Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

PROPOSAL SKRIPSI 1. PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KOMPETENSI SOSIAL DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI AP SMK PL TARCISIUS SEMARANG

2. PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang Masalah

Dalam proses kegiatan belajar mengajar, hasil belajar merupakan parameter penting untuk mengukur sebera besar keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Di dalam pendidikan formal, proses pembelajaran selalu diikuti pengukuran dan penilaian terhadap hasil belajar, demikian juga dalam proses kegiatan belajar mengajar, dengan mengetahui prestasi belajar dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang atau lambat. Tidak seorang pun siswa yang tidak menginginkan suatu prestasi belajar yang baik dan optimal. Namun untuk memperoleh hal itu tidaklah mudah, dikarenakan adanya perbedaan pada tiap diri individu dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Usaha untuk mencapai suatu prestasi belajar yang optimal dari proses pembelajaran seorang siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Hal ini selaras dengan kesimpulan dari Purwanto 2006 dalam Mediawati 2010: 135 menyimpulkan sebagai berikut: Hasil belajar dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu faktor yang bersumber dalam diri siswa faktor internal dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa faktor eksternal. Faktor yang berasal dari diri siswa faktor internal meliputi: minat, motivasi, cara belajar, kamatangan dan kesiapan, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor yang bersumber dari luar siswa faktor eksternal meliputi: guru, lingkungan sekolah, lingkungan masyarkat, dan lain sebagainya. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah guru yang merupakan fakor eksternal sebagai penunjang pencapaian prestasi belajar yang optimal. Kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu kompetensi professional, kompetensi pedagogik guru, dan kompetensi sosial. Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan, sedangkan kompetensi pedagogik merupakan kemampuan memahami peserta didik dan kemampuan merancang dan melaksanakan pembelaaran. Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang digunakan oleh guru unutk dapat berkomunikasi dan bergaul secara efektif baik kepada peserrta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan maupun dengan orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar. Mariyana 2006:3 menyatakan bahwa: Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Jadi dengan kompetensi guru yang bagus diharapkan siswa dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru dengan baik sehingga prestasi belajar siswa menjadi baik. Selain kompetensi guru dalam proses pembelajaran, faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah fasilitas belajar. Mutu pendidikan yang dikembangkan agar tetap baik, maka diperlukan suatu fasilitas yang dapat membantu dan mendorong prestasi belajar siswa. The Liang Gie 2002:33 mengemukakan bahwa untuk belajar yang baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai antara lain tempat belajar, alat, waktu dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar. Dengan tersedianya fasilitas yang memadai diharapkan siswa akan memperoleh hasil yang baik. Dengan tersedianya fasilitas yang memadai diharapkan siswa akan memperoleh hasil yang baik. SMK PL Tarcisius Semarang merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah menengah kejuruan di Semarang yang berusaha mencetak lulusan yang siap untuk bekerja dan bersaing dalam dunia kerja. Untuk menghadapi tantangan SMK PL Tarcisius Semarang berusaha meningkatkan kualitas lulusannya melalui peningkatan hasil belajar terutama mata pelajaran produktif. Mata pelajaran produktif adalah segala mata pelajaran yang bersifat kejuruan yang dapat membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan. Penelitian ini meneliti dalam Mata pelajaran produktif untuk jurusan administrasi perkantoran yaitu mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi, menangani surat atau dokumen kantor, mengelola system kearsipan, mengelola dana kas kecil, memberikan pelayanan pada pelanggan, membuat dokumen dan aplikasi. Mengingat mata pelajaran produktif merupakan kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI maka sangat perlu dan penting dikuasai oleh siswa. Berdasarkan pengamatan awal di SMK PL Tarcisius Semarang diketahui bahwa kompetensi yang dimiliki guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara kepada beberapa siswa dan guru jurusan AP sudah cukup bagus karena guru sudah membuat perangkat pemebelajaran seperti prota, promes, RPP dan mayoritas guru di SMK PL Tarcisius Semarang sudah sertifikasi berdasarkan hasil wawancara. Berdasarkan pengamatan terhadap fasilitas belajar yang ada di SMK PL Tarcisius Semarang, fasilitas disana sudah cukup memadai yaitu terdapat perpustakaan, ruang kelas yang cukup memadai, meja, kursi, papan tulis, LCD proyektor, lab computer dan fasilitas lainnya. Hanya terdapat beberapa kekurangan yaitu luas sekolah belum cukup memadai jika dibandingkan dengan jumlah siswa dan fasilitas umum penunjang kegiatan di sekolah masih kurang, akan tetapi secara keseluruhan fasilitas belajar di SMK PL Tarcisius sudah cukup memadai untuk menunjang proses pembelajaran. Jadi dengan adanya fasilitas belajar yang baik maka diharapkan perestasi belajar siswa akan baik pula. Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa siswa dan guru serta data hasil belajar mata pelajaran produktif AP, prestasi belajar siswa masih belum optimal. Jumlah siswa yang nilai mata pelajaran produktifnya belum tuntas juga masih dikisaran angka 5-20 dari total 80 siswa 39 siswa kelas XI AP 1 dan 41 siswa kelas XI AP 2. Artinya bahwa hasil belajar siswa kelas XI AP di SMK PL Tarcisius masih belum maksimal. Berdasarkan uraian di atas, bahwa terdapat indikasi kesenjangan yang terjadi yaitu kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI AP SMK PL Tarcisius yang seharusnya dengan kompetensi guru yang baik dan fasilitas belajar yang memadai akan diperoleh prestasi belajar yang baik pula, maka dari adanya kesenjangan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Sosial dan Fasilitas Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa XI AP SMK PL Tarcisius Semarang”.

2.2. Perumusan Masalah