6. Menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap hasil pembangunan
yang dilakukan.
Tujuan dari program GSMK ialah meningkatkan partisipasi masyarakat kampungkelurahan dalam pembangunan daerah, melalui kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Program GSMK merupakan program pemerintah dalam rangka membangun sarana prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat
kampung dan pengelolaannya dilaksanakan oleh Pokmas. Kelompok Masyarakat Pokmas diharapkan dapat berfungsi sebagai wadah
dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat kampung agar meningkatkan swadaya masyarakat dalam pelaksanaan dan pelestarian
pembangunan, menumbuhkan kembali semangat gotong royong yang mulai pudar, selain itu adanya partisipasi masyarakat yang baik akan mempercepat
proses pembangunan di Kabupaten tulang Bawang. Dinamika kelompok dapat dilihat dari analisis dinamika kelompok
berdasarkan pendekatan psikososial yang terdiri dari tujuan kelompok group goal, struktur kelompok group structure, fungsi tugas task function,
pembinaan dan pemeliharaan kelompok group buildingand maintenance, kekompakan kelompok group cohesiveness, suasana kelompok group
atmosphere, tekanan kelompok group pressure, keefektifan kelompok group effectiveness dan agenda terselubung hidden agenda.
Upaya untuk mewujudkan kelompok yang dinamis, dibutuhkan adanya partisipasi dari masyarakat, karena pada hakikatnya, masyarakat juga sebagai
pelaksana dari keseluruhan kegiatan dalam kelompok masyarakat, sehingga
dapat dikatakan bahwa ukuran keberhasilan dari pembangunan adalah adanya partisipasi dari masyarakat itu sendiri. Partisipasi masyarakat dapat dilihat
dari partisipasi dalam perencanaan kegiatan program GSMK, pelaksanaan kegiatan program GSMK, pemantauan dan evaluasi kegiatan program GSMK
serta pemanfaatan hasil kegiatan program GSMK. Partisipasi pada tahap perencanaan adalah keikutsertaan masyarakat
menyusun perencanaan kegiatan yaitu keterlibatan dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Kampung RKP-Kampung, dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kampung RPJM-Kampung. Partisipasi dalam berswadaya yaitu kemampuan masyarakat dalam memberikan
sumbangsih tenaga, materi maupun non materi guna menyokong kegiatan pembangunan. Partisipasi tahap pelaksanaan adalah keikutsertaan
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan yaitu keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan atau kegiatan
yang telah direncanakan dalam RKP sebelumnya. Partisipasi pada tahap monitoring dan evaluasi ialah keikutsertaan masyarakat dalam memberikan
tanggapan dan penilaian dari kegiatan kelompok masyarakat yaitu keterlibatan masyarakat dalam memberikan masukan atau penilaian
pelaksanaan program GSMK. Sedangkan partisipasi tahap pemanfaatan hasil adalah sejauh mana masyarakat memanfaatkan hasil pembangunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir yang dapat dibangun adalah seperti dapat dilihat pada gambar 2.
Pembangunan Daerah Program GSMK
Gambar 2. Skema Kerangka Berfikir Hubungan Dinamika Kelompok dengan
Tingkat Partisipasi Masyarakat pada program GSMK.
D. Hipotesis
Diduga terdapat hubungan yang signifikan antara dinamika kelompok masyarakat dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam Program Gerakan
Serentak Membangun Kampung GSMK di Kecamatan Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang.
Analisis Dinamika Kelompok berdasarkan pendekatan psikososial:
1. Tujuan kelompok Group goal
2. Struktur kelompok Group
structure 3.
Fungsi tugas Task function 4.
Pembinaan dan pemeliharaan kelompok Group building and
maintenance 5.
Kekompakan kelompok Group cohesiveness
6. Suasana kelompok Group
atmosphere 7.
Tekanan kelompok Group pressure
8. Keefektifan kelompok Group
Effectiveness 9.
Agenda terselubung Hidden agenda
Tingkat Partisipasi Masyarakat pada
program GSMK :
1. Perncanaan
2. Berswadaya
3. Pelaksanaan
4. Monitoring dan
evaluasi 5.
Pemanfaatan hasil
Wujud Partisipasi Masyarakat pada Program GSMK :
1. Penyusunan RKP Kampung dan RPJM Kampung
2. Partisipasi dalam memikul beban pembangunan berwadaya
3. Pelaksanaan Pembangunan sarana prasarana kampung
4. Penilaian pelaksanaan program GSMK
5. Pemanfaatan hasil pembangunan bagi masyarakat kampung
44
III. METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional, Pengukuran, Klasifikasi
1. Variabel X
Batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan. Variabel X
adalah variabel dinamika kelompok masyarakat. Dinamika kelompok dalam penelitian ini adalah kekuatan-kekuatan yang ada di dalam maupun di
luar kelompok yang akan menentukan perilaku anggota kelompok dan perilaku kelompok untuk melaksanakan kegiatan kelompok demi
tercapainya tujuan bersama. Dinamika kelompok diuraikan dalam analisis dinamika kelompok berdasarkan pada pendekatan psikososial yaitu :
a Tujuan kelompok group goal, yaitu tujuan kelompok sebagai hasil
akhir atau keadaan yang diinginkan oleh semua anggota kelompok. Tujuan kelompok masyarakat diukur berdasarkan 3 indikator yaitu 1
Kejelasan tujuan, 2 Kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan individu, dan 3 Jumlah anggota yang mengetahui tujuan kelompok
yang kemudian diklasifikasikan menjadi tidak dinamis, cukup dinamis, dan dinamis.
b Struktur kelompok group structure, yaitu suatu pola yang teratur
tentang bentuk tata hubungan antara individu-individu dalam kelompok
serta menggambarkan kedudukan dan peran anggota dalam mencapai tujuan kelompok. Struktur kelompok masyarakat diukur berdasarkan 4
indikator yaitu 1 Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, 2 Pembagian tugas, 3 Sistem komunikasi, 4 Sarana interaksi yang
tersedia, kemudian diklasifikasikan menjadi tidak dinamis, cukup dinamis, dan dinamis.
c Fungsi tugas task function, yaitu seperangkat tugas yang harus
dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dalam struktur kelompok. Fungsi tugas diukur,
berdasarkan 5 indikator yaitu: 1 Fungsi kepuasan anggota, 2 Fungsi menghasilkan inisiatif, 3 Fungsi kejelasan informasi, 4 Fungsi
menyelenggarakan koordinasi, 5 Fungsi mengajak untuk berpartisipasi yang kemudian diklasifikasikan menjadi tidak dinamis,
cukup dinamis, dan dinamis. d
Pembinaan dan pemeliharaan kelompok group building and maintenance, yaitu upaya kelompok untuk tetap memelihara dan
mengembangkan kehidupan kelompok. Pembinaan dan pengembangan kelompok diukur berdasarkan 4 indikator yaitu: 1 Aktivitas kegiatan
kelompok, 2 Fasilitas, 3 Pengawasan terhadap norma-norma atau aturan yang berlaku, kemudian diklasifikasikan menjadi tidak dinamis,
cukup dinamis, dan dinamis. e
Kekompakan kelompok group cohesiveness, yaitu rasa keterikatan anggota kelompok terhadap kelompoknya. Kekompakan kelompok
diukur berdasarakan 6 indikator yaitu: 1 Kepemimpinan kelompok,