Pada penelitian ini penulis menggunakan rumus DER dari Kasmir 2008: 158 karena pada laporan keuangan telah diketahui total utang dengan ekuitas yang
dimiliki oleh setiap perusahaan pada setiap tahunnya, sehingga memudahkan peneliti untuk menghitung DER. Pada penelitian sebelumnya juga banyak peneliti yang
menggunakan rumus tersebut. DER yang tinggi menandakan srtuktur permodalan usaha lebih banyak
memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin tinggi DER mencerminkan resiko perusahaan relatif tinggi karena perusahaan dalam operasi
relatif tergantung terhadap hutang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga hutang akibatnya para investor cenderung menghindari saham-
saham yang memiliki nilai DER yang tinggi.
2.1.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Rasio Hutang terhadap Ekuitas
Menurut Asih 2006:26-30 faktor-faktor rasio hutang pada modal adalah sebagai berikut:
1. Operating Leverage Operating leverage atau leverage operasi adalah penggunaan aktiva atau operasi
perusahaan yang disertai dengan biaya tetap. Leverage operasi yang menguntungkan kalau pendapatan setelah dikurangi biaya variable Contribution
to Fixed cost lebih besar dari biaya tetapnya. Oleh sebab itu operating leverage adalah seberapa jauh perubahan tertentu dari volume penjualan berpengaruh
terhadap laba operasi bersih. Dalam suatu perusahaan tingkat operating leverage
pada suatu tingkat hasil akan ditunjukan oleh perubahan dalam volume penjualan yang mengakibatkan adanya perubahan yang tidak proporsional dalam laba atau
rugi operasi. 2. Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek yang telah jatuh tempo.
Perusahaan yang dapat segera mengembalikan utang-utangnya akan mendapat kepercayaan dari kreditur untuk menerbitkan utang dalam jumlah yang besar.
Kebutuhan dana untuk aktiva lancar pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek. Sehingga semakin likuid suatu perusahaan, maka semakin tinggi
penggunaan hutangnya. 3. Struktur Aktiva
Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan collateral value of assets. Kebanyakan perusahaan industri dimana
sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal
sendiri, sedangkan hutang sifatnya sebagai pelengkap. 4. Pertumbuhan Perusahaan
Suatu perusahaan yang berada dalam industri yang mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk membelanjai perusahaan.
Perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan utang daripada perusahaan yang bertumbuh secara lambat.