yang bermain berharap akan mendapatkan keuntungan dengan mudah tanpa bekerja keras.Judi dilarang oleh agama dan negara karena judi itu sendiri membahayakan
bagi masyarakat lingkungan terutama buat keluarganya itu sendiri, akibat berjudi banyak orang yang menjadi korban, judi juga dalam bentuk permainan ataupun tidak
dalam bentuk permainan banyak keburukannya.
B. Bentuk-Bentuk Perjudian Menurut Hukum Islam
Suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai perjudian, apabila telah memenuhi unsur-unsur khusus, menurut H.S. Muchlis ada dua unsur yang merupakan syarat
khusus untuk dinamakan seseorang telah melakukan jarimah perjudian, ialah: a.
Harus ada dua pihak yang masing-masing terdiri dari satu orang atau lebih yang bertaruh: yang menang penebak tepat atau pemilik nomor yang cocok akan dibayar
oleh yang kalah menurut perjanjian dan rumusan tertentu. b.
Menang atau kalah dikaitkan dengan kesudahan suatu peristiwa yang berada di luar kekuasaan dan di luar pengetahuan terlebih dahulu dari para pertaruh.
5
Rasyid Ridha dan at-Tabarsi sepakat menyatakan bahwa segala bentuk permainan yang mengandung unsur taruhan termasuk ke dalam pengertian maisir
yang dilarang syara’.Menurut Hasbi ash-Shiddieqiy permainan yang mengandung unsur untung-
untungan, termasuk judi, dilarang syara’.
6
Berdasarkan rumusan di atas, maka jika ada kesebelasan sepak bola yang bertanding oleh sponsor akan
diberikan hadiah kepada yang menang, ini bukan judi, karena tidak ada dua pihak
5
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah Kapita Selekta Hukum Islam, h. 148.
6
Hasan Muarif Ambary, Op.Cit., h. 297-298.
yang bertaruh. Contoh lain: dua pemain catur yang mengadakan perjanjian, siapa yang kalah membayar kepada yang menang sejumlah uang, juga tidak dapat
dinamakan berjudi,
sebab pertandingan
itu merupakan
adu kekuatanketerampilankepandaian.
7
C. Perlombaan atau Taruhan dan Unsur Unsur Perjudian di dalamnya
Dewasa ini, berbagai bentuk peraduan dan pertandingan telah muncul dalam kalangan Umat Islam dengan janjian uang taruhan yang lumayan. Namun, Umat
Islam masa kini tidak mengetahui akan hukum-hukum yang berkaitan peraduan dan pertandingan, sehingga banyak di kalangan mereka terjebak dalam perjudian secara
tidak sadar. Maka di sini, kami akan menjelaskan sedikit hukum-hukum musabaqah yang
seyogyanya termaktub dalam kitab-kitab fiqh, bahkan Imam al-Syafii ra. telah meletakkan masalah ini dalam bab khusus berbeda dengan Ulama-ulama sebelum
beliau.
1. Maksud Musabaqah:
Musabaqah atau al-Sibaq atau al-Sabq قباسملا
- قا سلا
- ق سلا
artinya ialah perlombaan, seperti lomba pacu kuda, lomba lari, dan jalan kaki. Adapun al-Ramyu
يمرلا atau Munadhalah لضانملا artinya adalah peraduan yang berkaitan dengan lontaran, seperti lontar lembing, memanah, dan menembak.
7
Masjfuk Zuhdi, Op.Cit., h. 150.
Adapun al-Sabaq ق سلا adalah uang taruhan yang diberikan untuk pemenang dalam
sesuatu perlombaan atau peraduan.
2. Hukum Musabaqah:
Islam membenarkan atau membolehkan perlombaan dan pertandingan untuk maslahah agama dan kesehatan tubuhbadan sebagaimana dalam firman Allah Taala:
اودِعَأَو ْمََُ
اَم ْمُتْعَطَتْسا
ْنِم ٍةوُ ق
ْنِمَو ِطاَبِر
ِلْيَْْا َنوُبِْرُ ت
ِهِب وُدَع
ِّا ْمُكوُدَعَو
لافناا 8
: 60
َ
Artinya: “dan sediakanlah untuk menentang mereka musuh yang menentang segala
jenis kekuatan yang dapat kamu sediakan dan dari pasukan-pasukan berkuda yang lengkap sedia, untuk mengancam dengan persediaan tersebut musuh Allah dan
musuhmu…” [Al-Anfal: 60].
Apabila All ah Ta’ala memerintahkan kita supaya mempersiapkan diri untuk
peperangan dan jihad di jalan-Nya, maka disyariatkan juga latihan perang dan dalam latihan ini, untuk mengetahui tahap pencapaian seseorang memerlukan ujian dan
pertandingan. Dalam hadits pula banyak sekali dalil keharusan dan disyariatkan pertandingan yang
dapat memberi maslahah untuk jihad di antaranya:
ِنَع ِنْبا
َرَمُع -
َيِضَر ُّا
اَمُهْ َع -
: َلاَق «
َقَباَس ِب لا
- ىلَص
ُّا ِهْيَلَع
َملَسَو -
ِلْيَْْاِب ِتلا
ْدَق ، ْتَرِّمُض
ْنِم ،ِءاَيْفَْْا
َناَكَو اَُدَمَأ
َةيَِث ِعاَدَوْلا
َقَباَسَو َْيَ ب
ِلْيَْْا ِتلا
َْل ْرمَضُت
ْنِم ِةيِثلا
َلإ ِد ِجْسَم
ِنَب ، ٍقْيَرُز
َناَكَو ُنْبا
َرَمُع ْنَميِف
َقَباَس »
. ٌقَف تُم
.ِهْيَلَع َداَز
،يِراَخُبْلا َلاَق
:ُناَيْفُس ْنِم
ِءاَيْفَْْا َلإ
ِةيَِث ِعاَدَوْلا
ُةَسََْ ، ٍلاَيْمَأ
ْوَأ ،ٌةتِس
ْنِمَو ِةيِثلا
َلإ ِدِجْسَم
َب ِن
ٍقْيَرُز ٌليِم
.