Pokok-Pokok Ajarannya Yoga Darśana

134 | Kelas X SMASMK 1 Bab yang pertama yaitu Samādhi Pāda, memuat penjelasan tentang sifat dan tujuan Samādhi. 2 Bab kedua yaitu Sādhanā Pāda, menjelaskan tentang cara pencapaian tujuan ini. 3 Bab ketiga, yaitu Wibhùti Pāda, memberikan uraian tentang daya-daya supra alami atau Siddhi yang dapat dicapai melalui pelaksanaan Yoga. 4 Bab keempat yaitu Kaivalya Pāda, menggambarkan sifat dari pembebasan tersebut.

b. Pokok-Pokok Ajarannya

Yoga-nya Mahāṛṣi Patañjali merupakan Aṣ̣āṅga-Yoga atau Yoga dengan delapan anggota, yang mengandung disiplin pikiran dan tenaga isik. Hạha Yoga membahas tentang cara-cara mengendalikan badan dan mengatur pernapasan yang memuncak dari Rāja Yoga. Sādhanā yang progresif dalam Hạha Yoga membawa pada keterampilan Hạha Yoga. Hạha Yoga merupakan tangga untuk mendaki menuju tahapan puncak dari Rāja Yoga. Bila gerakan pernapasan dihentikan dengan cara Kumbhaka, pikiran menjadi tak tertopang. Pemurnian badan dan pengendalian pernapasan merupakan tujuan langsung dari Hạha Yoga. Śạ Karma atau enam kegiatan pemurnian badan antara lain Dhautī pembersihan perut, Bastī bentuk alami pembersihan usus, Netī pembersihan lubang hidung, Trạ̄aka penatapan tanpa berkedip terhadap sesuatu objek, Naulī pengadukan isi perut, dan Kapālabhātì pelepasan lendir melalui semacam Prāṇāyāma tertentu. Badan diberikan kesehatan, kemudaan, kekuatan, dan kemantapan dengan melaksanakan Āsana, bandha dan mudrā. Yoga merupakan satu cara disiplin yang ketat, yang memberlakukan pengetatan pada diet, tidur, pergaulan, kebiasaan, berkata, dan berpikir. Hal ini harus dilakukan di bawah pengawasan yang cermat dari seorang Yogīn yang ahli dan memancarkan sinar kepada Jīva. Yoga merupakan satu usaha sistematis untuk mengendalikan pikiran dan mencapai kesempurnaan. Yoga meningkatkan daya konsentrasi, menahan tingkah laku dan pengembaraan pikiran, dan membantu untuk mencapai keadaan supra Ṣaḍar atau nirvikalpa samādhi. Pelaksanaan Yoga melepaskan keletihan badan dan pikiran dan melepaskan ketidakmurnian pikiran serta memantapkannya. Tujuan yoga adalah untuk mengajarkan cara ātma pribadi dapat mencapai penyatuan yang sempurna dengan Roh Tertinggi. Penyatuan atau perpaduan dari ātma pribadi dengan Puruṣa Tertinggi dipengaruhi oleh Vṛtti atau pemikiran-pemikiran dari pikiran. Ini merupakan suatu keadaan yang jernihnya seperti kristal, karena pikiran tak terwarnai oleh hubungan dengan objek-objek duniawi. Sistem ilsafat Kapila adalah Nir-Ìśvara Sāṁkhya, karena di sana tak ada Ìśvara atau Tuhan. Sistem Patañjali adalah Sa-Ìśvara Sāṁkhya karena ada Ìśvara atau Puruṣa Istimewa di dalamnya, yang tak tersentuh oleh kemalangan, kerja, keinginan, dsb. Patañjali mendirikan sistem ini pada latar belakang metaisika dari Sāṁkhya. Patañjali menerima 25 prinsip dari Sāṁkhya. Ia menerima pandangan metaisik dari sistem Sāṁkhya, tetapi lebih menekankan pada sisi praktis dari disiplin diri guna realisasi dari penyatuan mutlak Puruṣa atau Sang Diri. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 135 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | Sāṁkhya merupakan satu sistem metaisika, sedangkan Yoga merupakan satu sistem disiplin praktis. Yang pertama menekankan pada penyelidikan dan penalaran, sedang yang kedua menekankan pada konsentrasi dari daya kehendak. Roh pribadi dalam Yoga memiliki kemerdekaan yang lebih besar. Ia dapat mencapai pembebasan dengan bantuan Tuhan. Sāṁkhya menetapkan bahwa pengetahuan adalah cara untuk pembebasan. Yoga menganggap bahwa konsentrasi, meditasi, dan Samādhi akan membawa kepada Kaivalya atau kemerdekaan. Sistem Yoga menganggap bahwa proses Yoga terkandung dalam kesan-kesan dari keanekaragaman fungsi mental dan konsentrasi dari energi mental pada Puruṣa yang mencerahi dirinya. Rāja Yoga dikenal dengan nama Aṣ̣āṅga-Yoga atau Yoga dengan delapan anggota, yaitu: 1 Yama, larangan, 2 Niyama ketaatan, 3 Āsana sikap badan, 4 Prāṇāyāma pengendalian nafas, 5 Pratyāhāra penarikan indriya, 6 Dhāraṇa konsentrasi, 7 Dhyāna meditasi, dan 8 Samādhi keadaan supra Ṣaḍar. Kelima yang pertama membentuk anggota luar Bahir-aṅga dari Yoga, sedangkan ketiga yang terakhir membentuk anggota dalam Antar-aṅga dari Yoga.

c. Penjelasan Rāja Yoga atau Aṣṭāṅga-Yoga