Hukum Musabaqah: Perlombaan atau Taruhan dan Unsur Unsur Perjudian di dalamnya

dihubungkan dengannya seperti lomba jet perang, pertandingan menembak, dll. Ini berdalilkan sabda Nabi s.a.w: َع ْن ِبَأ َةَرْ يَرُ َلاَق : َلاَق ُلوُسَر ِّا ىلَص ُّا ِهْيَلَع َملَسَو َا َقَبَس اإ ِف ، ٍّفُخ ْوَأ ٍلْصَن ، ْوَأ ٍرِفاَح . َر َو ُا َأ ُ ب ْو َد ُواد ، َو ِّْتلا ِم ِذ ّي، َو لا َس ِئا ّي، َو ْب ُن ِح ب ،نا دا ساو حيحص . artinya: “Tidak boleh mengadakan uang taruhan atau taruhan untuk pertandingan kecuali dalam lomba unta, kuda, dan memanah”. [HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, al-Nasai, Ibn H~ibban]. 11 Hadits ini mebatasi pertandingan yang boleh disediakan uang taruhan hanyalah dalam lomba kuda, unta, dan memanah, namun hukum ini adalah mu’allal mempunyai illat maka diqiaskan atasnya segala jenis permainan yang sama illat dengannya yaitu alat perang dan jihad. 12 Musabaqah jenis ini hanya khusus untuk mereka yang layak menjadi Mujahidin, mereka itu ialah lelaki, adapun wanita dan khunsa makruh mereka bertanding dalam perkara ini jika tanpa uang taruhan dan tiada perkara haram lain seperti mengumbar aurat dll. dan jika dengan uang taruhan adalah haram hukumnya. 13 Kedua: Musabaqah yang tidak dibenarkan yakni haram baik dengan uang taruhan maupun tidak ialah dalam perkara-perkara yang haram seperti bermain dadu, alat musik, ratu kecantikan, dan catur. Sabda Nabi s.a.w: 11 Abdullah Bin Abdurrahman al-Bassam, Taudih al-Ahkam Min Bulugh al-Maram, Jeddah-Saudi Arabia: Dar al-Qiblah Li ats-Tsaqafah al-Islamiyyah, 1992, Jilid V, Cet. I, h. 478 12 Muhammad Bin Shalih al- ‘Utsaimin, Mudzakkirah Fiqh, Kairo-Mesir: Daar al-Ghad al- Gadeed, 2007, Jilid II, Cet. I, h. 263 13 Syihabuddin al-Qol yubiy dan Syihabuddin ‘Umairah, h. 266 ْنَع َناَمْيَلُس ِنْب َةَدْيَرُ ب ْنَع ِهيِبَأ نَأ ِب لا ىلَص ُّا ِهْيَلَع َملَسَو َلاَق ْنَم َبِعَل ِي ِشَدْر لاِب اَََأَكَف َغَبَص َُدَي ِف ِمَْْ ٍريِزِْخ ِهِمَدَو . ٌملسم ُهجرخأ ُ 2260 َ دواد وبأو ، ُ 4939 َ هجام نباو ، ُ 3763 َ دمأو ، ُ 5 352 ، 361 َ ف يراخبلاو ، ُ درفما بدأا 1271 . ف يوو لا ُمامإا لاق ملسم حرش ُ 16 15 َ : دْر لا َوُ يِشَدْر لا :ءاَمَلُعْلا َلاَق ، برَعُم ّيِمَجَع دْر لاَف ، همَدَو ريِزِْْْا مَْْ ِف دَي َغَبَص ََْعَمَو ...وْلُح ُاَْعَم َيِشُ َو ِهِمِرْحَتِل هيِبْشَت َوَُو اَمُهْ ِم هلْكَأ لاَح ِف . .ا. مَلْعَأ ُّاَو .اَمهلْكَأ ِمِرْحَتِب Maksudnya: dari Sulaiman bin Buraidah dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barang Siapa yang bermain dengan permainan Nardasyir sejenis catur, maka seolah-olah ia telah melumuri tangannya dengan daging dan darah babi. [HR. Muslim, Ibn Majah, Ahmad]. Ketiga: Musabaqah yang boleh bila tanpa uang taruhan, dan tidak boleh bila dengan uang taruhan yaitu permainan yang mempunyai masalahah kesehatan tetapi tidak bermanfaat secara langsung dalam jihad dan peperangan seperti berenang, jalan kaki, lomba lari, bermain pedang, seni pertahanan diri, angkat beban, lomba perahu, dan lain-lain selagi tidak dimasuki perkara yang diharamkan seperti pengumbaran aurat, percampuran lelaki dan wanita, melupakan waktu terutama waktu sholat. 14 14 Abdullah Bin Abdurrahman al-Bassam, Taudih al-Ahkam Min Bulugh al-Maram, Jeddah-Saudi Arabia: Dar al-Qiblah Li ats-Tsaqafah al-Islamiyyah, 1992, Jilid V, Cet. I, h. 478