16
4. Organ Perseroan Terbatas
Menurut ketentuan Pasal 1 Angka 2 UUPT Organ Perseroan Terbatas terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris. RUPS
dalam Pasal 1 Angka 4 UUPT adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam
batas yang ditentukan dalam UUPT danatau anggaran dasar. RUPS minimal dilakukan setahun sekali untuk laporan atas perhitungan laba rugi perusahaan untu
mendapatkan persetujuan pemegang saham, yang terbagi atas RUPS tahunan dan RUPS luar biasa. Di dalam RUPS biasanya diperlukan kuorum kehadiran sebesar
lebih 50 dan seluruh saham yang telah dikeluarkan dan keputusan rapat minimal harus disetujui oleh minimal 50 dari jumlah suara sah dari pemegang saham
yang hadir dalam RUPS tersebut. Ketentuan RUPS lebih lanjut termuat dalam Bab IV, Pasal 75 sampai dengan Pasal 91 UUPT.
Direksi di dalam Pasal 1 Angka 5 UUPT adalah organ perseroan yang berwenang
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan fungsi manajemen, dan
mewakili perseroan untuk segala perbuatan hukum dengan pihak ketiga fungsi representasi. Dewan Komisaris sebagaimana yang termuat dalam Pasal 1 Angka
6 UUPT, adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan sesuai anggaran dasar perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS
untuk jangka waktu tertentu untuk kemudian dapat diangkat kembali setelah jabatannya berakhir. Di dalam PTPublik dikenal pula Komite Audit dan
17 Komisaris Independen. Ketentuan Direksi dan Dewan Komisaris diatur dalam
BabVII, Pasal 92 sampai dengan Pasal 121.
23
5. Jenis-Jenis Perseroan Terbatas
PT adalah suatu bentuk perusahaan yang paling popular dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan
kegiatan usaha diberbagai bidang. Berdasarkan jenis Perseroan, maka PT dibagi menjadi:
1 PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa,
2 PT-Fasilitas PMA,
3 PT-Fasilitas PMDN,
4 PT-Persero BUMN,
5 PT-Perbankan,
6 PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan,
7 PT-Usaha Khusus.
24
Berdasarkan penanaman modalnya, jenis PT terbagi menjadi: 1
PT dalam rangka Penanaman Modal Asing PT-PMA, 2
PTdalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri PT-PMDN, 3
PT yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara IndonesiaBadan Hukum Indonesia PT-Swasta Nasional,
4 PT-Perseroan BUMN, PT yang telah go public yaitu perusahaan yang
sebagian modalnya telah dimiliki publik dengan jalan membeli saham lewat pasar modal capital market melalui bursa-bursa saham.
25
Arif Djohan T membagi jenis PT menjadi:
1 PT Biasa,
2 PT yang berfasilitas subject to peraturan BKPM, PT PMA dan PT PMDN,
23
Arif Djohan T, 2008, Aspek Hukum Perseroan Terbatas, Harvarindo: Jakarta, hlm. 38-40.
24
http:nuiysavira.ngeblogs.com20091216jenis-jenis-perusahaan diakses Tanggal 07 Januari 2010, pukul 09:42:12 WIB.
25
Ibid.
18 3
Perseroan Terbuka Perusahaan Publik yang ketentuannya diatur dalam Pasal 1 Angka 7 dan Angka 8 UUPT.
26
Menurut Sanusi Bintang dan Dahlan terdapat dua macam PT, yaitu:
1 PT Tertutup yang disingkat PT, merupakan Perseoan Terbatas yang modalnya
dimiliki para pemegang saham yang masih saling mengenal satu sama lainnya, misalnya anggota keluarga, sahabat, kenalan, dan tetangga yang pendiriannya
tunduk pada UUPT.
2 PT Terbuka, yang pada nama perusahaannya memakai singkatan PT pada
awal dan Tbk pada akhir nama PT tersebut, dalam PT Terbuka pemegang sahamnya sudah tidak saling mengenal lagi bahkan melintasi batas negara.
27
C.
Penanaman Modal Asing
1. Pengertian Penanaman Modal Asing