Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah

11 yang ada dan sesuai dengan apa yang akan diteliti, maka peneliti akan menggunakan beberapa kerangka konseptual sebagai landasan berpikir dan menganalisis fenomena yang terjadi dalam usulan pemekaran Kabupaten Simalungun Hataran menjadi suatu daerah otonom yang baru. Adapun konsep dan teori yang akan digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut :

I.5.1. Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pengertian Desentraliasi menurut Rondinelli adalah penyerahan perencanaan, pembuatan keputusan, atau kewenangan administratif dari pemerintah pusat kepada organisasi wilayah, satuan administratif daerah, organisasi semi otonom, pemerintah daerah, atau organisasi nonpemerintahlembaga swadaya masyarakat. Desentralisasi salah satu amanat dari gerakan reformasi 1998 telah merombak tatanan bernegara, relasi pusat, daerah dan masyarakat. Pusat yang selama puluhan tahun memegang peran dominan dipaksa untuk turun tahta dan share kekuasaan dengan daerah. Konstalasi kekuasaan telah menyebar diantara berbagai kebijakan, tidak hanya pusat dan daerah, dalam artian berbagai aktorpun lahir untuk mewarnai dinamika pengelolaan negara. Kebutuhan akan pelayanan publik yang berkualitas, demokratisasi, serta pendidikan politik di Indonesia yang sangat erat hubungannya dengan otonomi daerah. Pengertian otonomi daerah menurut Philip Mahwoo adalah Suatu pemerintah daerah yang memiliki kewenangan sendiri dimana keberadaannya terpisah dengan Universitas Sumatera Utara 12 otoritas yang diserahkan oleh pemerintah guna mengalokasikan sumber material yang bersifat substansial mengenai fungsi yang berbeda 6 Pembentukan Daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih. Pemekaran satu daerah menjadi 2 dua atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan pemerintahan. Yang dimaksud dengan “batas minimal usia penyelenggaraan pemerintahan” dalam ketentuan ini, untuk provinsi 10 sepuluh tahun, untuk kabupatenkota 7 tujuh tahun, dan kecamatan 5 lima tahun. . Pengertian Desentralisasi dan otonomi Daerah mempunyai tempat masing- masing. Istilah Otonomi lebih cenderung pada political aspect, sedangkan Desentralisasi lebih cendrung pada administrative aspect . Namun jika dilihat dari konteks Power of Sharing, dalam prakteknya, kedua istilah tersebut mempunyai keterkaitan yang erat dan tidak dapat dipisahkan. Artinya, jika berbicara mengenai otonomi Daerah, pertanyaan yang dapat dimunculkan adalah seberapa besar wewenang untuk menyelenggarakan urusan Pemerintahan yang telah diberikan sebagai wewenang dalam menyelenggarakan rumah tangga Daerah, demikian pula sebaliknya. 7 Teori Desentralisasi dan Otonomi Daerah akan digunakan menganalisis efek dari pemekarang Kabupaten simalungun berepengaruh terhadap Ketimpangan Pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Kabupaten Simalungun. 6 Husni Roman, “Desentralisasi dan semangagat Homogenisasi”. Jurnal referensi analisa politik Dewibulanan,Edisi V 2011 Hal.53. 7 Dede Mariana, Caroline Paskarina. 2008. Demokrasi dan Politik Desentralisasi. Yogyakarta : Graha ilmu. Hal. 179-180. Universitas Sumatera Utara 13

I.5.2. Teori Konflik