Media, alat bantu dan sumber belajar Kegiatan Pembelajaran

membaca teks, mengamati gambar, diskusi dll; D degree tingkatan dengan benar, sesuai prosedur, dengan santun, percaya diri, dll. Degree pada tujuan pembelajaran dapat ditambahkan dengan mengambil sikap dari KI I dan KI II, sehingga degree pada tujuan pembelajaran dapat dinyatakan menjadi …. dengan benar dan percaya diri, dengan teliti, dengan rasa ingin tahu, dengan peduli, dan sebagainya sesuai KI I dan KI II. Contoh: Dengan mengamati gambar Lani dan ayam peliharaannya, siswa dapat memprediksi isi teks laporan sederhana tentang hewan di lingkungan sekitar dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan sikap peduli.

5. Media, alat bantu dan sumber belajar

Pada buku siswa ada media gambar yang telah disediakan, namun masih terbatas. Dengan demikian guru diharapkan bisa menambah media yang lain sesuai tema yang sedang dibahas. Pada buku siswa disajikan beberapa gambar ekspos tentang peristiwa- peristiwa penting, guru diharapkan dapat memperkaya media yang disediakan dengan membawa berbagai macam gambar atau foto peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan tujuan pembahasan. Guru juga dapat meminta siswa untuk membawa gambar atau foto yang berkaitan dengan tujuan kegiatan pembelajaran. Demikian pula dengan sumber belajar, materi tidak terbatas pada buku siswa saja. Guru bisa mengajak siswa mengamati lingkungan, membaca buku referensi lain, membaca berita di koran, atau melihat tayangan tentang hewan di TVvideo.

6. Kegiatan Pembelajaran

Pada kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan mengenai pendekatan saintifik dan higher order thinking skills. Pendekatan Saintifik Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang memuat kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasieksperimen, mengasosiasimenalar dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut telah dituangkan dalam buku guru. Pendekatan scientific pada kegiatan pembelajaran disajikan dalam Buku Guru disesuaikan dengan ikon-ikon yang terdapat pada Buku Siswa. Misalnya, ikon pada Buku Siswa Ayo Mengamati maka pada Buku Guru 69 dijelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru sesuai dengan Buku Siswa. Pada tema 7 subtema 1 PB 1, aktivitas saintifik terlihat sebagai berikut: Mengamati Siswa mengamati gambar Lani dan ayam peliharaannya yang ada di buku siswa. Kegiatan ini merupakan kegiatan stimulasi sebelum proses pembelajaran. Menanya Siswa diberi stimulus untuk bertanya mengenai gambar yang sedang diamati dan segala hal yang berhubungan dengan gambar. Mengumpulkan informasieksperi men Siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber agar dapat menjawab permasalahan yang ditemukan pada saat porses identifikasi masalah. Sumber belajar dapat diperoleh dari lingkungan atau internet. Mengasosiasimen alar mengolah informasi Pada tahap pengolahan data, siswa dengan bimbingan guru mengolah informasi yang telah mereka dapatkan dari kegiatan sebelumnya menggali informasi. Mengkomunikasika n Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil kesimpulan yang mereka peroleh dengan cara bercerita secara sederhana mengenai hasil pengamatan, identifikasi masalah, pengumpulan data, sampai pada pengolahan data. Higher Order Thinking Skills Salah satu kecakapan hidup life skill yang perlu dikembangkan selama proses pendidikan adalah keterampilan berpikir. Keterampilan berpikir 70 setiap orang akan terus berkembang dan dapat dipelajari karena rasa ingin tahu manusia juga terus berkembang. Secara umum, terdapat empat tingkat berpikir berikut ini. a. Menghafal recall thinking, merupakan tingkat berpikir paling rendah yang terdiri atas keterampilan hampir otomatis atau refleksif. b. Dasar basic thinking, merupakan keterampilan dasar yang meliputi memahami konsep-konsep seperti penjumlahan, perkalian, dan sebagainya termasuk aplikasinya dalam soal-soal. c. Berpikir kritis critical thinking, yaitu berpikir yang memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek. d. Berpikir kreatif creative thinking, merupakan kegiatan menyatukan ide, mencipta ide baru, dan mampu menentukan keefektifannya. Menurut Bloom Anderson dan Krathwohl, 2001 tingkat kemampuan berpikir dibedakan dengan mengelompokkan berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses. Dimensi pengetahuan mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Proses terdiri atas kategori mengingat, memahami, aplikasikan, analisis, evaluasi, dan menciptakan. Pengelompokan oleh Bloom ini dikenal dengan nama taksonomi Bloom. Dari keenam proses kognitif dalam taksonomi Bloom, tingkat analisis, evaluasi, dan menciptakan merupakan tingkat berpikir yang lebih tinggi dibandingkan dengan tiga proses lainnya. Kemampuan berpikir tingkat tinggi higher order thinking skills termasuk di dalamnya yaitu berpikir kritis, logis, kreatif, reflektif, dan metakognitif FJ King, Ludwika, Faranak Rohani. Berpikir kritis, menurut Ennis, adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Menurut Paul dan Elder 2006, berpikir kritis menunjukkan beberapa karakter berikut. a. Skeptis skeptycal b. Aktif, tidak pasif. Selalu bertanya, menganalisis, dan mampu mengkomunikasikan argumen. c. Tidak egois, terbuka terhadap ide dan hal-hal baru, serta memiliki keinginan untuk saling adu argumen. Menurut Coleman Hammen 1974 berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam bentuk konsep, penemuan, atau karya seni. Salah satu cara mengembangkan dan menguatkan kemampuan kita untuk berpikir kreatif adalah percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan. Dengan demikian akan muncul adanya suatu dorongan yang dapat menggerakkan pikiran untuk mencari dan melaksanakan sesuatu yang diinginkan. Menurut de Bono dan Perkins, ciri-ciri orang yang berpikir kreatif antara lain memiliki ide atau gagasan-gagasan baru, berani tampil beda atau melawan arus, memunculkan pemikiran yang tidak atau belum popular, optimistik, tidak takut mencoba, tidak takut gagal, dan berani menanggung resiko. Kemampuan berpikir untuk menilai kemampuan sendiri disebut dengan metakognisi. Metakognisi meliputi kesadaran proses berpikir seseorang, 71 self-monitoring, serta penerapan pengetahuan dan langkah-langkah untuk berpikir. Bagaimana mengembangkan HOTS? Berikut beberapa strategi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. a. Membuat peta konsep b. Mengajukan pertanyaan c. Menyusun buku harianjurnal pembelajaran d. Pembelajaran kolaboratif berbasis TI e. Menggunakan analogi f. Eksperimen berbasis inkuiri g. Metode proyek h. Latihan –latihan membuat keputusan i. Pemecahan masalah Misalnya pada BS Tema 7 halaman 36. Pada kegiatan tersebut, siswa diminta untuk membuat laporan sederhana berdasarkan hasil pengamatan tentang ikan. Pengamatan siswa diarahkan tidak hanya pada satu sumber saja, yaitu buku. Sebaiknya, siswa diarahkan juga secara berkelompok untuk mencari sumber- sumber lain yang dapat diamati, misalnya sumber dari internet. Kegiatan yang dilakukan secara berkelompok akan menumbuhkan kemampuan siswa untuk berkolaborasi dengan temannya. Kegiatan kolaborasi berbasis teknologi akan mengembangkan cara berpikir tingkat tinggi pada siswa. Contoh lain terdapat pada BS Tema 7 halaman 12. Pada kegiatan tersebut, siswa diminta untuk mengamati segala hal tentang ayam. Kemudian, siswa diminta membuat peta pikiran.

7. Penilaian Pembelajaran