Wilayah Administrasi dan Organisasi Pemerintahan Kabupaten 1. Wilayah Administrasi
27
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 dilaksanakan pemekaran kecamatan dari 17 kecamatan
menjadi 21 kecamatan yaitu Kecamatan Pematang Bandar, Huta Bayu Raya, Ujung Padang dan Tapian Dolok.
Satu hal penting dalam sejarah pemerintah di Simalungun adalah ditetapkannya Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungun pada tanggal 25 April 1995
sebagai salah satu dari 25 Daerah Tingkat II Percontohan Otonomi Daerah. Pada pelaksanaannya, penyerahan urusan, baik yang berasal dari pusat maupun Daerah
Tingkat I Provinsi Sumatera Utara meliputi 22 bidang, 108 sub bidang dan 475 urusan yang ditangani oleh 24 dinas daerah.
Setelah jatuhnya pemerintahan Orde Baru oleh gerakan reformasi yang dimotori oleh mahasiswa, pemerintah pusat mendesentralisasikan sebagian
kewenangannya kepada daerah kabupatenkota melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999.Dampak pemberlakuan undang-undang ini yang paling nyata adalah
munculnya wilayah-wilayah pemekaran mulai dari tingkat desakelurahan, kecamatan, kabupatenkota dan provinsi.Kabupaten Simalungun juga mengalami
pemekaran wilayah desakelurahan dan kecamatan dimana sebelumnya terdiri dari 21 kecamatan dimekarkan menjadi 30 kecamatan.
II.2. Wilayah Administrasi dan Organisasi Pemerintahan Kabupaten II.2.1. Wilayah Administrasi
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu dari 20 kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara yang batas wilayah administrasinya adalah.
Universitas Sumatera Utara
28
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan.
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan Gunung Maligas, Kecamatan Bandar
Masilam, Kecamatan Bandar Huluan, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kecamatan Panombeian
Panei, Kecamatan Haranggaol Horison di Kabupaten Simalungun maka wilayah administrasi yang sebelumnya berjumlah 21 kecamatan berubah menjadi 30
kecamatan.
18
Pemekaran wilayah tersebut meliputi Kecamatan Sidamanik yang dimekarkan menjadi Kecamatan Sidamanik dan Pamatang Sidamanik, Kecamatan Tanah Jawa
menjadi Kecamatan Tanah Jawa dan Hatonduhan, Kecamatan Huta Bayu Raja menjadi Kecamatan Huta Bayu Raja dan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Panei
menjadi Kecamatan Panei dan Panombeian Panei, Kecamatan Siantar menjadi Kecamatan Siantar, Gunung Malela dan Gunung Maligas, Kecamatan Bandar menjadi
Kecamatan Bandar dan Bandar Masilam, Kecamatan Pematang Bandar menjadi Kecamatan Pematang Bandar dan Bandar Huluan, Kecamatan Purba menjadi
Kecamatan Purba dan Haranggaol Horisan. Wilayah administrasi sebelum pemekaran dapat dilihat pada tabel berikut :
19
18
Ibid.,Dietrich Jansen.,Hal.76.
19
Data Dari Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel II.3. Wilayah Administrasi Kecamatan Sebelum Pemekaran No
Kecamatan Luas
Wilayah Km
Nagori Kelurahan
Keterangan
1. Silimakuta
44,90 7
2. Purba
206,50 10 Dimekarkan
3. Dolok Pardamean
90,45 6
4. Sidamanik
174,59 14 Dimekarkan
5. Girsang Sipangan Bolon
123,00 5
6. Tanah Jawa
491,75 22 Dimekarkan
7. Huta Bayu Raja
230,20 17 Dimekarkan
8. Dolok Panribuan
154,40 9
9. Jorlang Hataran
109,25 8
10. Panei 164,50
13 Dimekarkan 11. Raya
324,06 8
12. Dolok Silau 287,96
6 13. Silau Kahean
219,90 10
14. Raya Kahean 226,25
7 15. Dolok Batu Nanggar
135,30 10
16. Tapian Dolok 114,90
7 17. Siantar
247,10 35 Dimekarkan
18. Bandar 194,04
23 Dimekarkan 19. Pamatang Bandar
230,64 19 Dimekarkan
20. Bosar Maligas 294,40
8 21. Ujung Padang
222,50 7
Universitas Sumatera Utara
30
Jumlah 4.386,60
251 8 Dimekarkan
Sumber : Simalungun Dalam Angka, 2012.
Disamping pemekaran kecamatan terjadi pula pemekaran nagori yang dimulai dari pembentukan nagori persiapan. Yang dimaksud dengan nagori persiapan adalah
suatu wilayah tertentu yang akan dikembangkan menjadi nagori yang otonom. Selama masa persiapan, wilayah tersebut masih berinduk pada nagori asalnya. Wilayah
administrasi kecamatan setelah pemekaran dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel II.4. Wilayah Administrasi Kecamatan Setelah Pemekaran No
Kecamatan Luas
Wilayah Nagori
Kelurahan Keterangan
1. Silimakuta
144,90 7
2. Purba
206,50 10
3. Dolok Pardamean
90,45 6
4. Sidamanik
174,59 8
5. Girsang Sipangan Bolon
123,00 5
6. Tanah Jawa
491,75 15
7. Huta Bayu Raja
230,20 11
8. Dolok Panribuan
154,40 9
9. Jorlang Hataran
109,25 8
10. Panei 164,50
8 11. Raya
324,08 8
12. Dolok Silau 287,95
6 13. Silau Kahean
219,90 10
Universitas Sumatera Utara
31
14. Raya Kahean 226,25
7 15. Dolok Batu Nanggar
135,30 10
16. Tapian Dolok 114,90
7 17. Siantar
247,10 16
18. Bandar 194,04
14 19. Pamatang Bandar
230,64 10
20. Bosar Maligas 294,40
8 21. Ujung Padang
222,50 7
22. Gunung Malela 90,73
15 2 nagori persiapan 23. Gunung Maligas
64,50 7 1 nagori persiapan
24. Bandar Marsilam 84,88
9 25. Bandar Huluan
117,11 9
26. Jawa Maraja Bah Jambi 73,72
8 2 nagori persiapan 27. Hatonduhan
277,80 8 1 nagori persiapan
28. Pamatang Sidamanik 91,03
9 3 nagori persiapan 29. Panombeian Panei
92,20 7 2 nagori persiapan
30. Haranggaol Horisan 34,50
5 1 nagori persiapan
Jumlah 4.386,60
263 12 nagori persiapan
Selain pembentukan nagori baru, dilaksanakan juga perubahan status 3 nagori menjadi kelurahan yaitu di Kecamatan Jorlang Hataran, Huta Bayu Raja dan
Pamatang Bandar yang didasarkan pada Perda Nomor 10 Tahun 2002 tentang Perubahan Status 3 Tiga Nagori Menjadi Kelurahan.