346
dapat juga menggunakan minyak kelapa yang diresapkan pada kapas biasanya ditempatkan pada penidhi yang ada lubangnya.
e. Batu asah
Batu asah ada dua yaitu batu asah pecahan dan batu asah kracan dari kedua batu asah digunakan untuk mengasah pahat menurut besar
dan kecilnya mata pahat.
f. Pahat
Pahat kulit pada dasarnya ada dua jenis yaitu mata pahat bentuk melengkung dan mata pahat berbentuk lurus pemilah
Gambar. 56 Melumasi mata pahat dengan minyak
Gambar. 57 Batu asah pecahan
Gambar 58. Batu asah kracan
347
Pahat kulit perkamen 1 set terdiri atas pahat penguku, bubukan, buk iring, wajikan dan delingan. Dari kedua jenis bentuk diuat beragai
ukuran dari kecil sampai besar sesuai dengan keperluan. Adapun jenisnya sebagai berikut :
1 Bentuk Mata pahat melengkung
Tatah Bubukan Bentuk tatah ini melengkung sekitar 13 lingkaran kecil dengan
ukuran lebar ½ sampai 1 mm disesuaikan dengan keperluan fungsinya yaitu bubukan putren, bubukan bambangan, dan bubukan gagahan.
Jumlahnya 3 biji, apabila mau dilengkapi tambah 1 biji untuk pahat katongan, tetapi 3 biji sudah cukup memahat dari macam jenis fungsi
tersebut.
Tatah Bubuk IringBuk Iring Bentuk melengkung sebagaimana tatah bubukan tetapi sedkit lebar,
jumlah sama dengan pahat bubukan, lebar berkisar ½ mm sampai 1.1 mm.
Tatah Penguku Tatah penguku berbentuk seperti kuku, melengkung 13 lingkaran,
ukuran lebar atara 2 sampai 5 mm. Penguku beberapa ragam seperti pengukun mas-mas, penguku inten-inten, penguku rambut, penguku
patran dan penguka kawatan. Jumlah tatah ini sekitar 8 sampai 10 biji. Dari berbagai macam pahat penguku dapat difungsikan berbagai macam
motif pahatan.
2 Bentuk Mata Pahat Lurus
Untuk mata pahat lurus mempunyai nama sebagai berikut :
Gambar. 59 Tatah kulit perkamen
348
Tatah PemilahPenyilat Bentuk mata pahat pipih lurus dengan ukuran lebar berkisar 1
sampai 6 mm, berjumlah sekurang-kurangnya 4 biji. Fungsinya memahat bagian-bagian motif lurus seperti semur dulur, langgatan dan memahat
bagian tatahan melengkung yang sudah tidak terjangkau oleh pahat penguku.
Tatah Wajikan Bentuk tatah wajikan seperti tatah pemilah hanya ukurannya yang
lebih kecil yaitu lebar sekitar 1 sampai 2 mm, jumlah setidaknya satu biji, kadang-kadang penyilat kecil digunakan sebagai tatah
wajikan. Fungsinya untuk membuat motif wajikan pada inten-inten atau unto-unton
, memotong langgatan bedahan pada mata wayang, dan sebagai pemotong langgatan bedahan salitan mulut wayang.
Tatah Delingan Tatah delingan berbentu seperti pemilah dengan ukuran lebar 5
sampai 7 mm berjumlah 1 biji berfungsi untuk ndelingi yaitu merapikan bibir tatahan pada bedahan muka wayang atau bagian yang lainya pada
tatahan kulit perkamen.
3 Perawatan pahat kulit
Pahat yang tidak tajam diasah pada batu asah dengan menyesuaikan bentuk mata pahat apabila bentuk mata pahat kecil diasah
kracan yang kecil an bila pahat rusak diasah menggunakan batu asah gerinda untuk merpercepat perbaikan pahat setelah itu diasah dengan
batu asah kracan atau batu asah pcahan.
Gambar 60. Mengasah pahat dengan batu asah kracan
Gambar 61. Mengasah pahat dengan batu asah pecahan
349
g. Corekan
Disamping kedua bentuk pahat di atas masih ada alat pelengkap yang lain yang dinamai corekan. Sesuai mananya corekan ini berfungsi
untuk nyorek yaitu menggambar diatas kulit perkamen dengan cara menguratkan coretan tersebut. Corekan ada dua jenis yaitu corekan
jarum bertangkai dan corekan pahat pahat penyilat yang difungsikan unuk mencorek dari kedua corekan dapat digunakan apabila kulit yang
digunakan sebagai bahan prouk kulit yang bening akan tetapi bila kulit warnanya putih yang kurang kelihatan bila dicorek perlu alat lain yaitu
boxi.
C. BENTUK TATAHAN DAN TEKNIK MENATAH KRIYA KULIT PERKAMEN
1. Macam Bentuk Motif Tatahan Kulit Perkamen
Kriya kulit perkamen membutuhkan keahlian khusus menatah dan menyungging sehingga karya menjadi indah dipandang. Menatah yaitu
membuat hiasan pada kulit perkamen berupa lubang-lubang teratur menggunakan alat tatah yang pukul palu dengan landasan pandukan
dan dengan motif-motif tertentu. Adapun motif-motif tatahan sebagai berikut.
a. Bubukan
Tatahan bubukan adalah bentuk tatahan seperti bubuk yaitu budar- bundar kecil 1 mm dan berjarak 0.5 mm, antara lainnya bejajar-jajar
Gambar 62. Corekan jarum bertangkai, corekan pahat dan boxi
350
memanjang seperti garis berlubang-lubang, ada yang dua-dua dan tiga- tiga. Adapun istilah yang digunakan oleh perajin adalah bubukan, bubuk
loro-loro dan bubuk telu-telu.
Gambar 63. Bubukan
Cara memahat bubukan
Pada permulaan buatlah coretanguratan menggunakan jarum yang diberi tangkai atau menggunakan pahat penyilat wajikan
kemudian mulai memahat dengan cara pahat sentukkanlah pada malamlilin yang diletakkan pada kepala ganden atau minyak kelapa
yang diserapkan pada kapas yang ditaruh pada penindih selanjutnya ujung pahat disentuhkan pada kulit perkamenp posisi mata pahat
bagian luar menenpel jari kelingking kemudian dipukul 1, pahat dicabut dan diputar ke kanan lalu dipukul ke-2, diputar ke kiri arah
Bubuka n
Bubuk jajar dua-dua
Bubuk tiga-