268
4. Jarum rusak
Apabila pada saat menjahit, jarum yang digunakan rusak, patah atau tumpul maka proses penjahitan harus dihentikan.
-Ujung jarum yang masih baik -Ujung bengkok
-Ujung tumpul
Penggunaan jarum bengkok atau tumpul akan merusak produk yang dijahit. Jarum tumpul pada saat menembus bahan akan menarik
bahan sehingga membuat tusukan tidak beraturan. Tindakan yang dilakukan apabila terjadi permasalahan seperti ini adalah menghentikan
penjahitan dan mengganti jarum yang tajam sesuai ukuran. Jarum merupakan komponen vital pada mesin jahit, maka perlu ketepatan
dalam menentukan ukuran jarum yang akan digunakan.
Permasalahan yang timbul akibat kesalahan dalam menentukan ukuran jarum antara lain: Jarum tidak bisa menembus bahan, jahitan
loncat-loncat, jarum tidak bisa mengikat benang dan jarum mudah patah. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan ukuran jarum, jenis bahan
yang akan dijahit. Hal ini penting agar pada saat penjahitan dapat berjalan lancar dan sempurna. Terkadang satu jarum digunakan untuk
bermacam -macam bahan, seperti: kain, kulit atau imitasi sehingga ketepatan tusukan tidak sebanding dan hasilnya tidak rapi.
Ukuran-ukuran jarum berdasarkan penggunaan : 1. Ukuran jarum
a. Jarum no. 9 digunakan untuk menjahit kain sutra, saten, paris dan
kain sejenis. b. Jarum no. 11 digunakan untuk menjahit lanin, teteron, polyter.
c. Jarum no. 1314 digunakanuntuk menjahit sprei, blacu, katun. d. Jarum no. 16 digunakan untuk menjahit kain kasar, drill, woll dan kain
sejenis. e. Jarum no. 18 digunakan untuk menjahit kain kasur, jean dan kain
sejenis. f. Jarum no. 21 digunakan untuk menjahit kain karung, terpal dan bahan
sejenis. 2. Ukuran jarum pada contoh:
Jarum yang digunakan untuk menjahit kulit dimulai dari no.60 sampai dengan 140. Ukuran jarum no.60 digunakan untuk menjahit
barang yang tipis atau bahan baku dengan ketipisan kulit tertentu. Apabila bahan tebal maka kita harus menggunakan ukuran jarum yang
lebih besar.
269
Dengan menggunakan jarum dan benang yang sesuai maka akan menghasilkan jahitan yang kokoh dan menarik. Jangan sekali-kali
menggunakan jarum yang tidak sesuai dengan spesifikasi bahan yang akan dijahit.
5. Kesalahan dalam memasang jarum
Pemasangan jarum yang salah akan mempengaruhi baik dan buruknya hasil jahitan. oleh karena itu saat pemasangan jarum harus
benar. Kesalahan pemasangan jarum mengakibatkan jahitan meloncat- loncat, tidak terikatnya jalinan benang atas dan benang sekoci, tusukan
jarum tidak tepat, jarum patah atau bengkok. Cara memasang jarum yang benar:
1. Pastikan jarum yang akan dipakai tidak bengkok atau tumpul. 2. Pastikan pada tiang jarum terdapat sekrup pembatas atau pin.
3. Kendorkan sekrup klem penjepit jarum. 4. Masukkan jarum dengan posisi bagian pangkal jarum yang datar
menghadap ke kanan atau sesuai tempat jarum. 5. Masukkan pangkal jarum sampai menempel pada belahan batang
jarum pada pin pembatas. 6. Bila kedudukan jarum sudah pas dan benar maka kencangkan sekrup
klem penjepit jarum.
Gambar 32, Mengencangkan sekrup klem penjapit jarum
6. Penggunaan lem yang berlebihan
Pemberian lem pada kulit yang berlebihan akan mengakibatkan: 1. Jahitan meloncat-loncat
2. Jahitan kedua benang, yaitu benang atas dan sekoci tidak bisa mengikat
3. Memecahkan lilitan benang 4. Jahitan tidak rapi.