Bahan Pahat Alat Pembentukan Pahat

337 1. Tungku Pembakar Tungku pembakar digunakan untuk membakar per Gambar 29. Landasan pelurusan per, pemotongan per dan penggemblengan penipisan per. Gambar 27. Tungku pembakaran Gambar 28. Tang 338 Gambar 30. Palu penggembengan tatah Gambar 31. Palu pemotong per Gambar 32. Betel 339 Gambar 33. Kikir berbentuk pahat patar, kikir segitiga, kikir bulat dan kikir setengah lingkaran ukuran kecil kikir mas c Proses Pembentukan Pahat Gambar 34. Pembakaran per bahan Gambar 35. Perbahan siap diulur Gambar 36. Penguluran pertama 340 Gambar 38. Bahanper hasil penguluran Gambar 39. Pelurusan bahan dengan palu Gambar 40. Pemotongan bahan sebelum dibentuk. 341 Gambar 42. Pembentukan pahat dengan patar Gambar 43. Pembentukkan pahat Gambar 44. Pembentukan pahat penguku tanggung dan besar dengan kikit setengah lingkaran 342 Gambar 45 .Pembentukan pahat penguku kecil dengan kikir lingkaran Gambar 46. Pembakaran tatah untuk proses penyepuhan Gambar 47. Pahat kulit dari asil penyepuhan 343 Gambar 48. Mengasah pahat bubukanbuk iring Gambar 49. Mengasah pahat penguku Gambar 50. Pahat siap digunakan 344

2. Persiapa alat

Peralatan yang digunakan memahat adalah seperangkat pahat, panduk landasan, tindhih, palu, batu asah dan bahan pelumas malam.

a. Panduk

Panduk sering juga dinamakan pandukan yaitu alat yang fungsinya sebagai alas atau landasan pada waktu memahat. Panduk terbuat dari batang kayu sawo yang dipotong melintang, permukaan potongan dihaluskan, ketebalannya tergantung kebutuhan dan selera pemahat. Panduk yang baik kayu sawo yang tua dan kering, halus seratnya, karena apabila masih ada getahnya akan mengotori kulit yang dipahat. Cara perawatannya bila digunakan lama maka akan rusak, permukaan tidah rata , untuk memperbaikidihaluskan dengan pethel yaitu dikerok. Jika panduk terasa keras bila digunakan diolesi minyak kelapa. Gambar 51. Panduk landasan, penindhih dan palu Gambar. 52 Panduk alaslandasan 345

b. Tindhih

Alat ini biasanya berupa besi fungsinya utuk menindih kulit agar permukaannya menenpel pada panduk. Besi yang digunakan untuk tindhih beratya sekitar 0,5 sampai 1 kg, tergantung pada ukuran yang akan dibuat. Perlu diperhatikan besi yang digunakan untuk tindhih besi yang tidak berkarat agar tidak mengotori kulit yang dipahat. Gambar 53. Tindhih

c. Palu

Palu atau gandhen digunakan untuk memukul pahat pada waktu memahat, palu ini terbuat dari kayu sawo, beratnya kira-kira ΒΌ kg atau tergantung pada kesukaan, karena palu yang berat akan cepat lelah, ada juga palu dari ujung tanduk kerbau.

d. Malam

Malam atau lilin digunakan untuk melicinkan mata pahat sebelum digunakan memahat agar mudah dicabut dari kulit. Malam ini ditempatkan dikepala gandhen atau di atas penindhih. Selain malam Gambar 54. .Palugandhen Gambar 55. Cara memegang palu