14
2.1.2. Jenis-Jenis Investasi
Menurut jangka waktunya investasi dibedakan menjadi dua yaitu: 1.
Investasi lancar, adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang. Investasi jangka
pendek dapat terlihat dalam aktiva lancar. 2.
Investasi jangka panjang pengeluaran modal, adalah investasi selain investasi lancar yang dimaksudkan untuk dimiliki dan digunakan lebih
dari satu tahun. Investasi jangka panjang atau pengeluaran modal dapat terlihat dari jenis-jenis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Investasi dalam aktiva tetap dapat dibedakan berdasarkan tujuannya sebagaimana yang dinyatakan oleh Riyanto 1995 adalah sebagai berikut:
1. Investasi penggantian, adalah investasi dalam aktiva tetap yang bertujuan
untuk mengganti aktiva tetap yang sudah aus wear-out atau usang obselete agar produksi dapat tetap dilanjutkan.
2. Investasi penambahan kapasitas, adalah investasi dalam aktiva tetap yang
dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi seperti penambahan jumlah mesin, atau pembukaan pabrik baru.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, adalah investasi dalam aktiva
tetap yang dilakukan untuk menghasilkan produk baru disamping tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi pada saat ini.
4. Investasi lain-lain, adalah investasi dalam aktiva tetap yang tidak termasuk
kedalam ketiga kategori ini misalnya investasi untuk pemasangan alat
Universitas Sumatera Utara
15 pemanas heater, alat pendingin air conditioner, pemasangan sistem
musik dimaksudkan untuk dapat meningkatkan moral para karyawan.
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Investasi 2.1.3.1.Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank.
Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2.1.3.2.PDRB
PDRB merupakan penjumlahan dari semua barang dan jasa akhir atau semua nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu daerah dalam periode waktu
tertentu satu tahun. Untuk menghitung nilai seluruh produksi yang dihasilkan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu dapat digunakan tiga cara
penghitungan, yaitu: 1.
Cara Produksi : Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang atau jasa yang diwujudkan oleh
berbagai sektor lapangan usaha pada suatu wilayah dalam jangka waktu
tertentu satu tahun.
2. Cara Pengeluaran : Menurut cara ini pendapatan nasional adalah jumlah
nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok, dan ekspor
neto ekspor dikurangi impor.
Universitas Sumatera Utara
16 3.
Cara Pendapatan: Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional. Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat
menunjukan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang didapat atau diperoleh adalah :
1. PDRB atas dasar harga berlakunominal:
Menunjukan kemampuan sumberdaya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah propinsi. Nilai PDRB yang besar menunjukan
kemampuan sumberdaya ekonomi yang besar pula.
Menunjukan pendapatan yang memungkinkan dapat dinikmati oleh
penduduk suatu wilayahpropinsi.
2. PDRB atas dasar haraga konstan:
Menunjukan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan setiap
sektor ekonomi dari tahun ke tahun.
Mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi, dan perdagangan luar
negeri, perdagangan antar pulau antar propinsi.
Setelah melihat pada uraian PDRB di atas dapat diambil kesimpulan bahwa PDRB merupakan nilai secara keseluruhan dari barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat warga dalam suatu wilayah atau daerah dalam waktu tertentu satu tahun. PDRB juga merupakan ukuran laju pertumbuhan suatu
daerah. PDRB dalam hal ini juga dapat berarti jumlah nilai tambah yang timbul
Universitas Sumatera Utara
17 dari semua unit produksi di dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu
Prasetyo, 2011.
2.1.3.3.PMDN Dan PMA
Penggairahan iklim investasi di Indonesia dijamin keberadaannya dengan adanya Undang-Undang No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing
PMA dan Undang-Undang No.6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Kedua undang-undang ini kemudian dilengkapi dan
disempurnakan, dimana UU No. 1 Tahun 1967 tentang PMA disempurnakan dengan UU No. 11 Tahun 1970 dan UU No. 6 Tahun 1968 tentang PMDN
disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 1970. Definisi penanaman modal asing PMA antara lain sebagai alat pembayaran luar negeri yang tidak
merupakan bagian kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia, Sedangkan
definisi penanaman modal dalam negeri PMDN adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara RI yang dilakukan oleh
penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Investasi pada hakekatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi.
2.1.3.4.Nilai Tukar
Menurunnya kurs Dollar terhadap rupiah berpengaruh positif terhadap ekonomi dan pasar modal, sebaliknya kurs dollar terhadap rupiah berpengaruh
negatif Farid Harianto, 2000. Melemahnya rupiah akan menyebabkan pasar modal dalam negeri kurang menarik karena adanya resiko nilai tukar yang
menyebabkan penurunan nilai investasi dan mempunyai hubungan negatif
Universitas Sumatera Utara
18 terhadap return saham. Sebaliknya, hubungan antara nilai tukar dollar terhadap
rupiah bisa saja berpengaruh positif bila investor berasal dari luar negeri dan menggunakan mata uang asing sehingga semakin terdepresiasinya mata uang
rupiah akan menyebabkan investor luar cenderung melepas mata uang asingnya untuk membeli saham yang harganya turun karena pengaruh kurs mata uang.
2.1.3.5.Inflasi
Kenaikan harga barang dapat bersifat sementara atau berlangsung terus- menerus. Ketika kenaikan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama dan
terjadi hampir pada seluruh barang dan jasa maka gejala ini disebut inflasi. Jadi, kenaikan harga pada satu atau dua jenis barang tidak dapat dikategorikan sebagai
inflasi. 2.1.3.5.1. Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi bisa kita bedakan berdasarkan tingkat keparahannya, penyebabnya dan berdasarkan asal terjadinya.
1 Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
o
Inflasi rendah. Inflasi dikatakan rendah jika kenaikan harga berjalan sangat lambat dengan persentase kecil, yaitu di bawah 10 setahun.
o
Inflasi sedang. Suatu negara dikatakan mengalami inflasi sedang, jika persentase laju inflasinya sebesar 10
– 30 setahun.
o
Inflasi tinggi. Inflasi dikatakan tinggi jika laju inflasinya berkisar 30 –
100 setahun.
o
Hiperinflasi. Hiperinflasi dapat terjadi jika laju inflasinya di atas 100 setahun. Apabila suatu negara mengalami hiperinflasi, maka masyarakat
Universitas Sumatera Utara
19 tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap uang, mereka lebih memilih
menukarkannya dengan barang tertentu. 2
Inflasi berdasarkan Penyebabnya. Inflasi dapat pula dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu:
- Demand-pull inflation - Cost-push inflation
3 Inflasi Berdasarkan Asalnya.
Berdasarkan asalnya inflasi dibedakan menjadi berikut ini:
o
Inflasi karena defisit APBN. Inflasi jenis ini terjadi sebagai akibat adanya pertumbuhan jumlah uang yang beredar melebihi permintaan
akan uang.
o
Imported inflation . Imported inflation yaitu inflasi yang terjadi di suatu
negara, misalnya beberapa barang di luar negeri yang menjadi faktor produksi di suatu negara, harganya meningkat, maka kenaikan harga
tersebut mengakibatkan meningkatnya harga barang di negara tersebut.
2.2 Tinjauan Umum Tentang Kebijakan Investasi