupayakan belajar dengan berbasis aneka sumber bebas, dengan memanfaatkan multimedia sehingga mudah mencapai keberhasilan. 5 Prinsip-Prinsip Evaluasi Prinsip ini meliputi: prinsip mendidik, prinsip keseluruhan, prinsip kontinuitas, prinsip obyektivitas, prinsip kooperatif, prinsip praktis, dan prinsip akuntabilitas. 29 Dalam prakteknya paling tidak ada lima fase yang harus diperhatikan pengembang kurikulum dalam kegiatan evaluasi, yaitu perencanaan evaluasi, pengembangan alat evaluasi, pengumpulan data, pengolahan hasil evaluasi, laporan dan pemanfaatan hasil evaluasi.

c. Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Sesuai dengan kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai perkembangan serta perubahan yang sedang berlangsung dewasa ini, maka dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi KBK perlu memperhatikan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 30 1 Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur Kurikulum hendaknya mampu menanamkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 31 Keimanan, nilai-nilai, dan budi pekerti luhur yang dari dulu dianut dan dijunjung tinggi masyarakat sangat berpengaruh terhadap sikap dan arti kehidupannya. Oleh karena itu, hal tersebut perlu digali, dipahami, dan diamalkan oleh peserta didik melalui pengembangan kurikulum berbasis kompetensi KBK. 2 Penguatan Integritas Nasional 29 Zainal Arifin, Konsep dan Model…, h. 40 30 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, h. 70 31 Zaini, Pengembangan…, h. 116 12 Kurikulum diharapkan mampu menanamkan kesadaran keanekaragaman masyarakat Indonesia dan bisa menghargai perbedaan tanpa adanya perpecahan. Penguatan integritas nasional dicapai melalui pendidikan yang memberikan pemahaman tentang masyarakat Indonesia yang majemuk dan kemajuan peradaban bangsa Indonesia dalam tatanan peradaban dunia yang multikultural dan multibahasa. 32 3 Kesinambungan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetika Kurikulum harus bisa memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan pengalaman peserta didik yang meliputi etika, logika, estetika, dan kinestika untuk dapat mencapai suatu hasil belajar yang maksimal. 4 Kesamaan Memperoleh Kesempatan Kurikulum hendaknya menyediaan kesempatan bagi semua siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap diutamakan. Seluruh siswa dari berbagai kelompok termasuk kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan sosial yang memerlukan bantuan khusus, berbakat dan unggul berhak menerima pendidikan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya. 5 Abad Pertengahan dan Teknologi Informasi Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 33 Serta siswa diharapkan mendapatkan pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian yang merupakan kompetensi penting dalam menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. 6 Pengembangan Keterampilan Hidup Kurikulum perlu memasukkan unsur keterampilan hidup agar peserta didik memiliki ketrampilan, sikap dan prilaku adaptasi, kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan dan tuntutan 32 Binti Maunah, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: Teras, 2009, h. 54 33 Wahidmurni, Pengembangan Kurikulum…, h. 60 13 kehidupan sehari-hari secara efektif. Kurikulum juga perlu mengintegrasikan unsur-unsur penting yang menunjang kemampuan untuk bertahan hidup. 7 Belajar Sepanjang Hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 34 Belajar sepanjang hayat yang dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan nonformal, serta pendidikan alternative yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. 35 Prinsip belajar sepanjang hayat ini merupakan ajaran islam yang penting. Sebagaimana sabda Rasulullah saw: دحللا ىلا دهملا نم ملعلا اوبلطا Artinya: Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat mulai dari lahir sampai mati” 8 Berpusat pada Anak dengan Penilaian yang Berkelanjutan Kurikulum hendaknya berupaya untuk membuat peserta didik untuk lebih mandiri dalam belajar, bekerjasama dan menilai diri sendiri. Tujuannya agar peserta didik mampu membangun pemahaman dari pengetahuannya. Penilaian berkelanjutan dan komprehensif menjadi sangat penting dalam rangka pencapaian upaya tersebut. 9 Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan Kurikulum harusnya mampu memperhatikan kesinambungan pengalaman belajar dari TK atau RA sampai Sekolah Menengah atau Aliyah. Pendekatan yang digunakan dalam mengorganisasikan pengalaman belajar berfokus pada kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Keberhasilan pengalaman belajar menuntut kemitraan dan tanggung jawab bersama dari peserta didik, guru, sekolah, orang tua, perguruan tinggi, dunia 34 Ibid., h. 61 35 Mulyasa, Kurikulum Berbasis…, h. 72 14 usaha dan masyarakat dalam perencanaan dan tanggung jawab bersama untuk mencapai hasil belajar siswa.

B. PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Pengertian Pendekatan Pengembangan Kurikulum