Gandharwaveda Kelas10_pendidikan_agama_hindu_dan_budi_pekerti_buku_siswa_1715

72 | Kelas X SMASMK purusḥa, mampu melakukan dharma, sebagai suatu akumulasi atau perpaduan keseimbangan antara unsur tri dosḥa cairan humoral yang berada di dalam tubuh, sapta dhatu jaringan tubuh, dan tri mala limbah buangan, ekskreta. Jaringan tubuh atau sapta dhatu yaitu rasa plasma, rakta darah, mamsa otot, meda lemak, asthi tulang, majja sumsum, dan sukra energi vital akan dapat berfungsi optimal bila unsur tri dosḥa vata, pitta, kapha berada dalam keadaan seimbang dan mala berak, kencing, keringat dibuang secara teratur. Berkeringat setiap saat, buang air kecil setiap 8 jam, dan buang air besar setiap 24 jam adalah bentuk mala yang harus dibuang secara teratur dari tubuh. Bila ini tidak dilakukan tidak terjadi maka keseimbangan dalam tubuh akan terganggu. Akibatnya manusia itu akan jatuh sakit. Di dalam pengobatan tradisional Bali, kitab Āyurveda ini dikenal dengan nama lontar Usada atau kitab Usada. Isinya tidaklah persis sama seperti apa yang ditulis di dalam Āyurveda. Ada berbagai kearifan lokal yang masuk dan terdapat di dalam lontar Usada. Unsur tri dosḥa terdiri atas unsur vata angin, udara, pitta api, dan kapha air. Uji Kompetensi 1. Jelaskanlah isi dari kitab Āyurveda? 2. Bagaimana kaitan lontar Usada Bali dengan kitab Āyurveda, jelaskanlah 3. Diskusikanlah dengan orang tua anda tentang tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat untuk pengobatan Laporkanlah hasilnya dalam bentuk portofolio

G. Gandharwaveda

Renungan Kehidupan manusia dari zaman pra sejarah hingga era infromasi seperti saat ini tak dapat lepas dari eksistensi kesenian sebagai sebuah media keindahan, hiburan, hingga media komunikasi yang cukup efektif. Munculnya berbagai disiplin kesenian merupakan suatu cermin bagi perkembangan peradaban kebudayaan manusia, karena seni merupakan salah satu hasil budaya manusia. Kesenian pun lahir dengan beragam ketegori yang kesemuanya dapat dinikmati oleh tiap indera; seni gerak, seni musik, seni lukis, seni pahat, seni patung, seni peran, seni sastra, dsb. Dan kesemuanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda bagi kehidupan manusia, namun juga memiliki sisi kesamaan. Ada pendapat dalam dunia ilsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indra manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 73 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indra manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan. Memahami Teks Sumber: www.commons.wikimedia.org Gambar 2.11..Siwanataraja Gandharwaveda sebagai kelompok Upaveda, menduduki tempat yang penting dan ada hubungannya dengan Sama Veda. Di dalam kitab Purāna kita jumpai pula keterangan mengenai Gandharwa Veda. Gandharwaveda juga mengajarkan tentang tari, musik atau seni suara. Adapun nama-nama buku yang tergolong Gandharwaveda tidak diberi nama Gandharwaveda , melainkan dengan nama lain. Penulis terkenal Sadasiwa, Brahma dan Bharata. Bharata menulis buku yang dikenal dengan Natyasāstra, dan sesuai menurut namanya, Natya berarti tari-tarian, karena itu isinya pun jelas menguraikan tentang seni tari dan musik. Sebagaimana diketahui musik, tari-tarian dan seni suara tidak dapat dipisahkan dari agama. Bahkan Siva terkenal sebagai Natarāja yaitu Dewa atas ilmu seni tari. Dari kitab itu diperoleh keterangan tentang adanya tokoh penting lainnya, Wrddhabhārata dan Bhārata. Wrddhabhārata terkenal karena telah menyusun sebuah Gandharwaveda dengan nama Natyavedāgama atau dengan nama lain, Dwadasasahari. Natyasāstra itu sendiri juga dikenal dengan Satasahasri. Adapun Bhārata sendiri membahas tentang rasa dan mimik dalam drama. Dattila menulis kitab disebut Dattila juga yang isinya membahas tentang musik. Atas dasar kitab-kitab itu akhirnya berkembang luas penulisan Gandharwaveda antara lain Nātya Śāstra, Rasarnawa , dan Rasarat Nasamucaya Uji Kompetensi 1. Apakah inti dari ajaran Gandharwaveda ? 2. Bagaimana kaitan kesenian dengan kehidupan keagaman umat Hindu? Jelaskanlah dan beri contoh 3. Buatlah rangkuman materi bab II Upaveda Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 74 | Kelas X SMASMK Ayanūu ca yaddattaý, adacìtimukheūu ca, candrasūryoparàge ca, viūuve ca tadakūawam” Sarasamuscaya 183. Terjemahan: Inilah perincian waktu yang baik, ada yang disebut daksinayana, waktu matahari bergerak ke arah selatan, ada yang disebut uttarayana, waktu matahari bergerak ke arah utara dari khatulistiwa. Ada yang dinamakan sadacitimukha yaitu pada saat terjadinya gerhana bulan atau matahari, wisuwakala yaitu matahari tepat di khatulistiwa, adapun pemberian dana berupa benda pada waktu yang demikian itu sangat besar sekali pahalanya. Padewasan BAB III Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 75 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |

A. Pengertian Padewasan