Demografi Kabupaten Simalungun GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIMALUNGUN

38 23. Kantor Bimbingan Masyarakat Ketahanan Pangan. 24. Kantor Informasi dan Komunikasi. 25. Kantor Catatan Sipil. 26. Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan. 27. Kantor Perbengkelan, Perawatan Kendaraan Bermotor dan Alat-alat Berat. 28. Kantor Pertambangan dan Energi. Dengan demikian dalam struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Simalungun terdapat 15 dinas daerah, 5 badan dan 8 kantor.

II.4. Demografi Kabupaten Simalungun

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2002 dari 423.403 angkatan kerja sebanyak 397.254 orang berstatus bekerja dan 26.149 orang mencari pekerjaan. Dari jumlah angkatan kerja ini, tenaga kerja yang paling banyak terserap di sector pertanian yaitu sebesar 11,68, jasa 8,28, industri 6,14 dan selebihnya terserap disektor lain. Jika dikaitkan dengan tingkat pendidikan maka angkatan kerja yang berpendidikan sekolah dasar SD sebanyak 126.118 orang, berpendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama SLTP sebanyak 97.898 orang, berpendidikan sekolah lanjutan tingkat atas SLTA sebanyak 105.680 orang dan tidakbelum tamat SD sebanyak 81.991 orang. Universitas Sumatera Utara 39 Hasil sensus penduduk tahun 1980, tahun 1990 dan 2000 menunjukkan laju pertumbuhan penduduk peride 1990-2000 sebesar 0,63. Sedangkan Sensus Penduduk tahun 2000 menunjukkan bahwa penduduk berjumlah 855.783 jiwa dengan rasio antara laki-laki dan perempuan sex ratio adalah 1,0033. Perbandingan sex ratio berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada table berikut : 21 No Tabel II.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1. 0-4 44.700 42.589 87.289 2. 5-9 50.296 48.194 98.490 3. 10-14 58.038 55.675 113.713 4. 15-19 56.577 53.898 110.475 5. 20-24 36.694 35.706 72.400 6. 25-29 30.561 31.073 61.634 7. 30-34 27.828 29.254 57.082 8. 35-39 26.429 28.673 55.102 9. 40-44 25.304 25.788 51.092 10. 45-49 20.328 19.809 40.137 11. 50-54 14.302 14.710 29.012 12. 55-59 11.057 11.835 22.892 13. 60-64 9.746 10.425 20.171 14. 65-69 6.366 7.562 13.928 15. 70-74 5.176 5.893 11.069 16. 75 5.187 6.110 11.297 21 Data dari Pemerintah Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara 40 Jumlah 428.589 427.194 855.783 Sumber : Simalungun Dalam Angka, 2002 II.4.1.Sosial II.4.1.1.Pendidikan Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun tahun 2002 terdapat 1.097 sekolah baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Tingkat pendidikan dasar memiliki 880 sekolah dengan jumlah murud sebanyak 121.097 orang dan guru 6.807 orang sehingga rasio guru terhadap sekolah sebesar 7,7 yang berarti setiap tahun 1 sekolah terdapat lebih kurang 8 guru. Sementara rasio murid terhadap guru sebesar 17,79 yang berarti 1 guru mengajar kurang lebih 18 murid. Tingkat pendidikan lanjutan memiliki 146 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 41.094 orang dan guru 2.672 orang sehingga rasio jumlah guru terhadap sekolah sebesar 18,30 yang berarti setiap 1 sekolah memiliki lebih kurang 18 guru. Sementara rasio murid terhadap guru sebesar 15,38 yang berarti 1 guru mengajar 15 murid. Pada tingkat pendidikan menengah terdapat 72 sekolah dengan murid sebanyak 23.412 orang dan guru sebanyak 1.588 orang. Rasio jumlah guru terhadap murud sebesar 14,74 yang berarti 1 guru mengajar lebih kurang 15 murid dan rasio guru terhadap sekolah sebesar 22,05 yang berarti 1 sekolah memiliki lebih kurang 22 guru. Universitas Sumatera Utara 41 Selain itu juga terdapat 3 perguruan tinggi yang diselenggarakan swasta dengan jumlah mahasiswa keseluruhan adalah sebanyak 902 orang dengan jumlah dosen sebanyak 109 orang dengan 39 orang merupaka dosen tidak tetap.

II.4.1.2. Agama

Sebagaimana telah digambarkan pada sejarah Kabupaten Simalungun bahwa Kabupaten Simalungun telah menjadi melting pot dari berbagai etnis, suku dan agama. Adapun proses asimilasi yang terjadi dapat berjalan relatif tanpa benturan clash. Hal ini terutama disebabkan karakteristik masyarakat suku Simalungun yang terbuka dalam menghadapi perbedaan.Namun demikian penyebaran etnis, suku dan agama tidak merata dalam artian masih mengelompokkan diri pada suatu wilayah tertentu.Penyebaran ini biasanya diikuti penyebarab etnis dan suku yang identic dengan agama tertentu. Tabel II.6. Jumlah Penduduk Menurut Agama No Kecamatan Islam Katolik Protestan Hindu Budha Lain- nya Jumlah 1. Silimakuta 3.814 1.962 13.712 20 13 19.521 2. Purba 1.780 5.371 16.801 1 4 70 24.027 3. Dolok Pardamean 4.393 1.413 9.795 18 57 17 15.693 4. Sidamanik 24.738 2.757 21.080 31 51 75 48.732 5. Girsang S. Bolon 6.270 1.263 6.436 6 196 14 14.185 6. Tanha Jawa 37.212 5.159 28.955 8 21 104 71.459 7. Huta Bayu Raja 4.103 3.213 12.581 8 27 19.932 8. Dolok Panribuan 9.216 757 10.326 13 45 20.357 9. Jorlang Hataran 18.118 4.732 25.724 2 13 48.589 Universitas Sumatera Utara 42 10. Panei 11.339 1.829 21.327 5 7 34.507 11. Raya 2.502 1.857 8.077 2 17 12.456 12. Dolok Silau 5.852 188 9.943 2 6 15.991 13. Silau Kahean 7.952 1.024 9.053 4 19 50 18.102 14. Raya Kahean 26.735 1.564 4.101 26 68 3 32.497 15. Dolok B. Nanggar 30.064 562 6.034 6 331 9 37.006 16. Tapian Dolok 83.261 5.467 25.702 56 173 77 114.736 17. Siantar 35.067 2.312 23.293 9 27 95 60.803 18. Bandar 44.116 2.442 14.211 21 260 16 61.066 19. Pam. Bandar 69.447 3.053 15.853 59 1.130 606 90.148 20. Bosar Maligas 38.686 1.838 9.878 8 218 11 50.639 21. Ujung Padang 35.076 945 9.172 25 85 35 45.338 Jumlah 499.741 49.708 302.054 287 2.683 1.310 885.783 Sumber : Simalungun Dalam Angka, 2002

II.4.1.3. Etnisitas

Di Kabupaten Simalungun terdapat 8 etnis besar yaitu suku Jawa, Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Melayu, Nias dan Pak-pak. Dari 8 etnis tersebut terdapat 3 etnis mayoritas yaitu Jawa, Batak Toba dan Simalungun.Etnis Jawa masuk ke Simalungun dalam 2 gelombang yaitu pada jaman Singosari dan Majapahit dimana terdapat sisa-sisa pasukan kedua kerajaan tersebut yang berimigrasi ke wilayah Simalungun.Masuknya etnis ini sedikit banyaknya mempengaruhi kebudayaan Simalungun seperti terlihat pada ikat kepala laki-laki pada pakaian adat Simalungun mengadopsi seni batik yang berasal dari Jawa.Gelombang kedua terjadi pada masa penjajahan kolonian Belanda dimana etnis Jawa didatangkan sebagai buruh di perkebunan-perkebunan. Universitas Sumatera Utara 43 Sedangkan etnis Batak Toba masuk ke wilayah Simalungun akibat kebijakan pemerintah colonial Belanda untuk mempekerjakan etnis tersebut di bidang pertanian untuk menambah persediaan bahan makanan mereka karena jumlah pekerja yang berasal dari etnis Simalungun tidak mencukupi.Di samping itu, masuknya etnis Batak Toba juga dikarenakan kedekatan wilayah dan juga besarnya potensi wilayah seperti tingkat kesuburan tanah yang lebih tinggi daripada yang terdapat di wilayah Tapanuli Utara dan Samosir sebagai daerah asal etnis Batak Toba. Sedangkan etnis lain yang masuk ke Simalungun lebih dikarenakan adanya kedekatan wilayah geografi Simalungun dengan wilayah asal mereka disamping adanya motivasi untuk mengubah nasib melalui budaya merantau yang dimiliki sub-sub etnis Batak pada umumnya.

II.5. Produk Domestik Regional Bruto PDRB