Menurut Hukum Positif Putusaan Hakim dan Dasar Pertimbangan Hakim
1. Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi
dan menjadikannya sebagai mata pencaharian, atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu.
2. Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum
untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu
syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara. 3.
Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian. Hakim dalam memutuskan perkara harus berdasarkan fakta atau peristiwa sebagai duduk
perkara yang dapat diketahui oleh hakim dari alat-alat bukti yang ada di persidangan. Meskipun demikian, hakim bukanlah malaikat yang bebas dari
kekhilafan atau justru kesalahan sehingga terkadang putusan tersebut belum memuaskan.
4
Dalam kerangka berfikir hukum, ada tiga aspek nilai-nilai hukum yang menjadi tolok ukur seorang hakim untuk memutuskan sebuah perkara yaitu: putusan
hakim harus mengandung nilai-nilai keadilan hukum, keadilan hukum adalah memberikan hukuman kepada seseorang sesuai dengan perbuatannya, putusan hakim
harus mengandung nilai-nilai kegunaan hukum, aspek kegunaan hukum adalah terwujudnya ketertiban, dan putusan tersebut harus mengandung nilai-nilai kepastian
4
Soedikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1985, h. 172
hukum, kepastian hukum memiliki arti perangkat hukum suatu negara yang mampu menjamin hak dan kewajiban setiap warga negara.
5
Dalam kerangka tiga tolok ukur tersebut dalam menilai suatu putusan hakim, maka suatu proses hukum dalam perkara pidana haruslah mengungkapkan
sedalamdalamnya tentang fakta telah terjadinya suatu tindak pidana dan pertimbangan hokum yang termuat dalam putusan hakim. Untuk itulah, dalam kajian
putusan hakim
Pengadilan Negeri
Binjai dengan
Nomor perkara:
1273PidB2013PN.BJ, yang memfokuskan pada penilaian terhadap fakta persidangan dan pertimbangan hukum dalam putusan tersebut dngan mengacu pada
tiga tolak ukur diatas. Berdasarka fakta dipersidangan yang ada dalam Pengadilan Negeri Bijai dengan Nomor perkara: 273PidB2013PN.BJ, Majelis Hakim
berpendapat, bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan sebagaimana dalam dakwaan penuntut umum, karena itu
terdakwa harus dipidana sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku. Dalam hal ini para terdakwa dikenakan pasal 303 KUHP, sesuai dengan dakwaan Jaksa Penuntut
umum. Putusan yang dijatuhkan oleh Majlis Hakim tersebut dilihat dari aspek
keadilan, dari sisi terdakwa sudah dapat dikatakan sesuai dengan nilai keadilan, karena dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan, bahwa terdakwa telah terbukti
5
Dian Hati dan Ahmad Syaufi, Kajian Terhadap Putusan Perkara No. 508Pid. B 2006PN.Bjm, Tentang Tindak Ksewenang-wenangan Aparat Penegak Hukum, h. 197
melakukan tindak pidana perjudian, sebagaimana yang didakwakan kepadanya. Sehingga memang tepat Majelis Hakim menjatuhkan putusannya yaitu:
1. Menyatakan dan menetapkan bahwa terdakwa Amon Nainggolan terbukti dan
meyakinkan hakim bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana “Perjudian”.
2. Menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada Amon Nainggolan selama 8
delapan bulan. 3.
Membebankan terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- lima ribu rupiah.
Dari putusan yang dijatuhkan majelis hakim kepada terdakwa tersebut diatas, dilihat dari aspek keadilan, dari sisi hakim dapat dikatakan keputusan itu memenuhi
nilai keadilan, karena keputusannya itu diambil atas dasar hukum yang pasti dapat diterima, sehingga apa yang diputuskan itu sungguh-sungguh dapat di
pertanggungjawabkan. Aspek kegunaan hukum adalah terwujudnya ketertiban, maka berbagai
keperluan sosial manusia dalam masyarakat dapat terpenuhi. Untuk mewujudkan ketertiban manusia memunculkan keharusan-keharusan berperilaku dengan cara
tertentu yang dirumuskan dalam kaidah. Ketertiban dan kaidah yang diperlukan manusia adalah ketertiban yang otentik menciptakan manusia manusia secara wajar
mewujudkan kepribadiannya secara utuh, yang dengan itu ia dapat mengembangkan semua potensi kemanusiaan seperti apa yang secara bebas dikehendakinya.
6
Dalam hal ini majelis hakim berpandangan bahwa perkara ini adalah termasuk ke dalam tindak pidana perjudian . Karena itu, unsur-unsur yang terdapat pada pasal
303 KUHP telah terbukti menurut hukum. Dengan demikian para terdakwa harus dinyatakn terbukti bersalah atas dakwaan primer dan para terdakwa dipidana dari
dakwaan tersebut. Kepastian memiliki arti ketentuan dan ketetapan. Sedangkan, kepastian
hukum memiliki arti perangkat hukum suatu negara yang mampu menjamin hak dan kewajiban setiap warga negara.
7
Berdasarkan fakta yang terungkap dalam persidangan, pada putusan Pengadilan Negeri Binjai dengan Nomor: 273PidB2013PN.BJ, apa yang
didakwakan kepada terdakwa, yaitu dakwaan primer berupa tindak pidana perjudian yang diatur dan diancam pidana dalam pasal 303 ayat 1 ke-1 KUHP, dan dakwaan
subsideir yang diatur dan diancam dalam pasal 303 ayat 1ke-2 Jo pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Berdasarkan hal tersebut, untuk menentukan apakah terdakwa dapat dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana, sebagaimana yang didakwakan
dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana, sebagaimana yang didakwakan atasnya, terlebih dahulu harus dibuktikan dakwaan primernya. Apabila dakwaan
6
Johny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian hukum Normatif, Malang: Bayumedia, 2005, h. 2
7
Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, h. 652
primernya tidak terbukti maka berlanjut pada dakwaan subsideir. Sebagaimana yang termuat dalam putusan Pengadilan Negeri Binjai dengan Nomor perkara:
273PidB2013PN.BJ. dakwaan primer berupa tindak pidana perjudian yang diatur dan diancam pidana dalam pasal 303 KUHP. Yang unsur-unsurnya yaitu ada 2 dua
unsur yang harus dipenuhi untuk penetapan hukuman, yaitu pertama unsur subyektif terdiri dari, unsur barang siapa. Adapun unsur yang kedua yaitu unsur obyektifnya
yang terdiri dari unsur tanpa mendapat izin dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja
turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara.
Mengenai unsur “barang siapa” adalah setiap orang yang dapat dijadikan sebagai subyek hukum, dari padanya dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana,
dalam hal ini telah terpenuhi dengan dihadapkannya terdakwa bernama Amon Nainggolan ke persidangan, dalam keadaan sehat jasmani maupun rohaninya serta
mampu mempertanggungjawabkan segala perbuatannya secara hukum. Tanpa mendapat izin dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada
khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya suatu
syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara. Majelis Hakim dalam kontruksi hukum dalam kasus ini, terlihat telah
menerapkan kepastian hukum, dengan melihat unsur-unsur tindak pidana. Karena, hakim menurut penulis telah menerapkan asas legalitas yang diidentikan dengan
kepastian hukum. Majelis Hakim juga telah memberikan perlindungan terhadap warga negara dari tindakan kejahatan. Sebagaimana ciri suatu negara hukum adalah
adanya perlindungan hukum terhadap warga negara. Dalam penjelasan undang- undang dasar 1945 dinyatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas
hukum, tidak berdasarkan kesewenangan belaka. Sehingga hukumlah yang mempunyai arti yang terutama dalam segala segi-segi penghidupan masyarakat.