146 |
Kelas X SMASMK
A. Pengertian Catur Asrama
Renungan
Manusia tumbuh melalui berbagai tahap usia dalam hidup mereka, proses yang dikenal sebagai siklus kehidupan manusia. Berbagai poin sepanjang siklus kehidupan
seseorang menawarkan berbagai pertumbuhan dan perkembangan, baik pada tingkat isik dan emosional. Sebagai orang yang bergerak melalui kehidupan dari satu siklus
ke siklus yang lain, ia juga mengalami perkembangan konstan dari kehidupan seluler, kematian dan regenerasi, dari saat pembuahan sampai saat kematian.
Kita mesti bangga karena Hindu telah memiliki konsep yang jelas tentang jenjang kehidupan seorang manusia yang tersusun secara sistimatis dalam Catur Asrama.
Dalam kepercayaan lain konsep ini nampak tidak begitu jelas, dimana seorang yang sebenarnya sudah masuk di masa yang sudah tidak muda lagi masih diijinkan untuk
menikah dan begitu juga sebaliknya diusia yang masih sangat muda seseorang telah dinikahkan.
Selain itu penilaian Hindu tentang seberapa pantas seorang itu menikah bukan hanya dari isik tapi kedewasaan mental dan seberapa besar kemampuan yang diperoleh dalam
masa belajar untuk dapat menunjang kehidupan rumah tangganya nanti.
Sumber:www.thecrowdvoice.com
Gambar 5.1 Siklus kehidupan manusia
Memahami Teks
Kata Catur Asrama berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari kata Catur dan Asrama. Catur
berarti empat dan kata Asrama berarti tempat atau lapangan ’kerohanian’. Kata ’asrama’ sering juga dikaitkan dengan jenjang kehidupan. Jenjang kehidupan itu
berdasarkan atas tatanan rohani, waktu, umur, dan sifat perilaku manusia. Susunan tatanan itu mendukung atas perkembangan rohani seseorang.
Perkembangan rohani berproses mulai dari bayi, muda, dewasa, tua, dan mekar. Kemudian berkembang menjadi rohani yang mantap mengalami ketenangan dan
keseimbangan. Jadi Catur Asrama berarti empat jenjang kehidupan yang berlandaskan petunjuk kerohanian Hindu.
Adanya empat jenjang kehidupan dalam ajaran agama Hindu dengan jelas memperlihatkan bahwa hidup itu diprogram menjadi empat fase dalam kurun waktu
tertentu. Tegasnya dalam satu lintasan hidup diharapkan manusia mempunyai tatanan hidup melalui empat tahap program itu, dengan menunjukkan hasil yang sempurna.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
147 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |
Dalam fase pertama, kedua, ketiga, dan keempat rumusan tatanan hidup dipolakan. Sehingga dapat digariskan bahwa pada umumnya orang yang berada dalam fase
pertama dan tidak boleh atau kurang tepat menuruti tatanan hidup dalam fase yang kedua, ketiga, ataupun keempat.
Demikian seterusnya diantara satu fase hidup dengan kehidupan berikutnya. Bilamana hal itu terjadi dan diikuti secara tekun maka kerahayuan hidup akan
mudah tercapai. Bilamana dilanggar tentu yang bersangkutan akan mengalami hal yang sebaliknya. Jadi untuk memudahkan menuju tujuan hidup maka agama Hindu
mengajarkan dan mencanangkan empat jenjang tatanan kehidupan ini. Masing- masing jenjang itu, memiliki warna tersendiri dan semua jenjang itu mesti dilewati
hingga akhir hayat dikandung badan. Setelah itu diharapkan atma menjadi bersatu dengan sumbernya yaitu Parama Atma.
B. Bagian-bagian Catur Asrama dan Kewajibannya