Cat Tutup PRODUK KERAJINAN KULIT PERKAMEN MENTAH 1.
437
binder-nya, dikenal cat tutup dengan binder protein, binder nlastik. dar. bnder nitrocellulose. Kemudian, cat tutup kulit dengan pengenrer air dan
binder protein disebut sebagai cat tutup air, cat tutup kulit dengan pengencer air daa binder plastik disebut sebagai cat tutup plastik,
sedangkan cat tutup kulit dengan pengencer zat organik, disebut sebagai cat tutup collodium atau cat duco
4}
. 1
Soenjoto R. Baku Penuntun tentang Penyamakan Kulit. Balai Penyelidikan Kulit. Yogyakarta. 1959. him. 24 - 25.
Cat tutup kulit umumnya mengandung beberapa bahan sebagai berikut. a. Zat pewarna pigmen
Zat pewarna dalam cat tutup dinamakan dengan pigmen. Pigmen terbuat dari bahan-bahan anorganik dan crganik yang tidak dapat larut
dan yang mampu membuat permukaan kulit menjadi homogen. Pigmen tersebut adalah sebagai berikut.
1 Wama hitam, dibuat dari carbon black jelaga 2 Wama cokelat, dibuat dari oksida besi yang berwarna cokelat.
3 Warna kuning, dibuat dari oksida besi kuning Fe
2
O
3
atau Calsium sulfida CaS.
4 Warna hijau, dibuat dari oksida Cr
2
O
3
. 5 Warna putih, dibuat dari Titanium dioksida TiO
2
. 6 Warna merahbiru, dibuat dari Phtalo Cyanine compound dengan alu-
minium. b. Binder zat perekat
Binder dalam cat tutup kulit merupakan salah satu bahan penting, ka-rena berfungsi untuk melekatkan pigmen pada kulit yang dicat.
Pemakaian jenis binder ini tergantung pada bahan pengencer yang digunakan.
1 Binder untuk cat tutup air Pada cat tutup air, digunakan perekat binder yang dapat larut
dalam air. Binder jenis ini berasal dari bahan yang mengandung protein, antara lain: kasein, putih telur, gelatin, dan darah. Untuk melarutkan
binder jenis ini digunakan sedikit amoniak, dengan perhitungan setiap 100 g kasein mem-butuhkan amoniak sebanyak 25 g, yang dilarutkan
dalam 500 cc air. Jenis binder ini mudah sekali membusuk, sehingga dalam pembuatannya perlu ditambahkan bahan pengawet. Binder ini
hanya mampu bertahan maksimal 3 hari.
2 Binder untuk cat tutup plastik
Binder yang digunakan dalam cat tutup plastik adalah binder acrylic dan compound. Jenis binder ini dapat larut dalam air biasa. Dalam perda-
438
gangan, jenis binder ini dikenal dengan nama betakryl, nenakryl, dan lain sebagainya.
3 Binder untuk cat tutup collodium Binder yang digunakan dalam cat tutup collodium ialah binder
nitro-cellulosa. Binder nitrocellulosa, umumnya merupakan campuran dari behe-rapa bahan, yaitu nitrocellulosa, amylacetat, ethylacetat, dan
spiritus 96. Di pasaran, sudah banyak diperdagangkan binder nirocellulosa dalam kemas-an siap pakai. Binder jenis ini dipasarkan
dengan nama wasag collodium atau binder lack. c. Bahan pelunak
Bahan pelunak digunakan dalam cat tutup kulit agar cat menjadi lunak dan elastis, sehingga bila kulit tertarik, cat tidak akan pecah tetapi
turut mulur karena sifat elastisitasnya. Bahan pelunak bagi cat tutup air dan cat tutup plastik, dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan bahan nabati
atau bina-tang bahan hewani yang telah diolah sedemikian rupa hingga dapat larut dalam air. Di pasaran, jenis bahan pelunak tersebut dikenal
dengan T.R.O. eukanolol, dan Eukesalol. Adapun bahan pelunak bagi cat tutup collodium, di antaranya adalah minyak jarak, triekcyl phosphat, dan
dibutylphtalaat. Namun, perlu diketahui bahwa dua bahan pelunak yang disebutkan terakhir memiliki kelemahan, yaitu mudah pecah dan keras.
Oleh karena itu, disaran-kan untuk tidak menggunakan kedua bahan pelunak tersebut.
d. Bahan penghidup warna Bahan penghidup warna memiliki manfaat yang besar dalam cat
tutup kuiit, antara lain menyebabkan warna menjadi lebih cemerlang, tahan ter-hadap sinar matahari, tahan terhadap formalin, dan tahan
terhadap basa. Cat tutup kulit yang menggunakan bahan penghidup warna ini hanyalah jenis cat tutup air. Bahan yang biasa digunakan
adalah cat aniline asam yang berkualitas baik.
e. Bahan pengencer Bahan pengencer bagi cat tutup air adalah air, sedangkan bagi
cat tutup collodium adalah zat organik yang mempunyai titik didh rendah, yaitu di bawah 100°C dan zat organik yang bertitik didih tinggi, yaitu di
atas 100°C hingga 150°C. Kelemahan dari bahan pengencer zat organik adalah, apabila digunakan zat organik bertitik didih rendah, warna akan
cepat kering, namun suram. Tetapi, apabila digunakan zat organik bertitik didih tinggi, warna sangat mengkilap, namun lengket dan tidak dapat
kering. Sehingga untuk mengatasinya perlu dilakukan pencampuran atau kombinasi dari keduanya.
439