Hasil Pengujian Heteroskedastisitas HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pengamatan yang lain disebut dengan homokedastisitas. Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan pendekatan White Hetoroskedastistas. Uji White Heteroskedastisitas dilakukan dengan menghitung nilai regresi variabel bebas terhadap nilai kuadrat residual taksiran model regresi. Diperoleh hasil perhitungan nilai R 2 untuk regresi variabel bebas terhadap nilai kuadrat residual taksiran model regresi sebesar 0,362 atau dibulatkan menjadi 0,36. Statistik uji White Heteroskedastisitas diperoleh dengan mengghitung nilai n.R 2 . Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas R 2 n nR2  2 df = 5 Heteroskedasticity Test: White 0.362 30 10.86 11.0705 Sumber: Lampiran Output SPPS diolah Diperoleh nilai n.R 2 = 30 x 0,362 = 10,86. Nilai tabel  2 df = 5 sebesar 11,071 atau dibulatkan menjadi 11,07. Karena nilai n.R 2 = 10,86 lebih kecil dari  2 df = 5 sebesar 11,071 atau dibulatkan menjadi 11,07 maka dapat dikatakan variabel bebas tidak memiliki hubungan dengan nilai residual model. Hal ini merupakan indikasi bahwa varian antar residu hasil model regresi yang diperoleh homogen dan dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastistas dalam model regresi yang digunakan. Cara lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan nilai residualnya SDRESID. Jika ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian heterokedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut ini : Gambar 4.8 Grafik Uji Heteroskedastisitas Dari gambar di atas, dapat dilihat penebaran nilai residual adalah tidak teratur. Hal tersebut terlihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan hasil demikian, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa tidak terjadi gejala homokedastisitas atau persamaan regresi memenuhi asumsi heterokedastisitas.

d. Hasil Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sample tidak menggambarkan varian populasinya. Lebih jauh lagi, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai variabel independent tertentu. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson DW-test Hasil perhitungan statistik Durbin-Watson D-W untuk model regresi Laba per lembar saham dan Rasio Hutang terhadap Harga Saham diperoleh sebesar 2,258 atau dibulatkan menjadi 2,26. Nilai D-W yang diperoleh dari model dibandingkan terhadap nilai tabel Durbin-Watson. Untuk variabel X dalam model regresi sebanyak 2 dan jumlah unit analisis 30 diperoleh dari tabel Durbin-Watson D-W nilai batas bawah D L sebesar 1,284 dan nilai batas atas D U sebesar 1,567 atau dibulatkan menjadi 1,57. Hasil keputusan uji dapat dilihat dari gambar berikut : Gambar 4.9 Diagram Daerah Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson Dengan melihat angka DW berada dalam rentang d U dan 4-d u yaitu di daerah tidak ada autokorelasi. Maka Hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

4.3.2 Hasil Analisis Regresi Berganda

Pada penelitian ini penulis menggunakan Analisis regresi berganda untuk melihat ada tidaknya pengaruh Laba per lembar saham dan Rasio Hutang sebagai H diterima tidak ada autokorelasi H ditolak autokorelasi + H ditolak autokorelasi - Ragu- ragu Ragu- ragu d U = 1,567 d L = 1,284 4- d U = 2,433 4- d L = 2,716 2,258

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Pengembalian Aktiva Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 8 84

Tingkat Pengembalian Aset, Rasio Hutang Dan Laba Per Lembar Saham Berdampak Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 35 153

Pengaruh Dividen Per Lembar Saham Dan Pegembalian Atas Investasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 1

Pengaruh rasio hutang (DER) dan l aba per lembar saham (LPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 1

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Aliran Kas Bebas Terhadap Harga Saham Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 1

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Laba Per Lembar Saham Terhadap Harga Saham Studi pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 49 63

Pengaruh Rasio Hutang Pada Modal Dan Rasio Harga Laba Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 151

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 12

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 150

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 25