tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan yang mengakibatkan siswa malas belajar.
c. Motivasi
Motivasi siswa dalam belajar terkadang sangat tinggi, terkadang tidak timbul sama sekali. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik dan kuat, hal
itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya dalam mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak
kurang baik pula bagi prestasi belajarnya.
d. Keaktifan Siswa
Siswa merupakan subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu siswa harus aktif dan tidak boleh pasif. Siswa harus mampu mencari,
menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan bantuan Guru. Siswa harus dipandang sebagai makhluk yang dapat diajar dan mampu
belajar. Dengan pandangan ini seyogyanya guru membelajarkan siswa sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa betul-betul terwujud.
e. Mengalami Sendiri
Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih bermakna dan pemahaman yang lebih mendalam. Prinsip
mengalami sendiri diartikan bahwa siswa tidak hanya tahu secara teoritis, tetapi juga secara praktis. Prinsip ini akan terwujud jika guru harus melakukan
pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami sendiri, misalnya dengan metode inquiri, dan eksperimen.
f. Pengulangan
Di dalam mempelajari materi sampai taraf insight siswa perlu membaca, berfikir, mengingat dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan
latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi makin mudah diingat. Pengulangan ini dapat terlaksana jika guru dapat
mendorong siswa supaya melakukan pengulangan, misalnya dengan memberikan pekerjaan rumah atau tugas.
g. Materi pelajaran yang menantang
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu terhadap suatu persoalan. Rasa ingin tahu akan timbul apabila materi pelajaran yang dihadapi
siswa bersifat menantang atau problematis. Oleh karena itu guru hendaknya sering memberikan materi yang problematis untuk merangsang rasa ingin tahu
siswa yang pada akhirnya membuat anak aktif belajar.
h. Balikan dan Penguatan
Balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun bagi guru. Dengan balikan siswa mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam
suatu hal. Balikan ini juga berharga bagi guru 14 untuk menentukan remedial teaching. Penguatan adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari guru
terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa akan mengulangi perbuatan yang sudah baik.
i. Perbedaan Individual
Masing-masing siswa mempunyai karakteristik, baik dilihat dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini menuntut adanya perbedaan
perlakuan antara siswa yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini seorang guru
harus mampu membuat strategi pengajaran terutama dalam hal pemilihan metode yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dalam belajar Darsono,
2000:26-29.
Hal senada pendapat lain bahwa prinsip belajar itu adalah sebagai berikut: a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa. c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama
motivasi dari dalam dasar kebutuhan kesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan
menderita.
d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan dengan kemungkinan berbuat keliru dan conditioning atau pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.
f. Belajar dapat melakukan tiga cara, yaitu : 1 Diajar secara langsung
2 Kontrol, kontak, penghayatan, pengamatan langsung seperti anak belajar berbicara, sopan santun, dan lain-lain
3 Pengenalan dan atau peniruan g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif
mampu membina sikap, ketrampilan, cara berfikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.
i. Bahan pelajaran yang bermaknaberarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
j. Belajar sedapat mungkin dirubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga