Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

5

E. Hipotesis

1. Pemberian media simpan mampu mempertahankan viabilitas benih jengkol. 2. Serbuk gergaji merupakan media simpan yang paling efektif dalam mem- pertahankan viabilitas benih jengkol. 3. Ada interaksi antara lama waktu penyimpanan dan media simpan terhadap mempertahankan viabilitas benih jengkol.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Jengkol

Klasifikasi tanaman jengkol dalam ilmu tumbuh-tumbuhan dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut Pitojo,1992. Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Famili : Fabaceae Genus : Pithecellobium Spesies : Pithecellobium lobatum, Benth.

B. Tempat Tumbuh Jengkol

Jengkol dapat tumbuh dengan baik pada daratan rendah sampai pada daerah pegunungan yang tingginya seribu meter dari permukaan laut, dapat hidup pada tipe tanah latosol. Sedangkan pada tanah berpasir kurang cocok untuk pertumbuhan tanaman jengkol. Tanaman jengkol dapat tumbuh dengan baik di daerah-daerah yang memiliki tipe iklim C dan D menurut sistem Schimdt Ferguson, yang daerah lembab sampai agak lembab. Walaupun jengkol dapat tumbuh baik di daerah dengan kemarau yang sedang, namun tanaman jengkol tidak tahan terhadap kemarau yang berkepanjangan Pitojo, 1992.

C. Karakteristik Tanaman Jengkol

Tanaman jengkol merupakan pohon yang tingginya dapat mencapai 26 m, dan cabang-cabangnya menyebar hingga memberikan kesan sebagai tanaman yang kurang rimbun, daun jengkol ini bersirip ganda dua, tunas dan daunnya berwarna unggu kecoklatan. Bunga jengkol biasanya terdapat pada ketiak- ketiak daun yang sudah rontok. Buah muda berupa polong berbentuk gepeng, sedangkan pada buah yang tua tidak gepeng lagi dan mengalami perubahan, bentuknya cembung atau membesar di tempat-tempat yang mengandung biji. Setiap polong biji jengkol biasanya berisi 5 sampai 7 biji, ada juga yang lebih dari 10 biji. Polong biji jengkol ditutupi kulit ari yang tipis berwarna kuning kecoklatan mengkilap. Pada biji yang tua kulit arinya berwarna coklat Pitojo, 1992.

D. Penyimpanan Benih

Penyimpanan benih tanaman bernilai ekonomis yaitu untuk mengawetkan cadangan bahan tanaman dari satu musim ke musim berikutnya yang cukup lama. Penyimpanan benih perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan benih saat musim tanam tiba, dan cara mempertahankan viabilitas benih serta mengkondisikan penyimpanan yang tepat Mulawarman dkk., 2002. Benih mencapai kematangan fisiologis sewaktu masih terikat pada tanaman induknya. Pada saat kematangan fisiologis itu benih memiliki viabilitas dan vigor yang maksimal, demikian pula tentang berat keringnya. Pertumbuhan pohon induk mempengaruhi buah apabila tanaman induknya memiliki persya-