tingkat resiko yang dimiliki oleh perusahaan, apabila investor memutuskan menginvestasikan modal yang dimilikinya di perusahaan tersebut. Tingkat resiko
perusahaan tercermin dari rasio DER yang menunjukkan seberapa besar modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
perusahaan. Setiap investor tentu saja menghindari berinvestasi pada perusahaan yang memiliki angka DER tinggi karena mencerminkan tingkat resiko yang tinggi pula.
Hal ini akan mempengaruhi penilaian investor sehingga harga saham mengalami penurunan. EPS berpengaruh signifikan positif bagi harga saham perusahaan emiten
bidang Food and Beverage yang teregister di BEI pada tahun pengamatan 2009-2011. DER berpengaruh signifikan negatif bagi harga saham perusahaan emiten bidang
Food and Beverage yang teregister di BEI pada tahun pengamatan 2009-2011. PBV berpengaruh signifikan positif bagi harga saham perusahaan emiten bidang Food and
Beverage yang teregister di BEI pada tahun pengamatan 2009-2011.
4. Siti Marfuatun Iin Indarti, 2012
Pada penelitian sebelumnya Siti Marfuatun Iin Indarti, 2012 Bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara earning per share terhadap harga saham, artinya
bahwa apabila earning per share mengalami perubahaan maka harga saham pada kelompok perusahaan indeks letter quality LQ45 di Bursa Efek Indonesia tahun
2007-2009 berpengaruh secara signifikan. Menurut teori earning per share adalah perbandingan antara total laba bersih dengan jumlah lembar saham yang beredar.
earning per share merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor
yang merupakan angka dasar yang diperlukan dalam menentukan harga saham. Semakin tinggi tingkat earning per share saham-sahamnya semakin bernilai harga
saham akan naik. Tidak ada pengaruh antara debt to equity ratio terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan ada faktor lain yang mempengaruhi debt to equity ratio
misalnya adanya inflasi, keamanan dan politik dan mengakibatkan para investor semakin ragu akan pengembalian investasinya kecil tingkat pengembalian
sahamnya sehingga investor tidak tertarik untuk investasi. Tidak ada pengaruh antara return on equity terhadap harga saham. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor lain
yang mempengaruhi return on equity misalnya kondisi politik dan keamanan. Investor lebih melihat pada kondisi politik dan keamanan dalam menentukan langkah
investasi.
5. Jatnika Dwi Asri, 2011
Pada penelitian sebelumnya Jatnika Dwi Asri, 2011 Hasil uji statistik menunjukkan bahwa earning per share, debt to equity ratio, dan pertumbuhan asset
yang digunakan dalam model secara simultan berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Secara parsial earning per share dan pertumbuhan asset berpengaruh positif
terhadap perubahan harga saham, sementara debt to equity ratio tidak terbukti berpengaruh negatif terhadap perubahan harga saham.
6. Asnita, 2013
Pada penelitian sebelumnya Asnita, 2013 Berdasarkan dari analisis trend horizontal, dapat disimpulkan bahwa perkembangan dan perubahan CR, TATO,